BAB.22 MGT🍃

50 2 0
                                    


"Duhai kekasihku, tolong jangan pergi di saat Aku mulai mencintaimu,"

~~ Rizkia Asy-Syifa ~~




Hari ini hari jum'at rizkia di perbolehkan duluan ke pondok pesantren oleh gus zaidan sedangkan dirinya akan menyusul karena harus menemui sahabatnya untuk membawa dokumen dokumen untuk dia isi.

Gus zaidan hanya mengantar rizkia di depan gerbang pesantren karena jika masuk istrinya takut menjadi pusat penglihatan semua orang selepas itu dia pergi meninggalkan rizkia.

"Bismillah semoga aku bisa dapat informasi walaupun ini hal sepele aku sangat ingin tau siapa dalangnya di sini".Gumam rizkia namun seperti membatin.

Seperti dalam hadist adab di atas ilmu ia akan tetap beradab jika dia ke pondok pasti akan menghampiri mertuanya walau hanya menyalaminya saja.

"Assalammualaikum umi"Ucap rizkia dari luar rumah dengan pintu masih terbuka.
Tiba tiba seseorang muncul datang bukan wanita paruh baya yang ia inginkan namun wanita yang seumuran dengan suaminya.

"Waalaikumsalam ada apa ya"Ucap wanita itu.

Rizkia sontak menyalaminya bagaimana pun dia orang terdekat di keluarga ndalem ini pasti dia ning walaupun hampir seumuran juga tetap dia mengutamakan adabnya.

"Umi sayyidanya ada ning"Tanya rizkia.

"Umi ad-"belum menyelesaikan ucapan nya tiba tiba wanita paruh baya yang rizkia inginkan akhirnya datang.
"Ini umi nak,fatim di ajak masuk dong"Ucap umi sayyida.

terlihat oleh rizkia di kedua pipi ning fatim begitu merah seperti memendam kemarahan karena di marahin oleh mertuanya namun rizkia tak menghiraukan.

"Tidak umi,tidak apa apa  kia mau salim aja sama umi selepas itu mau ke asrama ke teman teman kia"Ucap rizkia dengan sopan.
"Masuk dulu kamu sudah sarapan belum?"

"Alhamdulillah sudah umi,tidak perlu repot repot"Jawab sungkan rizkia.

"Ya sudah kalau maunya kamu begitu,kamu boleh ke asrama"Ujar umi sayyida bukan nada marah ataupun sedih ia memaklumi dan mengizinkannya.

rizkia pun menyalami uminya itu dan berizin pergi ke asrama.
Ya gimana mau berkunjung dulu ke ndalem sedangkan di dalam sana ada seseorang yang membuatnya tidak enak hati dan merasa canggung melihat dirinya selalu menatap dirinya dengan tatapan yang sulit di artinya yang sangat risih baginya.
Ya gimana mau berkunjung dulu ke ndalem sedangkan di dalam sana ada seseorang yang membuatnya tidak enak hati dan merasa canggung melihat dia selalu menatap dirinya dengan tatapan yang sulit di artinya yang sangat risih baginya.
Selepas dari rumah sahabat nya ilham,Gus zaidan langsung nyusul rizkia ke pesantren.

Tanpa lama lama ia langsung ke pesantren bukan karena rizkia juga pasti wanita itu sedang bermain bersama teman teman nya,Tapi karena hari ini hari jum'at jadi ia bergegas untuk siap siap jum'atan lebih awal seperti biasa yang selalu ia lakukan.

Dia akan sholat jum'at di pondok sekalian buat ngajar sore biar tidak bulak balik sana sini.

Gus zaidan memarkirkan motornya lalu beranjak pergi ke ndalem meninggalkan si dia sendiri haha.

"Gus"

Suara seseorang dari belakang sana gus zaidan pun menoleh siapa yang memanggil nya.
Tak ada Ekspresi apa pun yang di pancarkan oleh gus zaidan hanya ekpresi datar an tinggi yang selalu ia pakai jika bertemu dengan seorang wanita,apalagi itu wanita yang sangat benci oleh nya kecuali sama istrinya saja bersikap meong meong garong.
"Gus"Panggil seseorang itu sekali lagi.

MELALUI GARIS TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang