Pagi ini adalah jadwal aro dan aya melakukan tes untuk masuk universitas kedokteran. Seharusnya aro tadi berangkat dengan aya, tapi karena nanti sepulang dari tes aya ada janji dengan laihan jadi dia membawa kendaraannya sendiri, agar bisa langsung menemui laihan.
"Ro!" Panggil aya.
"Katanya nanti mau jalan sama lai. Kok bawa mobil?" Tanya aro.
"Ya gak apa-apa. Emang kenapa?"
"Minta jemput laihan lah ay. Dia kan cowok lo" kata aro.
"Cuma mau makan di cafe ramen perempatan situ ro" jelas aya.
"Iya deh serah lu. Susah ngasih tau orang bulol" kata aro. Aya hanya diam saja tak menanggapinya.
Aro dan bara memang tidak suka dengan laihan. Menurut mereka dia adalah cowok yang gak bermodal, dan minim attitude. jauh dari kata cowok idaman. Sudah sering mereka menasehati aya, namun ya namanya cewek kalo sudah jatuh cinta pasti susah untuk dinasehati. Bahkan, syerin dan nola pun juga tak setuju dengan hubungan mereka. Syerin lebih suka melihat interaksi bara dan aya, sedangkan nola lebih suka aya bersama aro. Entah kenapa aura laihan itu menurut mereka negatif. Dan sering juga mereka berfikir bahwa laihan hanya memanfaatkan aya saja. Sikap baik dan royal aya membuat laihan jadi lebih mudah memanfaatkan dirinya.
"Yah. Sibuk gak?" Tanya bara yang menghampiri roney di ruang kerjanya.
"Engga kok. Kenapa bar? Serius banget mukanya? Gak abis bikin masalah gede kan?" Tanya roney.
"Ih suuzon aja sama anak sendiri"
"Hahaha abis muka kamu gitu. Ada apa bar?"
"Hmm bara butuh bantuan yayah."
"Iya bantuan apa. Langsung aja bar ngomong" katanya.
"Waktu itu bara nemu ini dikamar aya. Dan bara udah tau siapa yang naro disana. Aro sama bara niatnya mau langsung nyamperin orangnya. Dan mau langsung bara ancurin aja. Nah tapi bara juga mau tanggung jawab buat gantiin, jadi aro sama bara patungan yah. Gimana menurut yayah?"
"Astagfirullah. Ini dari kapan ada disana bar? YaAllah kasian banget aya. Ini dia udah tau bar?"
"Kayanya belum yah. Soalnya dia masih biasa-biasa aja."
"Kamu kenapa gak langsung cerita sama yayah? Ini perlu cerita sama pa dony gak?" Tanya roney.
"Bara awalnya masih belum tau, masih agak curiga aja. Dan ya bener ternyata. Jangan dulu yah. Nanti aja. Yang penting yayah bantu bara dulu ya." Kata bara.
"Oke nanti yayah transfer. Kapan kamu mau nyamperin dia?"
"Sore atau malem ini yah. Nanti aro kesini."
"Hmm Yah kalo kaya gini bisa dipenjara gak sih yah?" Tanya bara."Yayah usahain untuk itu. Brengsek tuh orang. Gimana perasaan pa dony kalo tau ya allah." Kata roney yang ikut frustasi.
"Yaudah bara ke kamar dulu ya yah. Makasih banyak yah. Love you!" Kata bara langsung meninggalkan Roney yang masih diam saja merenung. Entah apa yang dia fikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Barisa
Teen FictionJangan lupa baca Roney Salva karena ini adalah sequelnya. Thankyou!