chapter 19

1.7K 69 1
                                    


Don't like it don't read it

Happy reading!!

Jangan lupa vote!!










Seminggu berlalu semenjak Arlan di skors Arlan kembali memasuki sekolah tak lupa dengan ketiga curut nya yang selalu mengikutinya

Ia masih belum kembali ke kediaman geo karena menurutnya itu hanya akan membuat nya terkena masalah

"Arlan!!" Seseorang memanggil Arlan dengan cukup kencang membuat beberapa siswa yang berada di parkiran memusatkan pandangannya pada Arlan. Melihat seseorang yang ia kenali memanggilnya membuat ia mendengus

Arlan hanya mengangkat sebelah alisnya tanda bertanya 'apa?'

"Lo kemana aja hah? Gue cariin tapi engga pernah ketemu" ucap sang kakak

"Bukan urusan Lo" ucapnya dingin lalu berlalu begitu saja dari hadapan si kembar itu

Sedangkan si kembar yang mendengar ucapan Arlan pun memasang wajah masam

"Yahhhh Lo engga tau ya kemana aja Arlan selama seminggu ini, kita dong tau" ucap Theo dengan nada sombong nya

"Kalian kenapa enggak ngajak kita? Kita kan mau ikut" ucap Devon

"Heee kita juga itu maksa seenak jidat Lo mau ngikut" sinis sean

"Perasaan yang maksa itu cuma kalian bukan gue" Leo yang sedari tadi diam kini berbicara

"Iya deh terserah"

....

Jam istirahat berbunyi membuat semua murid berhamburan keluar menuju kantin, Theo ,Sean dan Leo tak lupa Arlan yang kini berjalan paling depan dari mereka

Mereka memilih meja yang berada di pojok karena menurut mereka meja yang berada di pojok lebih nyaman

Arlan memakan makanannya dengan tenang sembari membaca sebuah buku yang cukup tebal sedangkan para Leo,Theo,Sean, Devan dan Devon sedang asyik bercanda

"Lo yang waktu itu kan?" Tanya seseorang yang baru saja tiba dan menunjuk ke arah Arlan

Arlan mengerutkan dahinya lalu ia menaikan alisnya seolah bertanya 'apa?'

"Kayak nya emang dia deh tapi kenapa matanya berbeda?" Bisik salah satu pemuda yang berada di sana

"Entah"

"Boleh kita gabung di sini?" Tanya pemuda sebelah nya

Mereka menatap ke arah Arlan yang saat ini hanya acuh akan sekitarnya.

"Hmm" dehem Arlan ia tidak sedikitpun menoleh ke arah sumber suara yang menanyakan hal tersebut namun ia hanya fokus kepada buku yang berada di tangannya

"Meja masih banyak ngapain kalian kesini?" Sinis sean

"Ini kantin sekolah jadi kita bebas mau duduk di mana aja " ucap salah satu pemuda tersebut

"Oh ya kenalin gue arsen" ucap salah satu pemuda itu

"Gue leon"

"Gue Agra dan ini tenggara" ucap Agra sembari menunjuk ke arah tenggara

"Kita enggak nanya" ucap Sean

"Kita ngenalin diri dodol, lagian siapa juga yang kenalan sama Lo heh?" Ucap arsen

"Baji---" ucapan Sean terpotong kala melihat tatapan tajam dan dingin itu melihat ke arahnya

"Diem" ujar Arlan sembari menatap mereka tajam

ArlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang