chapter 9

2K 87 1
                                    

Jangan lupa vote nya yaa..

Happy reading!

Zayyan kini sudah siap dengan seragam putih abu nya,Tak lupa ia juga memakai softlens berwarna hitam supaya tidak ada yang curiga

Ia sudah siap dengan tas yang berada di punggungnya, saat hendak menuruni tangga ia melihat Vale yang berjalan menuju ke arahnya

"Heyy anak sialan" Vale kini menunjukan sifat aslinya, tatapan nya itu seolah merendahkan Arlan yang notabene nya adalah anak kandung geo

Malas meladeni Vale zayyan berjalan ke bawah menuruni tangga yang lumayan banyak.

Vale di sisi sana mendengus kesal melihat zayyan yang mengabaikannya, sesuatu melintas di otaknya membuat ia menyeringai. Di bawah anggota keluarganya pasti sudah berkumpul,jadi ini adalah kesempatan nya untuk membuat Arlan semakin menderita

Vale berjalan menyusul arlan saat tepat berada di samping Arlan Vale dengan sengaja menjatuhkan dirinya ke bawah hingga tubuhnya menggelinding ke bawah, darah mulai keluar dari badan Vale sedangkan sang target Vale saat ini hanya diam menyaksikan apa yang akan dilakukan oleh ayah serta para abangnya Arlan

"VALE!!!!!" semua yang berada di sana berteriak ketika melihat tubuh Vale yang berlumuran darah

Zayyan yang masih memasang wajah datarnya diam diam mengumpat dalam hati

'jalang kecil ini' geram zayyan dalam hati

Geo beserta yang lainnya yang melihat zayyan yang masih berada di atas tangga, geo berjalan mendekat ke arah zayyan lalu geo dengan cepat mencekal lengan zayyan dengan sangat kencang hingga saat berada di depan vano

Tanpa aba aba vano membanting kan tubuh zayyan ke arah meja kaca

Prangg

Meja kaca dengan harga yang fantastis itu seketika pecah, darah merembes dari punggung zayyan beberapa pecahan kaca juga tertancap di punggung serta tangannya

"Anak sialan kayak Lo emang pantes mati, seharusnya dulu bunda gausah nyelamatin lo, seharusnya yang mati itu Lo SIALAN!! Bukan bunda!!" vano serta farez terus memukuli  zayyan dengan membabi buta

"Gara gara lo bunda sama calon adek perempuan gue mati sialan! Sekarang lo mau nge bunuh adek perempuan gue lagi hah?!" Vano seakan buta jika yang ia pukuli saat ini adalah adik kandungnya sendiri

"Emang gue mau? Enggak! Kalo gue di suruh milih juga gue maunya gue yang mati bukan bunda!" Ucap Arlan lirih yang beberapa saat mengambil alih kesadaran zayyan ,setelah mengatakan hal itu zayyan kembali mengambil alih kesadaran Arlan

Arka? Anak itu sangat ingin memukuli zayyan saat ini tapi mengingat bahwa tangannya belum sembuh ia hanya bisa melihatnya, untuk geo sendiri ia akan menunggu kedua anaknya puas.

"Cukup, kalian bawa Vale saja ke rumah sakit biar papa yang akan mengurus anak sialan ini" ucap geo dengan amarah yang sudah memuncak

Arka,farez,serta vano kini membawa tubuh Vale untuk di bawa ke rumah sakit, sedangkan geo ia saat ini sedang berada di ruang bawah tanah ia merantai tangan serta kaki zayyan, tak lupa cambukan yang sudah siap si tangannya

"Apa yang kamu lakuin sama adek kamu sendiri hah?!!"

"Cih gue ga punya adik kayak dia" zayyan menatap geo dengan kebencian yang kentara di matanya, sifat zayyan serta Arlan memang berbeda zayyan yang memiliki kesabaran setipis tisu di bagi 10 di celup kan ke air, serta tempramen yang buruk, Baginya adiknya itu hanya Arlan yaa hanya Arlan. Sedangkan Arlan itu lebih cenderung tenang tapi jika kesabarannya sudah habis maka ia akan lebih kejam dari pada zayyan

ArlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang