chapter 28

2.3K 194 0
                                    

Don't like don't read

Happy reading

Typo bertebaran!!



"Tuan ada undangan dari pesta dari tuan geo di  gedung xxx  untuk Minggu depan" ucap Arthur sambil menyerahkan sebuah undangan yang cukup mewah

Arlan membuka undangan itu lalu ia tersenyum miring saat melihat acara yang akan terjadi di gedung itu, geo ingin memperkenalkan Vale pada seluruh rekan kerja nya? Batin nya

"Arthur"

"Ya tuan"

"Siapkan hadiah untuk tuan geo untuk Minggu depan tepat di acara tersebut, aku beri kau waktu 3 hari untuk mendapatkan nya lalu berikan pada ku" ucap Arlan

"Baik tuan" ucap Arthur kemudian dia pergi dari sana meninggalkan Arlan sendiri an di ruangan itu

"Ahh..... Aku tidak sabar untuk memberikan hadiah itu pada tuan geo" gumam Arlan

'aku juga, aku ingin melihat wajah si brengsek itu menyesal"

'tapi apa kau akan memaafkan nya jika dia meminta maaf padamu? Kau akan kembali dengan keluarga brengsek itu?' tanya zayyan

"Entah lah, aku tidak yakin untuk sekarang" jawab Arlan sembari menatap lurus ke arah depan

....

" Papa!!!!" Teriak Vale saat melihat geo yang sedang berjalan menuju ke arah nya

"Jalan lari lari sayang nanti jatuh" nasehat geo saat melihat putri nya berlari menuju ke arah nya

"Hehehe maaf papa" ucap Vale sembari menunjukkan raut wajah menyesal nya

"Tidak apa apa sayang, tapi jangan di ulangi lagi oke?"

"Oke!!" Seru Vale dengan bersemangat

" Dimana kakak mu ?" Tanya geo

"Bang arka lagi ke kantor bang vano lagi kerkom" jelas Vale

"Oh, Minggu depan papa akan memperkenalkan kamu pada rekan kerja papa jadi kamu harus datang oke? Gaada alasan kamu enggak ikut"

"Iya iya Vale ikut, ta-tapi bang Arlan gimana papa? Dia ikut? Dia kayaknya enggak suka banget deh sama Vale tadi aja di sekolah dia bilang kalo Vale cuma anak pungut" gumam Vale tapi suara nya masih terdengar oleh geo

"Udah jangan di dengerin dia cuma anak pembawa sial"

Baru aja nyesel 2 Minggu kumat lagi

"Dia cuma iri sama kamu jadi jangan dengerin anak sialan itu" ucap geo sambil mengelus Surai Vale

"Iya pa"

...

Reynand, Riana, samudra dan tenggara baru sampai di mansion baru mereka pukul 2 siang .Semua bodyguard dan para maid menyambut mereka dengan hormat

"Bang cepet telpon Arlan suruh dia kesini " ucap tenggara

"Gue ga punya nomer nya, suruh ayah atau enggak bunda aja sana"

tenggara berlalu begitu saja dari hadapan samudra,

"BUNDAA" teriakan menggelegar di mansion itu membuat Riana yang sedang berada di dapur pun langsung menghampiri anak nya

"Apa?? Ada apa?? Ngapain kamu teriak teriak?! Ini bukan hutan" ucap Riana sambil menjewer telinga sebelah kiri tenggara membuat anak itu mengaduh kesakitan

"Aduh duhh bundaaa sakit tau, lepasin huhu ayah tolongg"

"Salah kamu sendiri" ucap reynand tak peduli

ArlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang