pavel tampak berdecak pingggag setelah mendengarkan cerita tin.
"berani sekali dia melakukan hal itu padamu?!"
Ujarnya"hhh.. maafkan aku"
ucap tin menyesal"kenapa kau yang harus minta maaf, sepertinya aku sendiri yang harus memperingatkannya"
"phi... jangan gegabah, mei... dia bukan orang sembarangan yang bisa kau ancam"
pavel lalu berbalik dan mendekati tin
"lalu apa yang akan kau lakukan?apa kau akan melaporkannya ke polisi karena dia sudah memperkosamu"tin mengerutkan keningnya
"jangan mengatakannya seperti itu, aku jadi terlihat lemah""itu memang kenyataannya tin, aish aku kesal sekali!"
tin membuang nafasnya
"dia melakukan itu karena terpaksa, dia sedang butuh bantuan""kau masih bisa mewajarkannya? bagaiamna jika kau benar-benar menghamilinya?! itu tidak akan berakhir tin, suatu saat dia akan menuntut hak anak yang dia kandung darimu, dan akhirnya dia menginginkan pernikahan yang nyata denganmu" pavel mengatakan semua itu dengan wajah marah
tentu saja siapa yang tidak kesal, calon suaminya di sentuh orang, itu sangat menyebalkan!
tin bisa mengerti kekhawatiran pavel, diapun berdiri dari duduknya lalu memeluk calon istrinya itu.
"aku menngerti, kau tenang saja, aku tidak akan diam, aku akan melakukan sesuatu yang membuat dia jera"
Pavel menatap tin sekilas
"sebaiknya kau benar-benar melakukannya, jangan sampai rasa simpatimu kembali memberi dia kesempatan untuk melakukan hal bodoh lagi, kecuali kau memang punya perasaan padanya" ucap pavel seraya melepaskan tangan tin yang melingkar di tubuhnyadiapun pergi darisana meninggalakan tin yang memasang wajah menyesal.
***
pavel berjalan keluar rumah dan langsung masuk ke taxi yang sebelumnya sudah dia pesan.
wajahnya masih menyiratkan rasa kesal yang menggebu, bukan hanya pada mei, tapi sikap tin juga, kenapa dia pandang bulu untuk menghukum mei.
"mengatakan dia terpaksa melakuakannya?
cih.. aku rasa dia juga menikmatinya" gumam pavelsetengah jam kemudian.
pavel sampai di restaurant ohm, dia berjalan masuk dan langsung duduk di salah satu kursinya,
tak lama seorang pelayan langsung menghampirinya.
"tuan.. anda ingin pesan apa?"tanyanya
"hm.. aku pesan makanan penutup yang paling enak disini"ucap pavel
"baik, mohon tunggu sebentar" pelayan itu pergi sebentar,
hingga tak lama pelayan lain tampak memberikan pesanan pavel dan menyajikannya di meja.
pavel yang sedang badmood itu tiba-tiba tersenyum senang saat melihat kue strawberry yang ada di hadapannya.
di saat yang sama, ohm yang baru saja akan keluar dari tempatnya mellihat wajah familiar itu disana.
dia tersenyum senang dan langsung menghampiri pavel.
"hey.." ujarnya seraya tersenyum
"oh, tuan ohm?"
"kau datang untuk makan?"tanya ohm seraya duduk di kursi yang ada di hadapan pavel
"ehee.. tidak , aku sedang ingin makan yang manis"
"ohh benarkah, kenapa tidak menelpon sebelum kemari, aku bisa meyiapkan meja vvip untukmu"
"ohh aku kesini untuk makan kue, bukan bertemu denganmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
love by change (Tin & Pavel)
Fiksi PenggemarTin mempercepat hujamannya hingga Pavel kembali menangis merasakan sakit yang luar biasa pada bagian bawahnya. Dia sudah menjadi alat untuk kepuasan orang itu, harga diri Pavel sudah hancur, dia tak bisa lagi membela apalagi melawan, Semuanya sudah...