🕊🕊🕊🌹🌹🌹🪞🪞🪞
-----------------------
Pak Nehan terbangun dari tidurnya dengan nafas yang sedikit tersengal. Beberapa minggu terakhir, dia selalu terbangun di tengah malam tanpa alasan yang jelas. Kadang di jam dua, kadang di jam tiga. Malam ini, ketika matanya terbuka, sekeliling kamarnya terasa lebih sunyi dari biasanya, seolah seluruh dunia sedang terdiam, menunggu.Pak Nehan mengulurkan tangannya ke meja samping tempat tidurnya, meraih ponselnya. Layar yang menyala memperlihatkan angka kembar, 02:02. Pak Nehan menatap angka itu dengan mata yang langsung terjaga, namun kali ini tidak ada kerutan di dahinya. Dia tahu apa arti di balik angka-angka kembar yang terus muncul dalam hidupnya. Sudah beberapa minggu ini, angka-angka seperti ini muncul di hadapannya. Kemarin, dia melihat 03:03, dan beberapa hari yang lalu, 11:11. Awalnya, Pak Nehan hanya menganggapnya kebetulan, tetapi setelah angka-angka itu terus bermunculan.
Akan tetapi itu tidak membuat Pak Nehan bingung karena sebelumnya dia pernah mempelajari tentang fenomena "angel numbers" atau angka malaikat, yang menurut kepercayaan spiritual, adalah cara alam semesta atau energi spiritual yang lebih tinggi berkomunikasi dengannya. Angka-angka itu membawa pesan tertentu, memberi isyarat tentang arah hidupnya atau memastikan bahwa dia tidak sendirian. Angka-angka juga menjadi tanda bahwa ada kekuatan di luar sana yang sedang mengawasinya, menuntunnya, dan memastikan bahwa dia tetap berada di jalan yang seharusnya.
Tanpa berpikir panjang, Nehan menurunkan kakinya dari tempat tidur dan menginjak lantai yang dingin. Rasa kantuk sudah hilang sepenuhnya, seperti biasanya setelah bangun pada jam-jam aneh itu. Dengan langkah perlahan, ia menuju ruang kerjanya yang berada di sudut rumah.
Ketika ia membuka pintu, aroma kertas dan buku yang lama tak tersentuh memenuhi ruangan. Rak-rak penuh dengan buku-buku tebal berjajar rapi di sepanjang dinding, meski beberapa di antaranya tampak berserakan di lantai. Buku-buku yang setengah terbuka, seolah baru saja dibaca dan ditinggalkan tanpa penyelesaian. Nehan memang gemar membaca, terutama buku-buku teknologi, sejarah, sastra, filsafat, obat-obatan, buku tentang spiritual, dan yang berhubungan dengan sains. Buku-buku itu adalah pelariannya dari kenyataan yang terkadang terasa terlalu berat.
Ruangan itu tidak hanya dipenuhi dengan buku. Di atas meja kerjanya, beberapa layar komputer menyala redup, menunjukkan berbagai program dan kode yang sedang ia kerjakan. Di sebelahnya ada mesin printer, scanner, dan beberapa perangkat elektronik lain yang menunjukkan bahwa ia bekerja di bidang IT. Sebagai seorang programmer dan ahli teknologi, ruangan ini adalah jantung dari semua pekerjaannya, tempat di mana ia mencurahkan ide-idenya, baik dalam hal pekerjaan maupun hobi.
Nehan duduk di kursinya yang berputar, menatap layar komputer yang menyala dengan latar belakang hitam dan teks berwarna hijau. Di dalam ruangan yang sunyi itu, hanya terdengar suara pelan dari kipas komputer yang berputar. Jemarinya bergerak ringan di atas keyboard, meskipun pikirannya masih terpecah antara angka-angka kembar yang terus menghantui dan rasa lelah yang belum hilang.
Saat fajar mulai menyingsing, Pak Nehan melangkah keluar dari ruang kerjanya. Udara pagi yang segar menyentuh kulitnya, membangkitkan semangat untuk memulai hari. Dia segera menuju asrama laki-laki di Yayasan Bentala Renjana, tempat di mana puluhan anak laki-laki yang diasuhnya tinggal. Seperti biasanya, pagi ini akan sangat sibuk.
Begitu tiba, dia langsung disambut oleh suara riuh anak-anak yang baru bangun dari tidur. Para pengurus lain sudah mulai bekerja, memastikan setiap anak siap menghadapi hari sekolah. Nehan langsung bergabung membantu.
"Ayo kalian cepat mandi," ucap Pak Nehan sambil mengetuk pintu-pintu kamar mandi, mendorong anak-anak untuk segera bersiap-siap.
Suasana asrama pagi itu seperti lautan aktivitas. Beberapa anak masih setengah tertidur, ada yang bercanda di lorong, sementara yang lain bergegas ke kamar mandi. Di sisi lain, Mas Usada dan para pengurus asrama yang lain sibuk mendampingi anak-anak yang belum menyetrika baju seragam sekolah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Takdir dalam Keheningan: Cinta Abadi Jiwa Kembar
RomanceDi dalam labirin waktu yang tak terhingga, kisah cinta Hasana Iswari dan Nehan Laksana menggambarkan keindahan dan kedalaman dari hubungan twinflame dan old soul. Sebagai jiwa-jiwa yang telah lama hidup dan mengalami berbagai kehidupan, mereka menem...