Hai semuanya! Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini.
Jangan lupa untuk mengikuti akun saya dan vote cerita ini jika kalian menikmatinya.
Love you all!
HAPPY READING
Restoran mewah "La Petite Rose" dipenuhi aroma sedap hidangan Prancis dan alunan musik klasik yang lembut. Di salah satu meja sudut, Putri Amelia dan Clarissa duduk berhadapan, menikmati makan siang mereka dengan penuh tawa.
"Wah, Clarissa, kau harus mencoba escargot ini!" seru Amelia dengan antusias, menyodorkan sepiring kecil berisi siput yang dimasak dengan mentega dan bawang putih. "Ini sangat lezat!"
Clarissa tersenyum, "Terima kasih, Yang Mulia. Tapi aku tidak yakin aku bisa memakannya."
Amelia tertawa. "Ayolah, Clarissa. Jangan takut mencoba hal baru. Kau akan menyesal jika tidak mencobanya."
Clarissa akhirnya menyerah dan mencoba escargot tersebut. Matanya melebar karena terkejut. "Wah, ini benar-benar enak!" serunya.
Amelia tertawa lagi. "Aku sudah bilang, kan?"
Mereka berdua terus berbincang sambil menikmati hidangan mereka. Amelia, yang awalnya bersikap dingin dan angkuh, kini terlihat lebih rileks dan terbuka. Dia banyak bercerita tentang kehidupan di istana, tentang teman-temannya, dan tentang impian-impiannya.
Clarissa mendengarkan dengan penuh perhatian, sesekali memberikan komentar atau pertanyaan yang membuat Amelia tertawa. Dia merasa nyaman berada di dekat Amelia, seolah-olah mereka sudah berteman lama.
"Clarissa, aku tidak menyangka kau begitu menyenangkan," kata Amelia, matanya berbinar-binar. "Aku selalu berpikir kau adalah wanita yang dingin dan sombong, seperti yang dikatakan orang-orang."
Clarissa tersenyum tipis. "Aku tidak seperti yang mereka katakan, Yang Mulia. Aku hanya berusaha melindungi diriku sendiri."
Amelia mengangguk paham. "Aku mengerti. Aku juga sering merasa seperti itu. Kadang-kadang aku merasa seperti terjebak dalam sangkar emas, tidak bisa menjadi diriku sendiri."
Tiba-tiba, pintu restoran terbuka, dan dua sosok familiar memasuki ruangan. Duke Adrian dan Lady Helena berjalan berdampingan, tangan mereka saling bertautan. Adrian terlihat tampan dan berwibawa dalam setelan jas hitamnya, sementara Helena tampak anggun dan menggoda dalam balutan gaun merah menyala.
Amelia dan Clarissa melihat kedatangan mereka dengan ekspresi berbeda. Amelia mengerutkan kening, tidak senang melihat Adrian bersama wanita lain. Clarissa, di sisi lain, merasakan sakit yang familiar di hatinya.
"Oh, Duke Avalon!" seru Amelia, berusaha menyembunyikan ketidaksenangannya. "Kebetulan sekali bertemu denganmu di sini. Aku sedang makan siang dengan Clarissa."
Adrian terkesiap, wajahnya memerah karena malu. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan Clarissa dan Amelia di sini. Dia melirik Helena dengan tatapan cemas, berharap Helena tidak akan membuat keributan.
Helena, yang menyadari situasi canggung ini, mencoba mencairkan suasana. "Yang Mulia Putri, senang bertemu dengan Anda," sapanya dengan senyum manis. "Saya Lady Helena, tunangan Duke Avalon."
Amelia mengangguk singkat, tanpa membalas senyuman Helena. Dia kemudian beralih menatap Adrian dengan tatapan tajam.
"Duke Avalon," kata Amelia dengan nada dingin, "apakah kau tidak seharusnya berada di istana sekarang?"
Adrian tergagap, "Aku... aku sedang ada urusan di luar istana, Yang Mulia Putri."
Amelia mengangkat alisnya, "Urusan apa yang lebih penting daripada tugasmu sebagai seorang Duke?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life Villain's |END|
RomanceClarissa, Duchess of Avalon, terbangun dari mimpi buruk eksekusinya, hanya untuk menemukan dirinya kembali ke hari pernikahannya dengan Duke Adrian. Dulu, dia sangat mencintainya, meski Adrian pria yang dingin dan membencinya. Namun, dengan kesempat...