BAB. 47 MGT🍃

106 1 0
                                    

Hari demi hari gus zaidan dijalani dengan monoton,tak ada perubahan sama sekali hidupnya pun tidak ada sama sekali semangat untuknya.kadang teringin menyusul istri dan anaknya di sana tapi mau bagaimana ini bukan sebagian takdir allah yang bisa dirinya pilih pilih.

Gus zaidan yang dulunya dingin pendiam dan datar kini menjadi laki laki yang lemah terkadang dia sangat emosional karena efek kepergian istrinya itu.

Bahkan,ke kampus untuk ngajar pun ia jarang masuk dan sering mengambil cuti kelas,dan lebih memilih diam di rumah meratapi kehidupannya yang monoton ini.

Sebulan berlalu yang gus zaidan lalui dengan tak luput dari rasa bersalah dan penyesalannya terhadap istrinya.

Dengan kehilangan dirinya membuat pengaruh besar untuk  gus zaidan,sudah lamanya dia tidak menginjak kan kakinya ke pesantren kini ia mencoba menerima undangan dari umi dan abinya untuk bertemu dengan mereka.

"Ada apa umi,kenapa saya di panggil ke ndalem dan kenapa ada keluarga kiyai husain"Ujar zaidan,terlintas aneh di benaknya saat dia baru masuk ke ndalem dan sudah mendapati keluarga sangat ia benci,bukan keluarganya tapi putri yang di sayang sayang mereka.

"Ternyata kehilangan istrimu membuat kamu banyak berubah dan,ikhlas jangan terlaru berlarut dalam kesedihan kamu"Tegur kiyai aldzam.

"Iya abi,maaf atas tidak kesopanan zaidan"tunduknya,merasa malu karena omongannya sangat tidak sopan pada kedua orang tuanya.

"Umi kangen sama kamu nak,apakah kamu sudah melupakan umimu ini"Sahut umi sayyida dengan memeluk putra tunggalnya.

"Zaidan kangen juga umi,tapi rasa sakit ini belum tersembuhkan"Balasnya.

"Kamu yang sabar dan ikhlas,lupakan masa lalu mu dan buka lembaran baru untuk masa depanmu nanti"Ucap umi sayyida kembali.

Tidak ada balasan dari gus zaidan seketika hanya ruangan itu menjadi hening hanya suara hembusan orang orang yang beradu di dalam sana.

"Sebelumnya abi minta maaf sama kamu dan"Celetuk kiyai husain yang mulai mencoba mengeluarkan suaranya.

Gus zaidan mengerutkan keningnya mencoba memahami maksud minta maaf padanya.

"Maksud kiyai?"

"Abi mau minta tolong kamu untuk menikahi fatim dan,perutnya semakin membesar kami tidak tahu menahu harus bertanggung jawab sama siapa dan abi mohon"Mohon kiyai husain dengan membungkukkan badanya layaknya seperti budak.

"Jangan bertingkah seperti itu kiyai,jangan turunkan harga martabat ilmu yang ada di diri anda"Ketusnya.

"Meminta maaflah sama Allah bukan sama saya yai"Ujarnya kembali mencoba mengangkat badan kiyai husain supaya tidak menunduk padanya.

  "Abi mohon,kami sangat malu jika anak yang ada di rahimnya fatim tidak ada ayahnya dan"Mohonnya kembali.

Gus zaidan menghembuskan nafasnya kembali,"Apakah saya harus menerimanya yai setelah putri anda penyebab istri ku meninggal,dan apakah saya pantas dengan wanita munafik dan keji seperti dia yai"Ucapan gus zaidan menohok.

Sedangkan wanita yang di hina olehnya meringis menggigit bibir bawahnya dengan merasa tersudut di dalam sana,dia sadar dengan yang telah di ucapkan oleh syahara bahwa dirinya hanya obsesi bukan cinta pada gus zaidan.

Jika bisa waktu di putar olehnya ia ingin mengulang kembali dengan semua kejadian itu pada saat dirinya patah hati pada gus zaidan.

Flees back

"Kenapa perjodohan ini di batalkan abi!"Pekik ning fatim,terasa kaget di saat dirinya tidak berada pondok sudah mendapatkan kabar yang tidak mengenakan hatinya.

MELALUI GARIS TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang