BAB.07 MGT🍃

66 2 0
                                    

Butuh waktu bagi bulan sabit untuk berubah menjadi purnama. Maka, Allah ciptakan derita untuk mewujudkan bahagia.

~~ Zaidan Mukhtar El-Fatih ~~




"Kia apakah kamu menerimaNya?"

Tak ada jawaban pun dari rizkia dia malah terbengong dari lamunannya harus di terima atau di nolak dengan cara baik baik.

"Rizkia?"Umma aliza menepuk pundak putrinya itu membuat sang empu terpelojak kaget.

"Astagfirulloh" rizkia tersadar dari lamunannya lalu melihat semua orang yang berada di hadapannya yang menatap dirinya juga

"Gimana nak?"Tanya abah sopyan

dan rizkia pun telah memutuskan apa yang harus di lakukannya sekarang ini harus menjawab apa yang tadi di ucapkan oleh pria tampan namun asing baginya itu

"saya akan menolaknya"suara keluh dari rizkia dengan kepala masih tertunduk ke bawah.

Semua orang melihatnya tak menyangka dengan apa yang di ucapkan oleh dirinya dam membuat umi Aulya dan ayah sopyan di buat tercenggang olehnya,terutama ayah Adam ayahnya rizkia sangat kecewa atas apa yang di ucapkan oleh dirinya dan membuat merasa tidak enak kepada orang yang sangat mulia di hadapannya

"Kamu kenapa men__"ucap ayah Adam terpotong saat rizkia mendongakkan kepalanya.

"Saya akan menolaknya jika ayah sama umma menolaknya, karena restu orang tua lebih utama daripada keputusan ku sendiri"rizkia menatap kepada kedua orang tuanya dan senyuman terakhir membuat semua orang yang melihatnya pun merasa lega atas ucapannya tadi"dan bukan hanya pendamping hidup tapi untuk menyempurnakan agama dan iman saya"

Tanpa ada paksaan dari siapapun ia niatkan karena Allah menerimanya dan karena mencari ridhonya dan gurunya itu yang menjodohkannya dan semoga ilmu yang di timbanya pun bermanfaat di kelak hari nanti.

"Alhamdulillah"serempak semuanya

"Ya sudah kalau gituh sesuai yang kita rencana kan waktu itu kita akan menentukan tanggal hari Pernikahan nya bukan begitu pak kiyai?"Ucap ayah Adam di anggukin oleh kiyai sopyan

"Saya sudah putuskan sudah lama dan acara pernikahannya akan diadakan Minggu depan"kiyai Sopyan menatap pada kedua orang calon pengantin nya saat ini"karena lebih cepat lebih baik,apalagi Zaidan harus segera pulang karena harus mengajar di universitas di tanggerang"

Benar juga apa yang di katakan oleh kiyai Sopyan karena Gus Zaidan punya tanggung jawab mengajar sebagai dosen di tanggerang,dan masa cutinya pun melebihi batas waktu cutinya.

"Apa ngga kecepetan pak?,dan kalian berdua keberatan jika harus di percepat"ayah Adam melirik putrinya dan calon menantunya kembali menatap lagi kiyai Sopyan"memang benar Zaidan harus segera kembali tapi kita serahkan dulu pada mereka".

Keduanya dibuat terpojok atas ucapan dari ayah Adam dan hanya Gus Zaidan yang bisa menjawabnya"Insyaallah saya siap yah,karena lebih cepat lebih baik dan sesuai apa yang di ucapkan oleh Abah Sopyan memang benar saya harus segera kembali"

Rizkia membolakan matanya Gus Zaidan mengucapkan begitu padahal dia teringin mengucapkan acara pernikahannya harus diulur dulu eh malah keduluan oleh.

Jika sudah begini dia tidak bisa buat apa

apa lagi karena kalau ngomong juga akan percuma dan di tepis oleh ayahnya.

Apalagi Gus Zaidan harus kembali ke Tanggerang karena tugasnya,eh berarti dia harus ikut dong kalau sudah menikah yah gimana ini?dia belum siap lain aaakhh!.

MELALUI GARIS TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang