BAB. 45 MGT🍃

81 1 0
                                    

Gus zaidan menghembuskan nafas dan tersenyum kecut,"Ning fatim sedang hamil di luar nikah,dan dia belum menggugurkan bayi yang ada di kandungannya."

"Hah?"

"Bukannya fatim tertusuk pisau kan?"Ujar umi sayyida.

"Bukannya fatim tertusuk pisau kan?"Ujar umi sayyida.

Semuanya tak percaya jika ning masih fatim hamil,mereka sudah tau dalam tayangan kemarin ning fatim hamil tapi mereka tak percaya bukannya dia tertusuk oleh pisau kenapa tidak keguguran.

"Tidak,dia masih hamil karena tusukan itu tidak sampai pada rahimnya,jadi janin itu masih di dalam perutnya"Ucap gus zaidan,menjelaskan.

"Umi masing bingung nak,padahal dokternya tidak mengatakan sesuatu tentang kehamilan tapi kenapa ini fatim hamil"Umi sayyida menggaruk keningnya yang tak gatal,ia masih terbelit dalam percakapan.

"Semua ini sudah di rencanankan oleh syahara umi sahabat istriku,dia menyadap semua CCTV di sini jadi mereka bisa melihat semuanya,dan pada saat kita mau ke rumah sakit namun syahara sudah terlebih dahulu ke sana dan menyembunyikan tentang kehamilannya,dan rizkia.."Gus zaidan melirih di akhir kalimatnya.

  "Ada apa nak kok sedih"Ucap umi sabila.

perubahan mimik wajah gus zaidan yang tadinya tegar kini menjadi rapuh membuat semua oranh yang berada di sana sedih dan kebingungan.

"Is-istri saya kecelakaan,dan dia berpesan dia hanya cukup ingin keburukan ning fatim terungkap,tapi tidak dengan sebuah hukuman dia memaafkannya,karena ning fatim sedang hamil dan dia tidak mau bayi itu kenapa napa hanya karena oleh ibunya"Jelasnya sambil menahan sedihnya yang tadi sudah turun meluncur tanpa berpamitan.

  "Masyaallah"Ucap mereka dengan kompak.

"kecelakaan?maksudnya"

Gus zaidan tak menjawab ia sudah cape tentang hal semua ini,ia harus menceritakan kepergian tentang istrinya itu,sampai hatinya sakit terkoyak habis.

kiyai aldzam menatap kerabatnya itu dengan tatapan penuh artinya,sedangkan yang di tatap pun mengerti dan tidak lagi mengeluar suaranya.

"Kejadian itu mungkin sangat hancur bagimu,tolong maafkanlah putriku nak"Celetuk umi sabila berminta maaf.

Setelah itu mereka terjebak dalam keheningan dan rasa canggung namun ada suara ketukan pintu memecahkannya.

Tok tok tok

Semua terpelojak dan tersadar dari lamunannya masing masing lalu mengerjapkan dirinya sendiri.

"Umi ke arah pintu dulu"Ujar umi sayyida.

Umi sayyida beranjak ke ambang pintu untuk melihat siapa yang mengetuk pintu rumahnya.

Umi sayyida membukakan pintunya, "Assalammualaikum bu nyai"Sapa orang yang mengetuk pintu itu.

"Wa-waalaikumsalam umma aliza,i-bunya rizkia?"

******

"Bang,gimana tentang pencarian rizkia sudah ada kabar bagus?"

"Belum sih dek,kayaknya dia terpental jauh dari daerah di mana pesawat itu meluncur dek"Jawab bang difta.

"Gue pengen ikut pelacakan dia bang"Rengek syahara,dia bersikeras ingin mencari sahabatnya itu.

"Ngga dek,lo harus sekolah ini sudah jadi pekerjaan abang,jadi lo diam aja"Bang difta memarahi adeknya itu,dia memang keras kepada jadi bang difta melawannya keras juga.

  "Abang mah ihh"

Tit tit

Keduanya mengalihkan pandangannya pada benda pipih kecil yang dalam di dekat mereka yang sedang bersuara.

MELALUI GARIS TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang