BAB.27 MGT 🍃

64 2 0
                                    

"Butuh beribu waktu aku untuk mencintaimu dan membuka kan hatiku yang tak pernah aku buka selain kepadamu. Namun kamu dengan mudahnya dalam hitungan detik kau malah mencap ku sebagai wanita tidak baik, padahal aku benar-benar mencintai mu."

~~ Rizkia Asy-Syifa ~~

Dua hari penyelidikan kasus kedua berlanjut masih belum bertemu dengan laki laki yang sempat ketemu dengan rizkia.

  Dua hari juga rizkia tidak pulang ke rumah karena takut gus zaidan akan membentaknya lagi.

  Namun,di hati kecilNya ia ingin pulang bersujud dan meminta maaf padanya karna kodrat seorang istri manut bukan menuntut.

Namun,di sisi lain juga ia teringin tahu dan mengungkap kan apa saja kegaduhan seseorang itu pada dirinya sampai di bisa bertengkar sama suaminya.

Semoga aja hari ini dia bisa menemukan laki laki yang bersama dia di foto itu untuk mengintrogasi dan memberi penjelasan pada dirinya.

Tidak mungkin jika hal itu sekonyong konyong di lakukan olehnya bahkan dia tidak tau siapa laki laki itu pasti dia adalah orang suruhan orang yang sama meracuninya kemarin.

"Kenapa riz?"

Rizkia menoleh saat ke seseorang yang memanggilnya dan menepuk bahunya"Ngga ada kok"Jawab rizkia tersadar dari lamunannya.

"Gue tau kok lo sedang tidak baik baik saja,gue akan berusaha menemuin si andi itu"Ucap syahara menyemangati rizkia.

"Makasih ra"

"Dek ini kemana lagi sih muter muter terus dari kemarin"Dumel bang difta yang sedang mengetir.

"Gue lupa bang nongkrongan dia coba abang maju terus nanti kalau gue liat sebuah tongkrongan gue inget"Ujar syahara.

"Dari kemarin lo ngomong gitu ke gue,awas aja lo ngengibulin gue mubadzir nih bensin mobil gue"Gerutu bang difta.

"Njirr"Celetuk syahara dengan mengumpat.

Mendengar syahara yang tiba tiba mengumpat rizkia dan bang difta menoleh dia.

"Heh kalau ngomong di saring dulu markonah"Cerca bang difta menyentil kening dirinya.

"Apaan sih bang sakit"Syahara meringis saat keningnya di sentil oleh abang kandungnya itu.

"Ya lo tuh bahasa filter ngga enak di lihat sama ustadzah di samping elo"Ucap bang difta menjahili rizkia.

"Sudah ihh kalian bertengkar mulu kapan selesainya ini,ouh ya bang jangan bilang aku ustadzah aku hanya seorang pendosa yang sedang belajar taat"Ucap rizkia.

"Oke"bang difta tersenyum manis.

"Ouh ya kenapa tadi kamu ngumpat ada apa?"lanjut dia.

"Gue inget tongkrongan si andi itu dekat warung mpok ida yang terpelosok"

Rizkia dan bang difta menepuk keningnya bersamaan tak mengerti jalan pikir syahara.

"Memang anjirr lo,udah jauh jauh gini padahal tempatnya dekat di belakang perumahan komplek kita".

*****

Di sisi lain gus zaidan sedang berada di pondok pesantren ibnu falah.

Dua hari ini gus zaidan sudah tidak bertemu dengan rizkia setelah ia membentak istrinya itu tanpa meminta penjelasan dari nya.

MELALUI GARIS TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang