chapter 26

2.7K 131 5
                                    

Don't like don't read

Jangan lupa vote

Happy reading!











"Mau kemana kamu?" Tanya reynand yang saat ini sedang duduk di sofa di temani oleh Riana

"Luar" ucapnya

"Jangan pulang mal--" ucapan reynand terpotong kala suara anak sulung nya terdengar

"Tidak kau tidak boleh kemana mana"

"Ck ngatur" decak Arlan lalu ia berjalan melanjutkan langkahnya yang terhenti

"Jika kau ingin pergi aku akan ikut" ucap samudra

"Tidak" tolak Arlan mentah mentah, oh ayolah dia ke sini supaya bebas dari Alex namun sekarang? Usaha nya sepertinya sia sia

"Namun sayangnya aku tidak suka di bantah" ucap samudra dengan nada tak ingin di bantah

"Jangan menyusahkan" pesan Arlan pada samudra, ucapan yang sedikit menusuk dari Arlan membuat samudra tersenyum paksa, selama hidupnya baru kali ini ia di katakan menyusahkan

Arlan berjalan dahulu di ikuti oleh samudra di belakangnya. Mereka menaiki mobil yang saat ini di kendarai oleh samudra

Arlan berniat untuk mengunjungi apartemen nya sekaligus melihat apa yang di lakukan oleh curut curut nya itu. Sedangkan samudra ia menunggu di mobil karena Arlan yang memintanya, Sesampainya di apartemen ia langsung kaget melihat bagaimana apartemen nya yang saat ini tidak bisa di bilang baik, bungkus makanan ringan dan minuman di mana mana serta terdapat banyak noda minuman di sofa nya membuat Arlan sedikit emosi

"Keluarlah kalian" ucap Arlan dengan nada dingin

Akhirnya ke empat curut itu keluar dari tempat persembunyiannya, sedari Arlan berada di depan apartemen tersebut mereka dengan cepat bersembunyi supaya tidak mendapat hukuman dari Arlan ,karena pastinya mereka akan di hukum karena membuat apartemen Arlan menjadi kapal pecah

"Apa yang kalian lakuin sama apartemen ini hah?" Tanya nya dengan nada dingin membuat ke empat curut itu tertunduk tak berani melihat ke arah Arlan

"Ar... Ta-tadi kita mau beresin tapi Lo keburu datang jadi ya gitu" ucap Sean

"Emang gue nyuruh ngeberantaking apartemen? Gue nyuruh kalian buat ngejaga bukan malah..." Arlan tak tau harus bagaimana lagi menghadapai sikap mereka itu membuat nya pusing

"Terserah kalian gue udah bilang berapa kali sama kalian tapi kalian enggak ngerti ngerti, renungkan kesalahan kalian dan jangan ketemu sama gue kalo kalian belum menyadari kesalahan kalian" ucap Arlan dengan tatapan dingin

Mereka sontak mengangkat kepalanya dan memandang ke arah Arlan

"Bang bang gue bisa jelasin" ucap Leon

"Ar.. kita beresin sekarang tapi Lo jangan pergi oke" bujuk Theo

"Jika seperti itu kapan kalian akan kapok?" Tanya Arlan lalu berlalu begitu saja dari hadapan mereka

Sepeninggalan Arlan keempat curut itu malah ribut karena Arlan yang tiba tiba berkata seperti itu.

"Lo sih, kalo Lo pas malem enggak di berantakin kayak gitu mungkin aja Arlan ga bakalan marah" ucap Sean sambil menunjuk ke arah Theo

"Kok gue?! Perasaan kalian juga ngikut kenapa sekarang pada nyalahin gue?! Kayak gue yang paling salah aja deh" ucap Theo dengan raut wajah yang di buat semenyedihkan mungkin

"Buat apa Lo kayak gitu? Kita ga bakalan ngasih Lo ampun kalo kak Arlan ga mau ketemu sama kita lagi" ucap Leon,Theo meneguk ludah nya susah payah membayangkan dirinya di jadikan samsak oleh mereka bertiga saja membuatnya merinding apalagi jika benar benar terjadi?

ArlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang