"Bagaimana mungkin aku membiarkan tubuhku disentuh oleh dua pria? Bukankah itu gila?"
"Eoh. Kau sangat gila." sahut Jisung. "Percayalah, itu hanya tahap awalnya saja. Lama-lama kau pasti akan terbiasa."
"Tidak akan! Aku masih memiliki sedikit hati...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hmm, baunya enak~" Jia menikmati aroma daging yang tengah Haechan panggang.
"Buka mulutmu,"
Dengan senang hati Jia menerima suapan daging da
ri Haechan.
"Mashiseo?" tanyanya.
"Eung." Jia mengangguk-angguk sambil mengangat dua jempolnya. "Jinjja, mashiseo!" serunya.
"Kimchi buatan bibi juga sangat enak," Jia lanjut memakan makanan lain yang telah tersaji di meja ruangan itu.
"Eoh, aku terkejut merasakannya. Rasanya mirip dengan buatan Nenekku."
Jia mengangguk setuju. "Majayo,"
Meskipun liburan mereka tidak jauh berbeda dengan kegiatan di rumah setiap harinya, Haechan tetap senang menghabiskan waktu dengannya selama seharian. Ia bisa jalan-jalan berdua dengan bebas tanpa adanya pengganggu. Sangat nyaman menghabiskan waktu libur singkatnya di tempat yang tak ada seorangpun yang tahu siapa dirinya.
"Test, test!" Jia sudah berdiri, menyalakan mic bluetooth.
"Aku mau menyanyikan lagu untukmu, Oppa."
Haechan masih memanggang daging, memandang gadis berbalut gaun tipis itu dengan kekehan senang. "Oke, aku akan mendengarkan dengan baik."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Jang Nara - Sweet Dream)
"IT'S GONNA BE ANOTHER DAY WITH THE SUNSHINE~ Hessarun naui changur barke bichugo, banjum nunur tossur ten gude misoga narur bangyoyo...
Ne bore sarjag imachugo sarang handago sogsagyojyo, ne morimathen MORNING COFFEE hogshi nega kumur kunayo?