43.

620 74 8
                                    

Roney sudah 2 hari uring-uringan, karena dia pisah kamar dengan salva. Ya roney sudah menceritakan terkait masalah bara dengan salva. Tapi berbeda dengan roney, salva malah tidak langsung mempercayainya. Dia sangat marah dengan roney saat tau bara diusir dari rumahnya dan disuruh mencari kiara sendiri. Dan sudah 2 hari juga bara tidak ada kabar, bahkan nomornya tidak aktif. Sebagai ibu tentunya salva sangat khawatir tentang keadaan anak tunggalnya itu. Sampai sekarang, dia marah dengan roney, dan memilih tidur dikamar bara. Salva akan kembali baik lagi, jika roney bisa menemukan bara dan membawanya pulang. Hal itu tentu membuat roney bingung. Karena dia benar-benar tak tau harus cari bara kemana. Apa dia harus ke singapur?

"Lagian lo gegabah ron. Bener kata salva, kalo ternyata bara dijebak gimana?" Ucap polevi.

Saat ini roney berada di rumah pol, dia menemani pol mengawasi tukang yang sedang memasang berbagai perabotan dirumah barunya, sedangkan nabiya menemani naila untuk mengurus perkuliahannya.

Dia sudah menceritakan tentang masalah bara ke polevi juga. Karena kemarin, saat roney kebingungan untuk berbicara dengan salva, polevi adalah orang yang dia minta sarannya.

"Gue beneran emosi banget pol. Kaya langsung kosong gitu. Gue beneran sedih, ngerasa bukan jadi orang tua yang bener. Lu paham kan pol perasaan gue?" Kata roney.

"Iya gue paham ron. Tapi yang dibilang salva tuh bener kan? Kalian gak tau kiara sebaik apa. Kalian cuma tau ya karena bara juga yang cerita kan? Dan dari posisi bara, dia kayanya mabok juga gara-gara cemburu sama risa kan?" Ucap polevi, roney diam saja dia berfikir.

"Gue harus cari bara kemana ya pol?"  Tanya roney yang mulai frustasi.

"Inget-inget lagi temen bara, atau temen kiara kalo perlu yang bisa lo tanya-tanya. Selain aro." kata pol.

"Ya ada sih pol. Tapi gue cari mereka kemana? Rumahnya gue gak tau. Ya gue cuma tau rumah kiara aja. Itupun cuma alamat dan shareloc-an si bara aja waktu itu, gaktau pastinya dimana."

"Tapi lo yakin ron kalo rumah kiara kosong? Gak mau coba samperin dulu? Siapa tau masih ada pengurus yang jaga rumahnya." Saran pol. Roney menggeleng.

"Gue pun gak yakin."

"Nah yaudah, kita cari aja kesana dulu. Malah gue maunya yang nemuin kiara lo duluan. Dan lo bisa minta kiara buat minta sample rambut anaknya, biar langsung di uji test dna sama si aro"

Aro sudah mengetahui apa masalah rumit yang sedang bara jalani. Bara menceritakan semuanya. Sesuai perkiraan bara, aro sempat memaki dirinya karena lagi-lagi harus mengorbankan aya dalam masalahnya. Awalnya aro tak mau membantunya, tapi melihat bara yang sungguh-sungguh ingin menyelesaikan masalah ini, hati aro jadi tergerak untuk membantunya. Dia membantu bara untuk mencari tau dimana lab tempat uji dna terbaik disini. Karena bara tak mau ambil resiko jika nantinya test dna itu memberikan hasil yang salah. Dan kini aro sudah memegang sample rambut bara, tinggal bara yang akan mencari sample rambut anaknya. Nantinya, aro yang akan mengurus terkait test dna itu.

"Besok temenin gue deh pol kesana. Gue pun gak yakin sih, tapi dicoba dulu aja"  kata roney.

"Iya besok gue temenin" ucap pol. Roney mengangguk.

"Tapi pol, kenapa ya gue belom siap kalo nantinya hasil test dna itu cocok sama bara? Gue takut, gue gak bisa terima pol" kata roney mencurahkan pikiran buruknya.

"Jangan gitu ron. Anak itu ga tau apa-apa. Kalo emang bener itu anak bara, berarti dia cucu kandung lo. Jadi, lo harus terima dia, harus sayang sama dia" kata pol. Roney terdiam.

"Udah ron. Jangan terlalu dipikirin. Anggep aja ini cobaan hidup kalian menjadi orang tua." Ucap pol menenangkan roney.

"Kenapa ya dari dulu cobaan gue soal anak pol? Dulu salva keguguran, sekarang pas anak gue udah gede, dia kaya gini. Apa ini karma gue dulu ya pol?" Kata roney yang mulai overthinking.

BarisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang