🕊🕊🕊🌹🌹🌹🪞🪞🪞
-----------------Malam itu, sekitar pukul 11 malam, dapur Bentala Renjana tampak sibuk dengan aktivitas memasak. Kesyaira, dengan santai, tengah mengaduk-aduk adonan perkedel di meja dapur bersama beberapa juru masak lainnya. Suasana di dapur hangat dan penuh keakraban, ditandai dengan tawa dan obrolan ringan di antara mereka.
Sambil mengaduk kuah soto yang sedang dimasak, Mbak Yuyun bertanya kepada Opal, "Opal, bagaimana dengan kue ulang tahun yang dipesan oleh Mas Usada?"
"Sudah jadi," jawab Opal dengan percaya diri, sembari memotong rempah-rempah dengan cekatan. Ia melirik Kesyaira yang sibuk dengan adonan perkedel. Tiba-tiba, Opal melontarkan pertanyaan yang mengejutkan, "Kesyaira, apa kamu punya pacar?"
Kesyaira, yang masih fokus pada adonannya, menjawab dengan santai, "Tidak, Mas."
Opal terkejut dan tidak bisa mempercayai jawabannya. "Tidak mungkin," kata Opal dengan nada skeptis. "Mana mungkin gadis secantik Kesyaira tidak punya pacar. Dengan penampilan menarikmu, pasti mudah bagi kamu untuk mendapatkan cowok yang diinginkan."
Kesyaira hanya tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya. Ia menuangkan minyak goreng ke wajan dan menghidupkan kompor.
Mbak Yuyun, yang baru saja mematikan kompornya, ikut penasaran, "Cowok seperti apa tipe kamu, Kesyaira?"
Kesyaira berhenti sejenak dan bertanya, "Yang kemarin waktu wawancara, beliau siapa namanya?"
"Oh, Pak Nehan?!" jawab Mbak Yuyun, terkejut dan khawatir jika Kesyaira mungkin memiliki ketertarikan pada Pak Nehan.
"Tidak, maksudku tipe cowokku seperti beliau tapi bukan Pak Nehan," jelas Kesyaira sambil tersenyum, lalu mulai menggoreng perkedel dengan hati-hati.
"Oh iya, ngomong-ngomong, beberapa hari ini aku tidak melihat Pak Nehan makan," kata Mbak Yuyun, mencoba mengalihkan perhatian dari topik Pak Nehan.
Saat itu, Bu Analeah memasuki dapur dengan permintaan, "Aku minta soto ayam dan es teh," katanya kepada para juru masak.
"Baik, Bu," kata Mbak Yuyun, segera bersiap untuk memenuhi pesanan.
Bu Analeah keluar dari dapur dan duduk di meja yang ada di luar sambil menatap laptop di depannya.
Tak lama kemudian, Mas Randika masuk dan meminta nasi padang dengan rendang lima porsi untuk beberapa pengurus. Kesyaira, dengan cepat dan cekatan, langsung menyiapkannya, menunjukkan betapa terampilnya dia dalam pekerjaan dapur. Suasana di dapur tetap ceria dan penuh energi, meski ada ketegangan di antara beberapa anggota staf mengenai topik yang baru saja dibahas.
Lalu Mbak Radinka datang meminta di buatkan enam es kopi, Mas Opal langsung menyiapkannya dengan cekatan.
Setelah selesai menyiapkan pesanan, Kesyaira, Mbak Yuyun, dan Opal keluar dari dapur membawa makanan dan minuman yang telah dipesan oleh para penghuni Bentala Renjana. Mbak Yuyun menghampiri Bu Analeah dan menyerahkan soto ayam serta es teh, sementara Kesyaira dan Opal membawa lima porsi nasi padang dan enam es kopi untuk Mas Randika dan pengurus lainnya.
Saat Kesyaira mendekat, salah satu pengurus, Mbak Radinka, melihatnya dengan rasa penasaran. "Jadi kamu Kesyaira, juru masak yang baru ya?" tanya Mbak Radinka dengan nada ramah.
"Iya, Mbak," jawab Kesyaira sambil tersenyum, wajahnya ceria dan tenang.
Devanisa, yang juga berada di situ, tampak lebih tertarik. "Kesyaira, adiknya Mbak Hasana, bukan?" tanyanya memastikan.
"Iya, Mbak," jawab Kesyaira dengan nada riang.
Mbak Radinka mengangkat alis, terlihat terkejut. "Serius?" tanyanya sambil memandang Kesyaira dari ujung kepala sampai ujung kaki. Kesyaira, dengan penampilan yang lebih modis dan postur tubuhnya yang lebih tinggi, terlihat berbeda dari kakaknya, Mbak Hasana, yang lebih sederhana dan pendiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Takdir dalam Keheningan: Cinta Abadi Jiwa Kembar
RomansDi dalam labirin waktu yang tak terhingga, kisah cinta Hasana Iswari dan Nehan Laksana menggambarkan keindahan dan kedalaman dari hubungan twinflame dan old soul. Sebagai jiwa-jiwa yang telah lama hidup dan mengalami berbagai kehidupan, mereka menem...