BAB. 41 MGT 🍃

89 1 0
                                    

Hari ini ning fatim sudah di izin kan pulang oleh pihak rumah sakit karena goresan bekas tusukannya itu sudah lumayan membaik dan mengering di perutnya.

Bertepatan hari ini adalah dimana para santri ibnu falah memiliki acara tersendiri yaitu muhadoroh,mereka membuat acara pidato seni hadroh dan yang lain lain.

  Dengan itu para santri berinisiatif untuk sekalian menyambut perpulangan ning fatim ke pesantren tanda selamat karena sembuh telah dari penyakitnya.

Acara nya lumayan megah karena di sini juga akan kedatangan para orang tua santri juga rutinan wajib mereka datang ke pondok.

Di acara pertemuan orang tua itu pastinya akan menjadi momen indah bagi santri karena bisa bertemu orang tuanya setelah lumayan lamanya mereka mondok.

Namun,di sisi lain acara itu akan hancur berkeping keping setelah tahu nanti apa yang terjadi,dengan sesuai di rencanakan oleh syahara dan teman teman rizkia yang lainnya.

Fleess back on

"Kalian kan teman satu asrama rizkia?"Bang difta bertemu dengan ketiga temannya rizkia saat dia mencoba ke pondok gus zaidan,dan menyuruh seseorang untuk memanggil mereka.

"Iya ada apa ya?"Ujar Zahra,tampak bingung kenapa orang yang di hadapannya memanggil dirinya.

"Ikut gue sekarang,nanti gue jelasin"Ucap bang difta datar.

"Tapi kak---"

"Ikut dulu gue ngga akan ngapa ngapain kalian kok"Potong bang difta.

"Tapi kita belum izin sama pengurus"Ujar wulan.

"Biar gue tanggung jawab,sekarang kalian ikut gue"Paksa bang difta.

Mereka pun menurut dan mengikuti bang difta naik ke mobil bernuansa putih miliknya.

  Karena mendengar tadi bang difta menyebutkan nama Ning nya mereka pun menurut dan karena penasaran juga mereka kemana dia sudah berhari hari dia tidak datang ke pondok.

Beberapa menit bang difta beserta ketiga santri wati pun sudah sampai di rumahnya,sedangkan ketiga santri itu hanya mengekorinya kemana dia berlangkah pergi.

"Sudah ketemu bang"celetuk syahara yang baru saja datang.

"Sudah,tuh"Bang difta menunjuk pada ketiga santri wati itu.

"Oke,hai kenalin gue syahara sahabat rizkia"Ujar syahara memperkenalkan diri.

Ketiga santri itu tercengang,ternyata yang bernama syahara yang pernah di ceritakan oleh ningnya itu adalah dia,dan kenapa dia memanggilnya apakah mau melanjutkan rencana rizkia yang pernah di ceritakan pada mereka hari itu?

"Aku zahra mba,ini wulan,dan itu tasya"Ucap zahra memperkenalkan diri beserta teman teman lainnya.

Syahara tidak menjawab dan dia malah memperlihatkan sebuah Vidio pada mereka.

Setelah selesai memperlihat semua video itu mereka sangat terenyuh melihat kejahatan kejahatan mereka yang sangat ingin menghancurkan hati rizkia.

  "Kalian ngerti kan sekarang,gue ngajak kalian ke sini mau apa"Ucap syahara,dengan di angguki ketiga orang itu.

"Terus ning kianya kemana mba"Celetuk tasya.

"Iya sudah lama dia tidak ke pondok,kita mau minta maaf karena kita salah kira bahwa dia menusuk ning fatim,ternyata dia hanya melawannya untuk membela dirinya sendiri"Timpal zahra,dia sangat sedih karena termakan oleh tuduhan tuduhan hoax orang lain.

  Syahara tak menjawab dia hanya terdiam dari lamunannya,merasa bersalah kenapa pada saat itu dia tidak mencegah dirinya untuk pergi,ini salahnya dia sendiri jadi kehilangan sahabat baiknya itu.

"Mba"panggil wulan.

Dia terpelojak lalu tersadar dari lamunannya tadi,"Ri-rizkia kecelakaan pesawat"ujar syahara terbata bata,"dia pergi dan jasadnya belum di temukan"Tenggorokan nya tiba tiba tercekak saat mengata tentang hal itu.

"Ya Allah,apa benar itu mba"Ketiga santri itu tak percaya bahwa Ning nya itu sudah pergi.

Syahara hanya mengangguk tak kuat menahan rasa sakitnya jika dia berkata kata.

"Ya allah ning"sedih mereka,merasa menyesal mereka tidak menolong rizkia saat dia di tuduh yang ngga ngga oleh orang lain.

Dan dia ngasih amanah ke gue,berupa rencana tadi yang gue ceritakan pada kalian.

"Baik mba walau pun nanti yang kita lakukan memang tidak seberapa untuk menjadi sebagai permintaan maaf pada ning kia,tapi semoga dia senang di sana karena kebenaranya sudah terungkap"jelas zahra yang sudah tercekak hatinya,sangat merasa bersalah sekali dia pada ningnya itu.

"Bagus"

Flees back off

"Ra,ayo kita laksanakan tugas dari mba syahara,sebagai tanda minta maaf pada ning kia"Ucap wulan dengan semangat

"Iya bener,sedih banget baru juga deket sama dia udah di tinggalin"Timpal tasya dengan mimik sedih.

"Iya merasa bersalah banget aku"

Mereka pun mengerjakan tugas mereka tanpa di ketahui oleh semua santri lain,dan hanya mereka saja yang melakukan rencana yang di rancang oleh syahara tadi.

******

Di sisi lain gus zaidan bersama keluarganya telah pulang dari rumah sakit,dengan membawa ning fatim yang telah sadar dari komanya dan bekas tusukan yang ada di perutnya.

"Masyaallah putri umi yang cantik ini sudah sembuh yah"Puji umi salabila pada putrinya.

"Bisa aja umi"Ujar ning tersipu malu.

"Ouh ya katanya istri zaidan mau di hukum,tapi sampai sekarang aku belum melihatnya"Tutur umi sabila,melirik gus zaidan.

Dia baru saja tersadar bahwa dirinya sudah lama tidak pulang dan sudah beberapa hari tidak bertemu dengan istrinya itu.

Dia begitu marah dan sangat kecewa pada istri nya itu,namun di hati kecilnya ia sangat merindukannya entah kenapa hatinya begitu sedih mengingat dirinya.

Gus zaidan yang merasa dirinya di lirik ia pun menjawab,"Mening kita ngobrolnya di ndalem aja umi biar enak"dia mengalihkan topik pembicaraannya.

Suara ricuahan para santri menyambut kedatangan dia dan juga ning fatim,namun masih terdengar saja nyebut nyebutin nama rizkia yang membuat hati gus zaidan agak sedikit sakit,apakah dia merindukannya?.

"Tuh kan apa aku bilang Ning fatim lebih pantas dengan gus zaidan"celetuk salah satu santri yang ada di sana

"Iya cocok banget.

"Heem ngga kayak Ning rizkia hanya bisa berbuat zina sekali gus zaidan"Mendengar itu hati gus zaidan seperti di obak abik,kenapa dia memikirkan dirinya.

Semuanya menyambut dengan meriah melihat kedatangan keluarga gurunya itu,ada hadrohan dan juga qosidahan baik santri atau pun santri putri.

Jika pun begitu hatinya tetap di enak entah apa yang terjadi sampai segelisah ini.

  "Nak zaidan kamu benarkan mau mempoligami fatimah kan?"Tanya kiyai husain pada gus zaidan.

Gus zaidan tersenyum kecil,"iya Insyaaallah abi"Ujar gus zaidan,di hatinya sangat menyesal dia sudah mengucapkan kata iya,tapi di sisi lain ia tak enak hati pada paruh baya itu.

Langkah demi langkah mereka sangat di sambut oleh semua santri di sana.

  Namun,tanpa di duga ada satu orang wanita menghampiri mereka dengan kelancangannya dia.

  Santri santri dia sangat bingung dan dia sudah mencegahnya tapi tidak sama sekali di dengarkan olehnya.

PLAKK

MELALUI GARIS TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang