chapter 3

4.9K 202 3
                                    

Happy reading!

Jangan lupa vote serta komennya!




Pukul 06.15 Arlan terbangun lalu bersiap menuju ke sekolahnya.
Arlan melangkahkan kaki nya menuju garasi mengambil motor lalu mulai melesat pergi meninggalkan mansion

Sesampainya di sekolah ia memarkirkan motornya lalu pergi menuju kelas ,ia berjalan menuju bangku nya lalu menelungkup kan kepala nya di lipatan tangan. Lalu ia tertidur

Kring

Kring

Bel berbunyi menandakan jam pertama akan segera di mulai, tapi Arlan belum bangun hingga seorang guru yang terkenal killer memasuki ruang kelas dan membuat kelas yang awalnya berisik menjadi sunyi. Guru itu melihat Arlan yang sedang tertidur lantas membangunkannya.

Arlan anak yang sangat pintar bahkan mendekati jenius.
Arlan pernah mendapatkan penghargaan atas 17 olimpiade tingkat internasional dengan ia yang menjadi juara 1 berturut-turut bahkan Arlan meminta kepada kepala sekolah serta seluruh guru agar identitasnya sebagai pemenang olimpiade di rahasiakan dari para siswa/siswi sekolah tersebut dan hanya kelas nya lah yang mengetahuinya

Pak Kenzo melangkahkan kakinya mendekat ke arah Arlan lalu ia menepuk punggung Arlan dengan pelan

"Arlan bangun" ucap pak Kenzo

"Hmm" Arlan terbangun lalu menyenderkan punggungnya ke kursi lalu mendengarkan apa yang pak Kenzo jelaskan.

...

Bel istirahat berbunyi para murid mulai berhamburan keluar menuju kantin untuk mengisi perut mereka

"ARLAN AYO KE KANTIN!" suara sean menggelegar di dalam kelas membuat beberapa siswa yang berada di kelas tersebut menutup telinganya.

"Berisik" ucap dingin Arlan

Gluk

Sean meneguk ludahnya dengan susah payah karena suara Arlan yang terdengar mengintimidasi. Oh ayolah ia sampai melupakan bahwa Arlan itu suka ketenangan  dan tak suka di ganggu

"Hehehe maaf" ucap Sean sembari cengengesan

Arlan memasang earphone di telinganya lalu berjalan ke kantin di ikuti Leo, Sean, dan Theo. Mereka memilih meja yang berada di pojok karena meja yang lain sudah penuh terisi oleh murid lain, Arlan melepas earphone nya lalu duduk sembari memainkan hp sedangkan Leo ia sedang membaca buku yang bisa di katakan tebal

"Lo mau pesen apa?"tanya Theo

"Mie ayam sama es teh" jawab Arlan

"Samain" ucap Leo

"Ayo Lo ikut gue" ucap Theo lalu membawa Sean ikut mengantri

Setelah beberapa saat Sean dan Theo kembali dengan makanan yang berada di tangan mereka, mereka makan dengan tenang karena mereka tidak ingin Arlan marah kepada mereka, karena ketika Arlan sudah marah wahhh bisa habis mereka saat itu juga

Drttttt

Drttttt

Tiba tiba suara ponsel Arlan mengalihkan pandangan kepada ponsel Arlan sedangkan Arlan memandang ponsel nya dengan tatapan dingin tak lupa dengan aura membunuh yang kuat membuat kantin menjadi sunyi karena aura yang di keluarkan oleh Arlan membuat mereka seakan tercekik dan membuat mereka seakan mereka akan di bunuh walau hanya bergerak sedikit saja

Di ponsel Arlan tertera nama 'geo' Arlan mengangkat telepon tersebut

"Pulang sekolah pulanglah ke mansion" ucap geo dengan nada dingin membuat aura yang di keluarkan Arlan semakin menggelap

ArlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang