🕊🕊🕊🕊🌹🌹🌹🌹🪞🪞🪞🪞
------------------------------------------------
------------------------------------------------Malam itu di gazebo taman Bentala Renjana, suasana penuh kehangatan meski topik pembicaraan cukup mendalam. Para anak muda yang baru saja selesai berlatih karate, seperti Julian, Yanti, Vidian, Kirani, dan Aiman, berkumpul bersama pengurus panti yang lebih dewasa: Mas Pramatya, Mbak Nandira, Mbak Devanisa, Mas Yunar, Mas Inoya, Mbak Nearin, dan Mbak Radinka. Makanan ringan seperti kue, keripik, dan teh hangat menemani mereka berbincang santai.
"Julian, bagaimana latihanmu tadi? Kulihat kamu kelelahan," tanya Mas Pramatya penasaran sambil memperhatikan Julian yang duduk bersandar.
Julian mengusap keringat di dahinya sebelum menjawab. "Ya, Mas. Aku masih belum bisa mengalahkan Pak Wisaka. Dia seperti tahu semua gerakanku sebelum aku melakukannya." Julian kemudian mengambil botol minuman di samping Mas Pramatya, membuka segelnya, dan meminumnya dengan lahap.
Mas Pramatya tertawa kecil. "Latihan terus, Julian. Nanti juga kamu akan bisa mengalahkannya. Jangan menyerah."
Vidian yang duduk tak jauh dari Julian mengalihkan perhatian ke Mbak Devanisa. "Mbak Deva, gimana kabar kelompok sinoman buat acara pernikahan nanti?"
"Kelompoknya sudah terbentuk, tapi masih kurang dua orang," jawab Mbak Devanisa sambil merapikan catatan di pangkuannya.
"Aku mau ikut, Mbak," seru Aiman sambil mengangkat tangannya dengan antusias.
"Kalau begitu, biarkan aku ikut juga," tambah Mas Yunar. "Tanggal pernikahan Pak Nehan kebetulan aku sedang libur kuliah."
"Baiklah. Kalau kalian berdua ikut, kelompok sinoman kita sudah lengkap," kata Mbak Devanisa dengan nada puas.
Sementara itu, Mbak Radinka yang duduk di pojok gazebo memperhatikan Mas Inoya yang tampak gelisah sejak tadi. "Mas Inoya, ada apa? Sepertinya dari tadi Mas terus melamun," tanyanya.
Mas Inoya mendesah pelan sebelum menjawab, "Aku masih tidak menyangka bahwa Mas Nehan akan menikah secepat ini dengan twinflamenya. Mereka belum lama saling kenal, kan? Kalian tahu sendiri, hubungan twinflame itu penuh fase berat yang harus dilalui. Tidakkah mereka berpikir panjang bagaimana nanti ke depannya?"
Mbak Nearin segera memotong dengan lembut. "Mas Inoya, tenanglah. Mas Nehan bukan tipe orang yang gegabah. Dia pasti sudah memikirkan semuanya dengan matang."
Mas Inoya terdiam sejenak. "Maafkan aku. Aku hanya... cemas," ucapnya dengan nada yang lebih tenang.
Mbak Radinka tersenyum kecil, mencoba menenangkan suasana. "Aku mengerti kekhawatiran Mas Inoya. Mbak Hasana memang jauh lebih muda dari Mas Nehan, dan perbedaan usia seperti ini memang bisa menimbulkan pertanyaan. Aku yakin Mas Inoya khawatir karena perbedaan usia itu menunjukkan bahwa mereka mungkin berada di fase kehidupan yang berbeda. Mas Nehan sudah mapan secara emosional dan mungkin finansial, sementara Mbak Hasana, yang masih muda, mungkin masih dalam proses membangun dirinya sendiri. Itu wajar membuat kita bertanya-tanya, apakah Mbak Hasana sudah siap menghadapi tanggung jawab sebesar pernikahan? Benar begitu kan Mas Inoya?" tanya Mbak Radinka
"Selain itu, ada juga masalah kematangan emosional. Aku bisa paham jika Mas Inoya cemas, apakah Mbak Hasana sudah cukup dewasa secara emosional untuk memahami dinamika pernikahan. Belum lagi, menjadi istri Mas Nehan bukan hal mudah. Mas Nehan itu kan orang yang tegas dan punya banyak pengalaman hidup. Aku yakin, mungkin ada kekhawatiran apakah Mbak Hasana bisa mengimbangi Nehan dalam hubungan mereka. Lalu, Mas Inoya, aku juga yakin Mas memikirkan soal ekspektasi sosial. Perbedaan usia sepuluh tahun seperti ini pasti jadi bahan pembicaraan di masyarakat. Apa orang-orang akan menerima mereka? Apa mereka akan terus dibanding-bandingkan atau mungkin dinilai macam-macam? Itu bukan sesuatu yang mudah dihadapi." lanjut Mbak Radinka

KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Takdir dalam Keheningan: Cinta Abadi Jiwa Kembar
RomanceDi dalam labirin waktu yang tak terhingga, kisah cinta Hasana Iswari dan Nehan Laksana menggambarkan keindahan dan kedalaman dari hubungan twinflame dan old soul. Sebagai jiwa-jiwa yang telah lama hidup dan mengalami berbagai kehidupan, mereka menem...