"Kiii. Kiara!"
"Ki. Tunggu!" Bara langsung memegang tangan kiara.
"Lepasin! Kamu jahat bar!" Kata kiara.
"Aku minta maaf ki. Aku gak maksud kaya gitu. Ijinin aku buat jelasin dulu ki" kata bara. Kiara tetap diam tak menanggapi.
"Duduk dulu ya disitu." Kata bara, dia langsung menggandeng tangan kiara, mengajaknya duduk di bangku kantin yang berada dikampusnya. Akhirnya kiara menurut.
Mereka berdua sudah duduk dibangku kantin. Saat kiara tau bahwa bara pergi kerumah aya, dia sempat menghubungi bara. Tapi karena saat itu dia sedang bersama aro, jadi dia sama sekali tak melihat hapenya yang berada di dalam mobilnya.
"Aku jelasin ya" kata bara.
"Ngapain kamu kerumah aya? Masih penasaran sama dia? Iya?" Kata kiara ketus.
"Dengerin ya. Aku kerumah aya, cuma buat anter berkas yayah doang ke pa dony. Kamu tau kan, yayah sama papanya aya itu saling kerjasama?" Kata bara yang jelas berbohong.
"Kamu bohong!" Kata kiara.
"Kalo kamu gak percaya, kamu boleh tanya yayah atau ibun. Ayo kerumah aku." Kata bara. Yang pasti bara dan orang tuanya sudah bersekongkol.
"Yah, bun bara mau minta tolong boleh?" Kata bara yang masuk kedalam kamar orang tuanya.
"Kenapa bar?" Tanya roney.
"Bara mau ke rumah aya sekarang." Kata bara.
"Yaudah sana. Salam ya buat bu gita pa dony" kata salva.
"Bara minta tolong tapi yah bun. Kalo kiara kesini nanyain bara, bilang aja bara kesana mau anter berkas yayah ke pa dony ya" kata bara.
"Lah kamu nyuruh kita bohong?" Tanya roney.
"Nanti bara jelasin. Sekarang bara minta tolong dulu ya bun yah. Bara buru-buru" katanya sambil menyalimi kedua orang tuanya itu dan langsung meninggalkan mereka yang kebingungan.
"Gak perlu! Terus kenapa sampe kamu gak bales chat gak angkat telpon aku? 2 jam loh bar! Kalo anter berkas kenapa selama itu?!" Kata kiara.
"Aku gak enak sayang kalo langsung pulang, jadi aku ngobrol-ngobrol dulu sama papanya aya" kata bara.
"Ngomongin aya kan?!" Tanya kiara.
"Engga. Aku gak ada nanyain aya sama sekali sama pa dony." Bohong bara.
"Bohong." Kata kiara masih dengan amarahnya.
"Aku serius sayang. Aku minta maaf, kemaren aku pikir pun aku cuma sebentar, makanya hape aku taro di mobil. Tapi ternyata pa dony ngajak aku ngobrol tentang bisnis yayah." Kata bara yang tentu saja berbohong. Padahal dia pergi menemui aro.
"Beneran?" Tanya kiara yang sudah mulai percaya.
"Kapan aku pernah bohongin kamu ki?" Tanya bara lagi. Memang selama ini bara tidak pernah membohongi kiara. Ya kecuali mungkin perasaan kangennya terhadap aya.....
"Yaudah, tapi kamu jangan gitu lagi ya. Aku tuh nyariin kamu kemaren! Mana gak kabarin aku kalo mau keluar. Apa susahnya sih nelfon aku sebelum berangkat?!" Kata kiara lagi.
"Yang tadi aku bilang sayang. Aku mikir ya aku cuma sebentar aja. Makanya aku gak bilang kamu."
"Pokoknya aku mau, selama apapun kamu keluar. Mau sebentar kek, lama kek. Harus selalu bilang aku dan kabarin aku!" Kata kiara.
"Iya sayang. Pasti. Aku minta maaf ya" kata bara sambil menggenggam tangan kiara dengan lembut.
"Iya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Barisa
Teen FictionJangan lupa baca Roney Salva karena ini adalah sequelnya. Thankyou!