chapter 24

1.5K 63 1
                                    

Don't like don't read

Happy reading!

Jangan lupa vote serta komennya

Typo bertebaran















"Aku tidak bisa"ucap Arlan membuat raut wajah mereka murung, mengingat ucapan dari kakak sepupunya tadi yang mengatakan bahwa ini adalah permintaan dari bunda nya mau tak mau Arlan menjawab

"Hanya 3 hari" wajah murung mereka kini kembali ceria mendengar ucapan Arlan

" Oh ayolah Ar.. kenapa hanya 3 hari? Padahal kau bisa tinggal di sini seterusnya" tanya tenggara dengan muka yang di melas melas kan

"Sekolah" ucap nya singkat

"Kau bisa pindah ke sini, kami akan mengurusnya" tawar reynand

"Tidak, tidak perlu" tolak Arlan mentah mentah

"Atau kita saja yang pindah ayah?" Bisik tenggara

"Boleh, nanti kita bicarakan dengan opa mu dulu" ucap reynand yang juga berbisik, namun sayang bisikannya terdengar oleh Arlan yang memiliki pendengaran yang tajam

"Sekarang kamu istirahat dulu,nanti kita panggil jika sudah jam makan
Siang" ucap reynand di balas anggukan oleh Arlan

"Dimana?" Tanya Arlan

"Huh?" Tenggara tidak mengerti apa yang di ucapkan oleh Arlan

"Kamar" jawab singkat nya

"Ouh.. tenggara antar dia ke kamar nya" titah Riana

Tenggara mengangguk, ia mengantarkan Arlan ke kamarnya yang berada di mansion angkasa dirgantara,kamar yang dulu pernah ia tempati

...

"Tuan saya ingin memberitahu bahwa tuan muda Arlan ada di mansion" ucap orang itu

"Arlan?" Tanya orang itu dengan nada rendah

"Dia anak ketiga dari nyonya ana tuan" jelas orang itu

"Siapkan penebangan ke London secepat mungkin"

"Baik tuan"

...

Drttttt

Drttttt

Suara nada dering telpon Arlan membangunkan Arlan yang semula tertidur, di sana tertera nama 'leon' ,dengan ogah ogahan pun Arlan mengangkat telpon itu

"ABANGGGGGGG" teriak leon dari sebrang sana

"Apa?"tanya nya dengan nada rendah

"Bang temenin kita yokk!"

"Gak" singkat padat jelas membuat Leon dan yang lainnya murung

"Kenapaaaa??"

"Sibuk" ucap Arlan lalu mematikan telpon nya sebelum Leon kembali mengucapkan kalimatnya

" Hahh...."

Ia lebih baik pergi ke kantor dari pada harus di sini, hanya membawa handphone nya dan beberapa senjata karena yang lainnya ia tinggalkan di apartemen

Arlan menelpon Arthur setelah mematikan telpon dari Leon

"Iya tuan?" Tanya Arthur di sebrang sana

"Saya akan ke markas black fox yang berada di london,  jemput saya"

"Baik tuan, alamat nya?" Tanya Arthur

"Nanti saya kirim" setelah mengatakan itu Arlan mematikan telpon nya lalu bersiap untuk ke markas black fox, karena memang markas utama mafia ini berada di London.

ArlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang