chapter 29

1.2K 126 8
                                    

Don't like don't read

Happy reading!

Siang ini Arlan dengan teman temannya yang lain sedang berada di kantin, niatnya mereka hanya untuk mengisi perut mereka yang kosong dengan tenang namun, tak jadi karena Sean,Theo malah bergosip

"Heh kalian tau ga kalo bapak nya Arlan bakalan ngenalin si Ale Ale ke rekan kerja nya" ucap Theo memulai pembicaraan

"Serius?gila aja dia ngenalin tuh si Ale Ale ke rekan kerja nya, Lo tau itu arlan?" Tanya Sean

"Hmm,"

"Lo enggak marah gitu Ar?" Tanya Theo

"Enggak"

Theo ga habis pikir dengan pemikiran Arlan, bagaimana bisa anak itu tidak marah? Dia yang anak kandung geo pun tidak pernah di perkenalkan pada publik seperti itu ,sekarang? Arlan malah terlihat seperti suka rela jika si jalang kecil itu di perkenalkan ke publik

"Kalian datang?" Tanya Arlan

"Niat nya sih enggak, tapi kata bokap harus datang kalo enggak nanti fasilitas gue di sita sementara" ucap Sean dengan kesal

"Padahal kan gue ga mau dateng kenapa sih?!"

"Datang aja, gue punya kejutan" ujar Arlan

"Kejutan apa?"

"Kalian akan tau nanti"

"Eh Ar Lo di ajak sama pak geo itu enggak?" Tanya leo

"Enggak"

Tuh kan tuh kan geo itu memang manusia biadab, anak sendiri nya aja ga di ajak, jika boleh jujur Leo ingin sekali memukuli geo dan mencaci maki nya seperti ia mencaci maki Arlan

"Tuh orang ya bener bener" geram Leon

"Gausah emosi, gue bakalan tetep Dateng" ucap Arlan

"Hah?"

...

Semua berjalan dengan cepat matahari telah berganti menjadi sang bulan tak terasa malam ini adalah malam di mana Vale akan di perkenalkan oleh geo kepada seluruh rekan kerja nya. Arlan sudah bersiap diikuti oleh Arthur yang stay mengikuti Arlan ke acara tersebut. Kemeja putih serta jas hitam tak lupa dengan dasi berwarna hitam itu membuat ketampanan mereka berkali kali lipat

Mobil sport berwarna hitam itu melaju di jalanan yang sepi, arlan dia duduk di samping Arthur yang sedang mengemudi ,rencana yang pernah mereka buat telah siap hanya menunggu waktu yang tepat saja.

Mobil sport itu terparkir apik di parkiran sebuah gedung yang menjadi tempat pelaksanaan acara itu mereka turun dari mobil dan berjalan menuju ke arah gedung tersebut.

Mereka menjadi pusat perhatian, apalagi para kaum hawa yang banyak memuji ketampanan mereka serta beberapa dari mereka yang menatap ke arah mereka seolah mereka adalah mangsa yang empuk.

Aura wibawa serta dingin tak tersentuh Arlan membuat beberapa dari mereka kagum akan sosok nya, dan beberapa dari mereka yang segan akan sosok Arlan. apa dia adalah anak dari salah satu pengusaha di sini? Batin mereka bertanya tanya

"Turun kan pandangan kalian sebelum aku mencongkel mata kalian satu persatu" ucap Arlan dengan nada yang terdengar mengintimidasi

Mereka yang takut akan aura intimidasi dari Arlan akhirnya menundukkan kepalanya. tidak ada yang berani mengangkat kepalanya dan menengok ke arah Arlan karena takut ancaman yang Arlan lontarkan itu menjadi kenyataan

Saat sedang berjalan tiba tiba saja tangan nya di cekal oleh seseorang membuat nya menghempas tangan dengan kasar. Dia benci di sentuh tanpa seijin dari nya.

ArlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang