BAB. 37 MGT🍃

63 1 0
                                    

Degupan jantung tak beraturan,rasa sakit yang tak bisa di ucapkan,tinggal menunggu kabar kebahagia atau kematian yang mereka nantikan di luar ruangan UGD.

hampir 8 jam ning fatim sudah berada di ruangan ACU masih belum kunjung juga satu pun suster dari mereka yang keluar untuk memberi tahukan kabar ning fatim seperti apa.

Semua keluarga gus zaidan tampak cemas dengan keadaan ning fatim sekarang ini,sampai kedua orang tuanya pun datang ke rumah sakit itu untuk melihat keadaan putrinya.

Terlintas rasa kesal,marah,dan kecewa di hati umi sayyida pada menantu yang kurang tau dirinya itu,membuat dirinya semakin benci padanya.

"Umi,tidak boleh dendam pada siapa pun,mau dia salah atau benar kita harus memaafkannya,allah juga maha pemaaf masa kita ngga sih"Tegus kiyai aldzam pada istrinya.

"Bi,tapi dia sudah mau mencoba membunuh fatimah,yang akan nanti jadi istri zaidan bi"Umi sayyida merengek tak terima.

"Hushh ngga boleh gitu"

_Ceklek_

Suara pintu terbuka dari ruang AISU dan mendapati seorang wanita yang beralmanater bernuansa putih menghampiri mereka.

"Gimana keadaan putri saya dok"Kiyai husain sontak langsung menanyakan perihal anaknya pada dokter wanita itu.

  "Apakah bapa adalah ayahnya?"Tanya nya dengan sopan.

"Iya,iya saya ayahnya dok"Ucap kiyai husain.

"Putri bapa dengan nama fatimah baik baik saja,tidak ada hal yang mengancam kematian,tusukan itu tidak terlalu dalam,dan kalian tepat waktu membawanya ke sini kalau tidak sobekannya melebar dan bisa sampai pada jantung,namun allah berkata lain alhamdulillah pasien masih di izinkan untuk menghembuskan nafasnya kembali"Dengan gamblang dokter cantik itu menjelasakan semuanya.

Semua yang berada di sana pun bernafas lega bahwa orang yang di tunggu tunggu kesadarannya kini sudah di tangani dokter dan baik baik saja.

"Berapa lama kita menunggu komanya dok"Tanya sabila uminya ning fatim.

"Kalau perkiraan mungkin setelah 4 sampau 6 jam pasien akan siuman''Jawabnya lagi ramah.

"Baik kalau begitu saya pergi dulu assalammualaikum"Pamitnya.

Dokter wanita itu pun pergi meninggalkan mereka semua,dan mereka pun akan beranjak masuk ke dalam ruangan yang di tempati ning fatim untuk melihat keadaannya.

Gus zaidan ikut masuk kedalam sana,namun tangannya di tarik dari belakang oleh abinya.

"Selesain dulu masalahmu dengan istri pun,jangan jadi pencundang tidak melaksanakan kewajibannya sebagai suami"Ujar kiyai aldzam.

"Ta-tapi abi"

"Tidak ada kata tapi tapi,kamu temuin dulu istrimu dan selesaikan masalahnya,wanita mana yang sakit hati di saat dirinya menunggu suaminya sedang kamu bersama wanita lain di sini,apakah kamu berfikir kesana atau tidak!!"Kiyai aldzam menegur gus zaidan sekaligus menasehati dirinya.

  "Baik abah"Turut gus zaidan.

*******

_Cittttt_

decitan pintu kamar terbuka rizkia yang berada di dalam terpelojak kaget saat suaminya datang tiba tiba ke kamarnya,ia pun segera menghapus air matanya dan lalu menyimpan berkas berkas yang dari tadi kelolanya.

"Gu-gus"

Gus zaidan tak bergeming sedikit pun saat nama dirinya di panggil oleh istrinya,dia dengan santainya membawa sebuah handuk dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

MELALUI GARIS TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang