"tawaran apa yang akan kau berikan jika aku melepaskannya?"tanya mei
tin masih setia menatap mei
"nyawaku"jawabnyamei tampak menahan tawanya hingga semakin lama semakin terdengar tawa kecil yang semakin bergema di gedung tua itu.
"tin... apa kau lebih memilih nyawa pacarmu daripada nyawamu sendiri?"tanya mei masih dengan ekpresi menahan tawa
"ya.. lakukan apapun yang kau inginkan padaku, tapi lepaskan dia" jawab tin seraya menatap wajah pavel
pavel yang mendengarnya menggelengkan kepalanya
"tidak! jangan!!"teriaknya dengan sedikit terisak,suara pavel terdengar serak karena terus melenguh sejak dia sampai disini, tentu saja semua akibat benda yang bersemayam di tubuhnya itu.
"Tidak hah tinhhh "
Pavel mencoba menyeret tubuhnya untuk mendekat namun tangan anak buah mei menahan pergerakannya"Tapi aku tidak mau nyawamu tin, seperti yang kau tahu, aku tetap pada pendirianku, aku ingin punya anak denganmu"
Ucap mei"Satt!! Jangan dengarkan dia tinhh ahh sial.."
Kembali suara Pavel terdengar serakTin menatap lantai
"Apa kau pikir hanya dengan satu kali berhubungan, kau bisa langsung mengandung?"tanya tin"Dokter mengatakan aku sedang dalam masa subur, dan kau punya stamina yang bagus, itu bisa saja terjadi "
Tin lalu mengangkat kepalanya untuk melihat wajah mei
"Biar aku tanya sekali lagi, kenapa orang itu harus aku?"Mei terdiam sesaat lalu dia melirik Pavel sekilas
"Hhhh... Sebenarnya aku iri dengan cinta kalian yang bisa bertahan sampai sejauh ini, aku belum pernah merasakan hal itu, jadi aku hanya ingin mengganggu kalian " jawab mei dengan senyuman konyol di ujung nyaTin mencoba menyadarkan mei
"Mei, kau bukan orang seperti ini, kau masih bisa kembali, aku akan membantumu "Mei mengerutkan senyumnya
"Aku tidak bisa kembali lagi tin, orang tua itu harus mengembalikan semua milik keluargaku, dengan begitu aku tidak perlu berbuat hal yang membuatmu tidak senang""Aku akan membantumu bagaimanpun ca-"
"Sudah berpa Kali aku katakan !! Orang itu tidak pernah mau menerima bantuan uang tin!!"teriak mei kesal
Mei memejamkan matanya mencoba mengendalikan kesabarannya.
"Kau pikir ini adalah cara satu-satunya yang langsung aku pikirkan, aku sudah melakukan segalanya untuk merebut kembali milikku, tapi itu hanya merugikanku, jika kau memang mau membantuku, miliki anak denganku! Apa kau mengerti?!! Hah?!"ujar mei tegas
"Tidakkkkk!!! Tinhh jangan lakukan apapun hiks... Aku mohon!"
Pavel mengeluarkan sisa tenaganya untuk berteriakSungguh dia sudah sangat lelah dan lemas,
"Baik, mari kita lakukan"jawab tin akhirnya
Pavel dan mei langsung tertegun sesaat.
Mei langsung membinarkan matanya dengan senyuman di bibirnya, dia lalu bertepuk tangan
"Uh yahh.. keputusan yang bagus tin""Sebelum itu, tolong hentikan benda yang ada pada tubuh pacarku dan lepaskan dia" ujar tin
"Hm tentu saja "
Mei langsung menekan tombol off pada remote nyaMembuat Pavel bisa bernafas lega,
"Tinn jangan lakukan.."Ucap Pavel sampai akhirnya matanya terpejam, dia pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
love by change (Tin & Pavel)
FanfictionTin mempercepat hujamannya hingga Pavel kembali menangis merasakan sakit yang luar biasa pada bagian bawahnya. Dia sudah menjadi alat untuk kepuasan orang itu, harga diri Pavel sudah hancur, dia tak bisa lagi membela apalagi melawan, Semuanya sudah...