Tin berjalan untuk keluar dari rumah itu , dia tidak lagi memperdulikan bagaimana tubuh tuan wan yang sudah tergeletak di lantai,
Yang ada di pikirannya saat ini, adalah bagaimana cara dia menghilangkan efek obat ini,
Sungguh dia tidak bisa lagi menahannya, dia harus segera pulang dan meminta bantuan Pavel.
Hingga tin akhirnya menghentikan taxi yang lewat, karena kondisinya tidak memungkinkan dia untuk menyetir,
"Lajukan mobilnya secepat yang kau bisa!"ujar tin pada supir
Sang supir mengangguk mengerti lalu mulai menancap gas mobilnya, hingga apa yang tin harapkan terkabul,
Beberapa menit mereka bisa sampai di depan rumah, dengan jalan yang masih gontai tin berjalan masuk ke rumahnya.
Ini sudah malam, jadi bibi nam pasti sudah pulang, Pavel mungkin sedang sendirian menunggunya saat ini
Tin segera membuka pintu dengan tangan yang bergetar,
Dan tak lama dia akhirnya bisa masuk, Pavel yang belum tidur ternyata masih menunggunya di ruangan tv,
Dia terkejut saat melihat kondisi tin yang berantakan, kameja yang tak terkancing seluruhnya, lalu keringat yang membasahi bajunya itu cukup membuat Pavel mengerutkan keningnya
"Tin? Ap- "
Belum sempat Pavel bertanya, tin langsung meraup bibir pacarnya ituDengan tangan yang langsung melorotkan celana dan CD Pavel bersamaan
"Hmpp tin .. ada apa denganmu?"tanya Pavel mencoba menghentikan pergerakannya
"Bantu aku dulu, aku akan menjelaskannya nanti"jawab tin seraya membalikkan tubuh Pavel
Diapun melorotkan celananya sendiri lalu mulai mengarahkan miliknya masuk ke tubuh Pavel,
"Ahh!"
Pavel merasakan panas yang familiar di bagian bawahnyaTentu saja, mereka tidak melakukan foreplay apapun, membuat lubang Pavel terasa nyeri karena begitu kesat ,
Tin mulai melajukan miliknya maju mundur seraya menciumi tengkuk leher Pavel,
Pavel hanya bisa memegang sandaran sofa menahan tubuhnya yang mulai bergerak tak karuan akibat perlakuan tin,
"Ahh ahhh ahhh "
Tin sepertinya hampir sampai di pelepasannya"Ahh!!"
Suara beratnya mulai terdengar menyedihkanItu membuat Pavel bingung, tin biasanya tidak secepat itu untuk cum,
Tapi sekarang saat dirinya bahkan belum benar-benar terangsang tapi tin sudah klimaks lebih dulu.
Tin meletakkan kepalanya di bahu Pavel dengan nafas tersenggal,
Dia lalu membuka bajunya yang sudah basah itu dan melepaskan tautannya,
Dia membuang celananya sembarang dan kembali membalikkan tubuh Pavel
Tin mengangkat tubuh Pavel untuk duduk di atas kepala sofa
"Tin.. ?"
Pavel menatap tin dengan tatapan khawatirTin kembali membuka kedua kaki Pavel dan memasukkan lagi miliknya,
Hal itu membuat Pavel terlonjak
"Ahh!"Tin mengangkat tubuh Pavel lalu dia berjalan menuju kamar, sebelumnya dia menubrukkan punggung Pavel di dinding dan menggerakkan pinggulnya menikmati tubuh kekasihnya lagi,
Pavel memejamkan matanya menikmati betapa tingginya hasrat tin saat ini,
"Tinh pelan pelan , ada anak kita di dalam sana hhh ahhh"
Ujar Pavel mengingatkan
KAMU SEDANG MEMBACA
love by change (Tin & Pavel)
FanficTin mempercepat hujamannya hingga Pavel kembali menangis merasakan sakit yang luar biasa pada bagian bawahnya. Dia sudah menjadi alat untuk kepuasan orang itu, harga diri Pavel sudah hancur, dia tak bisa lagi membela apalagi melawan, Semuanya sudah...