BARA POV.
Bara berjalan mengarah kekamar aya. Dia sudah membawa rujak kesukaan aya. Tapi saat sampai didepan kamar aya dia mendengar ada suara aro dikamar aya. Akhirnya dia mengurungkan niatnya untuk bertemu aya. Dan dia pulang kerumah membawa rujak itu kembali.
"Sembuh ya ay, gue gak bisa liat lo kaya gini. Kalo gue boleh jujur, gue sayang banget ay sama lo. Bahkan lebih dari sekedar temen" kata aro kepada aya yang masih tertidur dikamarnya.
"Loh den bara gak jadi masuk?" Tanya bibi yang bekerja dirumah aya.
"Eh engga bi, ini dipanggil yayah disuruh pulang. Oh iya jangan bilang siapa-siapa ya aku kesini bi" kata bara.
"Oh gitu. Yaudah iya den. Hati-hati ya" bara mengangguk.
"Sorry ay, tapi gue takut." Ucap bara dalam hatinya.
....
Waktu sudah menunjukan pukul 10 malam. Saat ini bara berada dijalan guna mencari toko alat musik yang masih buka. Sedari tadi dia berkeliling untuk mencari hadiah yang akan dia berikan kepada aya, gitar.
Atas saran dari yayahnya tadi, dia baru kepikiran untuk memberikan aya hadiah gitar.
"Kamu kok gak jenguk risa bar?" Tanya roney.
"Nanti aja yah."
"Jenguk bar. Bantuin dia sembuh. Coba deh kamu bikin hari-hari dia sibuk"
"Maksudnya yah?"
"Dia suka apa? Suka bikin prakarya gak? Atau suka masak? Atau suka main alat musik? Nah kamu ajak dia ngelakuin hal hal itu. Yang dia suka lah. Biar dia bisa lupa sama traumanya." Kata roney
"Emang iya yah?" Tanya bara
"Coba dulu aja."
"Oh yaudah deh bara jalan dulu."
"Hah? Mau jalan kemana? Udah malem ini" tanya roney.
"Sebentar nyari hadiah buat aya. Dah ya. Salam ibun. Bye yah!" Kata bara yang langsung mengambil kunci mobilnya dan berpamitan menyalimi roney.
"Jam 9 malem nyari hadiah apaan tuh anak?" Gumam roney.
"Mas mas mas jangan tutup dulu please" kata bara yang setengah berlari menghampiri seorang lelaki yang ingin menarik rolling door tokonya guna menutup toko itu
"Udah jam setengah 11 mas. Waktunya tutup" kata lelaki itu.
"Saya urgent cari gitar bang. Please. Ini antara hidup dan mati bang" kata bara.
"Waduh maaf mas gak bisa. Udah tutup buku soalnya. Besok lagi aja kesini mas. Kita buka jam 11 siang" kata lelaki itu
"Saya butuh buat besok jam 7 pagi bang" katanya memelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Barisa
Teen FictionJangan lupa baca Roney Salva karena ini adalah sequelnya. Thankyou!