Roney salva moment.
Selepas kepergian bara dan aya yang pamit ingin makan di bawah, alias resto hotel, kini roney dan salva hanya berdua saja didalam kamar. Tentunya momen ini tidak ingin di ganggu dengan kedatangan anaknya nanti. Makanya roney langsung buru-buru mengunci semua pintu dan mematikan lampunya.
"Ngapain dikunci? Nanti bara selesai makan pasti capek mau istirahat." Kata salva yang baru saja keluar dari kamar mandi melihat keadaan kamarnya sudah dengan lampu yang remang dan tertutup. Tentunya sangat mencurigakan.
"Sini dulu. Ngedumel aja" kata roney menepuk sisi kasur sebelahnya yang kosong.
"Gak. Kamu mau ngapa-ngapain aku kan?" Kata salva dengan curiga.
"Ya ampun. Mau peluk doang. Aku kangen, udah seminggu gak sekasur kan, gak ada yang aku pelukin. Tidur juga gak nyenyak." Kata roney. Salva hanya melihatnya sinis sambil menurut berjalan ke arah roney.
"Hap! Lalu ditangkap!" Kata roney yang dengan cepat langsung memeluk salva saat dia duduk disamping roney.
"Ih apaan sih. Malu sama umur sih ron" kata salva.
"Gak ada bara. Jadi aku balik lagi ke umur 25 tahun" katanya sambil terus mendusel-dusel di lengan salva.
"Hadeh bapak-bapak"
"Hmm.... Ron. Aku mau ngomong serius." Kata salva tiba-tiba.
"Iya ngomong aja sayang" ucap roney.
"Bisa gak stop dulu?! " kata salva yang mulai risih karena tangan roney sudah tidak bisa diam.
"Hehehe maaf sayang bablas. Mau ngomong apa?" Tanya roney.
"Aku kepikiran deh. Si papi udah 70 tahun lebih aja, hasratnya masih ada banget kan. Aku jadi takut..."
"Takut kenapa?" Tanya roney yang melihat salva terdiam tak melanjutkan omongannya.
"Ya aku takut aja. Saat umur aku segitu, aku masih bisa gak ya ngelayanin kamu kaya sekarang? Aku masih kuat gak ya? Aku masih hidup gak ya?" Kata salva yang memang sudah overthinking.
Ya pa ello memang tidak berubah, dari dulu dia masih saja main perempuan, bermabukan. Tapi itu semua terjadi karena dia sudah terlalu lama menduda. Tak ada lagi niat dia untuk menikah sebenarnya. Kalau bukan karena kiara yang hamil, ello juga tidak akan mau menawarkan kiara untuk dinikahinya. Tapi entah beruntung atau tidak, kiara juga tak mau dinikahi. Jadi dia merasa bebas, yang penting dia mempertanggung jawabkan semuanya.
"Sal ngomong apa sih?" Tanya roney. Ya dia tak menyangka salva akan memikirkan hal ini.
"Aku takut ron. Aku takut nanti kalo udah waktunya kaya gitu, kamu malah ninggalin aku. Kamu malah cari yang bugar lagi, yang bisa puasin kamu. Aku kayanya gak sanggup deh ron liat kamu sama cewek lain" kata salva yang sudah meneteskan air matanya.
"Hey sal, sini liat aku." Kata roney sambil menggenggam tangan salva dan menghapus air matanya.
"Sal, 25 tahun aku hidup sama kamu, aku gak pernah kepikiran sedikitpun buat khianatin kamu. Jangankan itu, Untuk kenal sama perempuan lagi aja aku udah gak ada selera sal. Bahkan sampai detik ini, aku lebih suka dirumah atau dimana aja asal sama kamu. Buat ninggalin kamu aja, aku gak kepikiran. Rasanya, malah aku yang gak sanggup kalo gak ada kamu. Seminggu kemaren, kita masih serumah tapi kita gak tidur bareng itu aja aku udah uring-uringan sal. Kamu takut kamu gak bisa muasin aku, kalo aku takut, aku takut gak bisa jagain kamu. Aku takut sama umur dan takdir yang nantinya misahin kita sal..
"Ron"
"Kalo boleh milih, aku mau aku duluan yang pergi sal. Karena, aku beneran gak bisa kalo gak ada kamu. Sampai detik ini, aku bener-bener gakbisa bayangin kalo hidup aku tanpa kamu sal. Buat bayanginnya aja bikin aku gila sal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Barisa
Novela JuvenilJangan lupa baca Roney Salva karena ini adalah sequelnya. Thankyou!