chapter 13

1.8K 76 4
                                    

Happy reading!!!

Jangan lupa vote serta komennya yaa...


Beberapa hari setelah kejadian itu kini Arlan kembali memasuki sekolah, kondisi nya kini sudah cukup membaik namun luka nya masih belum sembuh sepenuhnya. Dan selama itu pula ia tidak kembali ke mansion milik geo, keluarga Smith masih saja mencari keberadaannya beberapa kali juga ia telah membunuh orang suruhan keluarga Smith yang mencoba untuk mengetahui keberadaan Arlan.

" Arlannn!!! Tungguin gueeee" teriak orang itu

Arlan membalikkan badan dan ia melihat kedua curutnya yang sedang berlari menghampiri dirinya sedangkan leo ia masih berjalan dengan tenang di belakang Sean dan Theo.

Arlan memilih untuk melanjutkan langkahnya dari pada harus mendengarkan celotehan kedua surut itu. Sedangkan leo ia hanya tersenyum melihat ke 2 sahabatnya sedang menjahili Arlan namun tak di tanggapi oleh sang empu.

Bugh

Sebuah pukulan yang cukup kencang mendarat di rahang Arlan, membuat ke tiga sahabat Arlan mengeraskan rahangnya. Sedangkan Arlan ia mengelap darah yang berada di sudut bibirnya

"Maksud Lo apa sialan" geram Sean

"Gausah ikut campur deh lo" sinis vano

"Heh kalo Lo nge ganggu temen gue urusannya sama gue, dan kenapa Lo tiba tiba aja Dateng Dateng nge hajar temen gue hah?!" Bentak Theo

"Hehh asal kalian tau anak sialan ini udah nge bully adek gue kemaren ini" ucap vano sembari melirik sinis ke arah Arlan

"Maksud Lo apa sialan?! Teman gue enggak sekolah se Minggu melih dan sekarang baru sekolah, terus Lo nuduh dia gitu aja tampa ada bukti heh, kalo Lo engga percaya coba tanya sama guru kalo emang Lo enggak percaya"

Vano terdiam mendengar kata leo,namun ia dengan cepat menepis semua pemikirannya itu. Ia berbalik melihat ke arah Arlan yang kini memandang ke arahnya dengan tatapan dingin di Sertai kebencian jangan lupakan Aura yang di keluarkan oleh Arlan dapat membuat mereka terdiam di tempat, entah mengapa ia tidak suka jika Arlan melihat ke arahnya dengan tatapan seperti itu ia benar benar tidak suka!!

"Cih" vano berdecih lalu pergi dari tempat Arlan dkk tadi

"Orang gila" ucap Sean

Sedangkan leo dan Theo saat ini mengumpati vano di dalam hati

...

Jam pelajaran kini berlangsung dengan damai, tak lama pintu kelas MIPA 1 di ketuk dari luar

Tok

Tok

Tok

Saat guru yang tadi mengajar itu membukakan pintu tersebut dan terlihatlah sang kepala sekolah beserta 2 remaja kembar

"Maaf menggangu waktunya saya ingin menyampaikan bahwa mereka adalah murid baru di kelas ini" jelas kepala sekolah

"Oh silahkan masuk" ucap guru tersebut mempersilahkan kedua remaja tersebut untuk memasuki kelas

"Kalo begitu saya pamit" pamit kepala sekolah, setelah guru tersebut mengangguk kepala sekolah itu langsung meninggalkan kelas tersebut

"Baiklah anak anak kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan diri kalian"suruh guru tersebut pada kedua anak kembar itu

"Devan" ucap sang anak pertama yang lebih tinggi 2 cm dari yang di sampingnya, ia mempunyai kulit putih beserta mata berwarna zamrud tingginya mungkin hanya 186 cm

"Devon" ucap lelaki di samping anak tadi, ia memiliki penampilan yang tak kalah jauh dari kakak nya yang membedakan mungkin hanya tingginya yang lebih pendek 2 cm dari kakaknya

ArlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang