Don't like don't read
Happy reading
"Tuan, bagaimana perjalanan bisnis anda?" Tanya Arthur
"Baik" jawab Arlan seadanya
Mereka melanjutkan mengobrol dengan beberapa candaan yang di lontarkan oleh Arthur meskipun hanya di tanggapi singkat oleh Arlan
"Arlan" panggil seseorang yang baru saja memasuki ruangan kerja Arlan
"Bunda?" Beo Arlan
"Kamu gapapa kan Ar?? Gaada yang luka?" Tanya ana beruntun
"Enggak, emang kenapa?" Tanya Arlan heran
Ana menggeleng kan kepala nya lalu ia memeluk tubuh Arlan, Arlan membalas pelukan dari ana tak lama ia merasakan bahwa bagian pundaknya basah
"Heyy bunda kenapa nangis hmm?" Tanya Arlan dengan nada yg cukup lembut
Lagi lagi ana hanya menggeleng kan kepala nya membuat Arlan semakin bingung
"Kamu sama zayyan gaakan ninggalin bunda kan sayang?" Tanya ana
Arlan yang heran hanya mengangguk dengan ragu
"Iya, tapi ga janji soalnya gaada yang tau apa yang akan terjadi nanti" jawab Arlan dan kalimat terakhirnya hanya ia ucapkan dalam hati, dan itu disetujui oleh zayyan karena benar apa kata Arlan tidak akan ada yang tau apa yang terjadi nanti"
"Janji sama bunda, kalo kamu sama zayyan ga boleh ninggalin bunda, kalo kalian mau pergi ajak bunda, Jangan pernah ninggalin bunda sendiri"
Arlan melepaskan pelukannya dari ana lalu ia menatap Lamat ke arah ana. "Bunda? Bunda kenapa ngomong kayak gitu? Kita gaakan pergi kemana mana" ucap Arlan
"Enggak, bunda cuma mimpi buruk" ucap ana mencoba untuk tersenyum, Arlan menoleh ke arah pintu dan menemukan bahwa ada Delon yang sedang berdiri di sana sambil menatap ke arah mereka
"Yaudah kalo gitu duduk dulu Bun, tuan Delon juga silahkan duduk" ucap arlan, ia mengarahkan kedua nya ke sofa yang berada di ruangannya
"Sebenarnya bunda mimpi apa sampe nangis kayak gitu?" Batin Arlan bertanya tanya
.....
Arlan berniat untuk menghabiskan waktunya nya berdua dengan ana tapi makhluk itu malah merengek kepada ana untuk ikut dan menggagalkan rencana Arlan untuk berduaan dengan bunda nya itu, bahkan makhluk itu sampai bersimpuh di depan ana dan juga arlan supaya diizinkan untuk ikut dengan mereka, tak ada pilihan lain selain mengajak Delon karena tadi Delon bersimpuh di depan mereka di depan para karyawan karena pada saat itu Arlan dan ana sudah berada di pintu masuk perusahaan Arlan
"Jauh jauh dari bunda" dingin Arlan pada delon
Bukannya menjauh Delon malah semakin mendekatkan dirinya pada ana membuat Arlan menatap tajam ke arah Delon
"Menjauh atau belati ku akan bersarang di jantung mu" ucap Arlan sembari menatap dingin ke arah Delon
Delon tersenyum smirk mendengar ucapan Arlan karena ia kira itu hanyalah sebuah candaan, mana mungkin kan dia bawa bawa belati, ia kembali mendekat ke arah ana lalu saat hendak memegang tangan ana tangan nya lebih dulu di tepis oleh Arlan
Arlan mengambil belati dari balik bajunya dan menodongkan nya ke arah dada sebelah kiri Delon tepat di bagian jantung, Delon membulatkan matanya ketika melihat itu
"Sial, ternyata dia beneran bawa senjata, mana gue ga bawa senjata lagi" batin Delon
"Hehehe bercanda Ar, Daddy cuma bercanda jangan marah kayak gitu" ucap Delon sembari tertawa canggung
![](https://img.wattpad.com/cover/373500377-288-k523979.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arlan
RandomBukan bl, b×b atau semacamnya. This is brothership and bromance area!. Arlan zayyan gahendra seorang anak kelas 11 yang sudah menjadi seorang CEO di perusahaan terbesar dan tersukses di dunia.bahkan mengalahkan perusahaan keluarganya sendiri. Memi...