Bara menghampiri roney yang sedang berada di ruang kerjanya. Dia berniat ingin menceritakan semua yang terjadi. Berharap akan mendapat pencerahan. Dia sudah siap dengan konsekuensi yang akan dia hadapi.
"Yah. Sibuk?" Tanya bara.
"Eh engga bar. Kenapa?"
"Bara mau cerita." Katanya.
Roney menatap bara. Selama ini roney dan salva mempunyai firasat yang sama tentang bara. Mereka tau ada hal serius yang bara sembunyikan tapi bara tidak pernah menceritakan hal itu kepada mereka
"Kita ke cafe depan komplek aja yuk" ajak roney.
"Yah, hmm tapi berdua aja ya?" Pinta bara.
Roney sempet bingung, tak biasanya bara begini. Dia selalu bercerita apapun itu kepada kedua orang tuanya, bahkan dia lebih banyak bercerita dengan salva di banding roney. Tapi hal itu dimaklumi oleh roney. Yang penting sekarang bara mau terbuka dengannya.
"Kenapa? Masalah cowok ya?" Tanya roney sambil tersenyum, niat untuk bercanda mencairkan suasana.
"Hehe iya yah" ucap bara canggung.
"Bentar yayah ganti baju dulu. Kamu siap-siap aja. Nanti bilang sama ibun kita mau ke bengkel ya" ucap roney.
"Gapapa yah?" Tanya bara. Roney bahkan tidak pernah berbohong pada salva. Ya dia lakukan ini agar bara nyaman dengannya dan mau terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Barisa
Teen FictionJangan lupa baca Roney Salva karena ini adalah sequelnya. Thankyou!