Sudah 2 minggu ini bara dan aya disibukan dengan kegiatannya masing-masing. Bara baru saja membuka pendaftaran murid baru karena dia akhirnya menambah beberapa guru yang bekerja mengajari anak-anak yang mulai banyak belajar disana. Sedangkan aya, dia telah menyelesaikan urusan pembukaan cabang barunya. Besok dia akan melakukan grand opening di pusat penjualannya yang berada di salah satu mall kalangan menengah ke atas di daerah jakarta pusat.
"Hay sayang. Gimana?" Tanya bara yang baru masuk ke dalam ruangan aya.
"Capek! Tapi udah selesai sih buat acara besok. Semoga aja lancar ya besok acaranya." Kata aya.
"Aamiin. Sini peluk" kata bara dan langsung merentangkan tangannya. Aya langsung berdiri dan masuk kedalam dekapan bara.
"Capek ya sayang?" Tanyanya sambil mengelus punggung aya.
"Iya. Tapi happy. Cita-cita aku hampir tercapai!" Kata aya sambil menganggukan kepalanya excited.
"Aku bangga banget sama kamu. Selamat ya sayang" kata bara.
"Makasih ya. Berkat kamu juga yang selalu support aku."
"Selamanya, aku akan selalu ada buat kamu di keadaan apapun." Kata bara. Aya mengangkat kepalanya melihat bara.
"Janji?" Katanya
"Janji sayang." Kata bara dan dia langsung mencium kening aya dengan lembut.
"Besok kita nonton bioskop ya? Ngerayain kesuksesan kamu? Mau?" Tanya bara
"Mau! Tapi pulangnya beli burger ya" kata aya.
"Iya sayangku. Yaudah mau pulang sekarang gak?"
"Mau. Kamu dirumahku dulu ya? Aku kangen deh gitaran sama kamu. Kita beberapa bulan ini sibuk banget ya kan"
"Boleh sayang. Tapi aku gak sampe malem ya. Kamu harus istirahat biar besok fresh pas grand opening. Banyak wartawan loh" katanya.
"Iya sayang. Yaudah yuk."
Setelah membereskan barang-barangnya aya langsung turun kebawah dan keluar dari tokonya. Tak lupa juga dia berpamitan dengan para karyawannya.
Jarak yang dekat membuat mereka cepat sampai dikediaman aya. Bara memarkirkan motornya di garasi aya. Kedatangan mereka disambut baik tentunya dengan bu gita dan pa dony.
"Assalamualaikum" ucap bara dan aya.
"Walaikumsalam. Eh ada bara. Ayo sini masuk" kata pa dony. Bara dan aya langsung menyaliminya.
"Nah gitu dong main-main kesini bar" kata pa dony lagi.
"Iya maafin bara ya om. Kemaren bara ada sedikit masalah, jadi harus diselesein dulu om. Maaf ya om" kata bara.
"Oh iya gapapa. Tapi sekarang udah selesai kan?" Tanya pa dony.
"Udah aman om sekarang" jawab bara.
"Eh ica udah pulang? Nak bara apa kabar? Sehat?" Tanya bu gita yang baru datang dari arah dapur.
"Tan. Sehat bara tan. Tante om juga sehat kan pasti?" Kata bara sambil menyalimi bu gita, begitu juga aya.
"Udah pada makan? Nanti makan ya. Tante masak sayur asem, ikan asin, tahu tempe sama sambel pete kesukaan risa" kata bu gita
"Wih mantap! Ica mandi dulu deh. Bara, aku mandi sebentar ya." Katanya. Dan bara meresponnya dengan anggukan.
Setelahnya, aya langsung naik ke atas untuk pergi kekamarnya. Tersisa bara, pa dony dan bu gita. Tentunya kesempatan ini tidak disia-siakan oleh bara untuk meminta izin kepada orang tua aya untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Barisa
Teen FictionJangan lupa baca Roney Salva karena ini adalah sequelnya. Thankyou!