"Singkat saja, wasthona tuka linapsyi Rizkia,"~~ Zaidan Mukhtar El-Fatih~~
Suara tahrim sholat shubuh terdengar lantang membuat kedua insan pasutri baru itu bangun dari tidurnya.
gus zaidan membawa langsung rizkia kerumahnya tidak ke pesantren karena ada urusan mendadak di kampus walaupun tidak enak ia sudah meminta izin sama umi sayyida dan kiyai aldzam di ndalem.
"Gus ayo bangun kita udah kesiangan"ucap rizkia dengan mata masih terpejam membangun kan suaminya itu."Hm,emang jam berapa ini"
"Jam 05:15 gus"jawab rizkia.
Sudah pasti mereka akan kesiangan karena mereka tidur dari jam 2 dini hari dan kemarin sudah mengadakan acara di pondok membuat keduanya masih kurang durasi tidurnya.
"Cium dulu"Celetuk gus zaidan menepuk nepuk pipi kanannya.rizkia membola mata yang sempat tadi terpejam."Ihh,apaan sih gus ini udah hampir telat ayo kita sholat"pekik rizkia.
"Cium dulu,kan udah halal"ujar gus zaidan.
"Ta-tapi gus,ayo nanti keburu mataharinya terbit gus"Jawab rizkia terbata bata.
"ya udah aku tid--"
Cup
tidak ingin menguras waktu tanpa aba aba rizkia mengecup pipi kanan gus zaidan dan lalu melesat ke kamar mandi karena malu.
"Ya allah aku ngga sengaja"Gumam rizkia menyentuh kedua bibirnya.
Sedangkan gus zaidan yang tadinya masih tertidur eh maksudnya pura pura tidur langsung membuka kedua kelopak matanya tak menyangka istrinya akan melakukan itu.
"Lain kali pura pura tidur lagi yah"Gumam gus zaidan menatap samar kamar mandi yang di dalamnya ada rizkia.
Seperti biasa di pagi hari ia akan menyiapkan sarapan gus zaidan dan dirinya terlebih dahulu karena penyakit lambungnya.
"Udah ngga sakit perutnya"ucap gus zaidan dari belakang.
"Udah gus"
dengan santai dan telaten rizkia menyajikan makanan ke atas meja makan tanpa ada rasa sakit pun seperti kemarin.
"Bener udah ngga sakit lagi perutnya"Tanya gus zaidan memastikan. dengan memeluk rizkia dari belakang.gara gara semenjak dia memutuskan mengungkapkan cintanya pada saat itu jadi suka meluk meluk rizkia dengan lancangnya walau masih agak canggung cangung dikitlah.
Sedangkan yang di peluk seperti terjun ke angkasa melayang layang di udara hidungnya.
Rizkia mendesis. "Ihh gus jangan kebiasaan ini aku mau ngambil nasi susah"Kesalnya.
"Maaf"gus zaidan melepaskan pelukannya.Gus zaidan terduduk dan menyantap makanan buatan rizkia berhadapan dengan sang pemasaknya.
Namun,dia teringat saat dokter klinik kemarin bahwa istrinya sakit perut karena karacunan dan ia harus menanyakannya.
"ifa"panggil gus zaidan.
Rizkia memberhentikan langkah sendoknya dan menatap orang yang memanggilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELALUI GARIS TAKDIR
Teen FictionDi Pondok Pesantren Ibnu falah, Rizkia Asy-syifa hidup dalam ketaatan dan ketaatan yang tak tergoyahkan terhadap para guru dan pemimpinnya. Namun, hidupnya tiba-tiba berubah ketika sang gurunya memutuskan untuk menjodohkannya dengan seorang pria yan...