Arlan

chapter 31

Don't like don't read

Happy reading

Di belahan dunia lagi tepat nya di Edinburgh,  di rumah sakit sesosok wanita yang selama 11 tahun ini menutup mata nya akhirnya membuka matanya

"Ar-lan" lirih wanita itu

Salah satu dokter yang akan memeriksa wanita tersebut pun terdiam di ambang pintu. Akhirnya pasien yang telah tertidur lebih dari 11 tahun bangun!, Ia segera menghampiri pasien nya itu dengan tergesa-gesa

"Nyonya anda sudah bangun?" Tanya dokter tersebut dengan senyum khas nya

"Apa anda membutuhkan sesuatu?" Tanya nya lagi

"A-ir" dengan cepat dokter tersebut mengambilkan air dan membantu wanita tersebut untuk minum. Setelah di rasa cukup ia membaringkan tubuh wanita Tersebut kembali

"Apa yang anda rasakan?"

"Pusing"

"Anda jangan terlalu memaksakan diri untuk bergerak terlebih dahulu, jika sulit untuk di gerakan itu wajar karena tubuh anda tidak pernah di gerakan selama 11 tahun " ucap dokter tersebut

Jujur aku ga ngerti yang kayak gini -_-
-author

Wanita itu hanya mengangguk samar, lalu ia kembali teringat kejadian di mana ia sebelum koma

"Bayi?? Di di mana bayi saya?"

"Maaf, tapi bayi anda tidak bisa kami selamatkan" ucap dokter tersebut

Wanita tersebut menangis sambil terus mengumamkan kata maaf karena tidak bisa menyelamatkan bayi nya. Tapi ia ikhlas dengan apa yang ia alami, semua nya sudah di atur oleh tuhan di balik itu pasti akan terjadi hal yang lebih baik, lagi pula ia sudah tau akan konsekuensi nya jika ia menyelamatkan anak kesayangannya.

"Di mana anak ketiga saya?"

"Untuk itu saya tidak tau, karena waktu itu anda hanya di bawa oleh seorang laki laki dan laki laki itu tidak membawa seorang anak" terang dokter tersebut

Apa anak nya baik baik saja? Apa yang ia lewatkan selama 11 tahun ini? Apa anak nya di perlakukan baik oleh suami nya?

"Saya pamit undur diri, jika anda punya perlu sesuatu tekan saja tombol yang berada di samping bangsal anda" wanita itu mengangguk setelah mendapat persetujuan dokter itu keluar dari ruangan tersebut

Wanita itu terdiam tapi tidak dengan pikiran nya yang berkecamuk dan sedikit rasa bersalah karena ia tidak bisa mempertahankan bayi nya. Namun sekarang ia lebih khawatir kepada anak kesayangan itu

Ia memandang ke arah luar jendela. Pemandangan Edinburgh yang mengingatkan nya saat dulu ia melahirkan putra ketiga nya. Edinburgh tempat kelahiran nya sekaligus putra ketiga nya, banyak kenangan yang tersimpan di kota tersebut.

Ia terlalu larut dalam pikirannya sampai ia tak menyadari kalau air mata nya mengalir membasahi pipinya

"Arlan kamu baik baik aja kan di sana? Bunda janji kalo bunda udah sembuh bunda bakalan pulang ke rumah dan memperbaiki semua nya" 

...

Saat reynand sedang mengerjakan pekerjaan nya yang menumpuk di ruang tamu mansion baru nya tiba tiba saja  handphone nya berbunyi.

"Hallo tuan reynand, maaf menggangu waktu nya"

"Iya tidak apa apa, jadi ada apa?" Tanya reynand

"Saya ingin mengabarkan jika nyonya ana sudah sadar dari koma nya" ucap dokter itu di sebrang sana

"Benarkan?!" Tanya nya dengan nada yang cukup bersemangat