Selagi ada waktu nikmatilah kebersamaan itu, hargailah keberadaan. Terkadang kepergian datang tanpa diminta, tanpa aba-aba.
~~ Zaidan Mukhtar El-Fatih ~~
"Cengeng"celetuk gus zaidan tiba tiba.
"siapa yang cengeng?"tanya rizkia dengan agak ngegas.pasalnya gus zaidan yang tiba tiba berbicara saja.
"Siapa lagi yang tadi nangis nangis"jawab gus zaidan dengan pandangan masih kedepan.
"Lah?"
"Kenapa?bukan nya kamu nyantri sudah hampir empat tahun tapi bisa bisanya nangis nangis kaya anak kecil gitu"Ejek gus zaidan"biasanya sih seorang santri itu mandiri kalau kamu?"
"Siapa juga kayak gitu,aku anak bungsu juga ngga manja"
"Teruss kenapa dong tadi nangis?takut aku buat kamu jadi janda"Goda dia sambil terkekeh membuat wajah rizkia menekuk.
"Ngga akan riz,paling akan lebih dari itu"ucap gus zaidan dengan nada serius
"Apa?"tanya rizkia penasaran.
"Janda anak lima"gus zaidan terbahak bahak dengan apa yang ia ucapkannya.
"Ihh Gus mah"rizkia memukul mukul bahu kokoh gus zaidan dari sisi.
"Diem,kalau kecelakaan gimana"omel gus zaidan.
"Ya maaf gusnya sih nyebelin"rizkia pun menundukan kepalanya ke bawah melihat lantai mobil.
Setelah itu terjadi keheningan di antara mereka tidak tau harus mencari topik apa biar tidak canggung canggung amat.
Jujur rizkia senang suaminya ini humoris kayak dia tapi bisa bersikap dingin juga jika sewaktu waktu yang tepat saja,begitu pun gus zaidan dia baru kali ini mengeluarkan sikap humorisnya pada rizkia sebelum sebelum ini belum pernah kepada siapa pun apalagi pada seorang wanita,apa mungkin karna dia istrinya?.
"Gus?"pangggil rizkia memecahkan keheningan.
"Hm"dehem gus zaidan.
"Kemarin gus benar benar mesum sama aku?"pertanyaan konyol apa yang ia lontar.
Dari tadi ia memikirkan soal ia bisa pindah dari sofa bangun bangun sudah ada di ranjang kamarnya dan yang membuat ia takut dan heran penutup kepalanya atau kerudung instannya sudah lepas dari dirinya apa jangan jangan?,pikir rizkia.
Gus Zaidan terkekeh dengan pertanyaan rizkia"dari tadi mikirin itu kamu?"
"Iya gus"jawab rizkia polos.
Gus zaidan malah tertawa terbahak bahak geli hati melihat wajah polos rizkia yang begitu penasaran atas kejadian kemarin malam.
gus zaidan membalikan kepalanya menatap rizkia"Apakah kamu tidak ingat kemarin kamu ngingau?"tanya nya.
"Hah?"sontak rizkia.
"Kamu kemarin ngigau rizkia,dan mungkin kamu kegerahan kemarin maka kerudung kamu lepasin"jelas gus zaidan mengingat kelakuan rizkia di bawah sadarnya tadi malam.
"Masa aku ngingau"beo rizkia. Jika itu memang benar ih memalukan sekali.
"Kamu pasti tidak ingat dan nuduh aku mesum"
"Aku kan tidur mana bisa aku tahu ngingau,lagian aku selama ini belum pernah ngingau apa jangan jangan''rizkia memicingkan matanya menatap sinis pada gus zaidan.
Dia berpura pura tidak tahu padahal memang pasti dia akan ngigau karena kemarin rizkia sangat kecapean saat acara
pernikahannya,dan kemungkinan besar ia ngingau karena itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELALUI GARIS TAKDIR
Teen FictionDi Pondok Pesantren Ibnu falah, Rizkia Asy-syifa hidup dalam ketaatan dan ketaatan yang tak tergoyahkan terhadap para guru dan pemimpinnya. Namun, hidupnya tiba-tiba berubah ketika sang gurunya memutuskan untuk menjodohkannya dengan seorang pria yan...