BAB 31

15 2 0
                                    

Aku berada diruang sarapan, seperti biasa, hening dan tak ada suara, ratu dan raja memutuskan untuk pergi lebih dulu, dan kini hanya ada aku, Fellencia dan Kyran di meja makan yang panjang ini.

Fellencia dan Kyran sepertinya hanya fokus pada makananya, karna kudengar ini makanan favorit mereka, kepiting dari pesisir pantai. Tapi aku alergi makanan laut, apa aku harus menghabiskan makanan didepanku ini?

"Mengapa kau tidak makan kak Helen? kepiting ini enak sekali lho!"

Mata Fellencia berbinar.

"Ah mungkin aku sedang tidak nafsu, jika memang menurut mu ini sangat enak, maka kepiting ini untukmu saja."

"Benarkah, baiklah aku akan dengan senang hati-"

Sebelum Fellencia menyentuh makanan dipiring ku, aku dapat melihat tangan Kyran yang menghalangi kepiting itu.

"Apa apaan? jika kau ingin kepiting itu silahkan berdua denganku, tapi kau kakinya saja."

"Jangan serakah, pantas saja mereka hanya mengizinkan kita memakan kepiting tiga bulan sekali."

"Maka dari itu, kita harus menikmati saat saat berharga seperti ini! Biarkan aku menyentuh kepiting itu!"

"Tidak, mengapa tidak kau makan Helen?" Kyran mempertegas suaranya.

"..Aku alergi makanan laut."

"Astaga benarkah? aku minta maaf, aku akan menggantikan makanan ini dengan daging sapi, oh atau kau ingin yang lain?"

Fellencia dengan cepat berdiri dari mejanya, entah dia ikhlas melakukan itu untukku atau karena kepiting.

"Tidak perlu, aku sudah kenyang, aku  ingin keluar istana."

Belum sempat aku menjauh dari meja itu, aku merasakan seseorang mencengkram tanganku dengan erat, Kyran mencengkram tanganku.

"Aku akan ikut."

"Maaf, tapi anda tidak bisa-"

"Ini bukan permintaan, aku akan menghantarmu, mau menggunakan mobil atau kuda?"

Aku terdiam, padahal sebelumnya aku ingin berjalan kaki saja karna memang jarak penginapannya dengan istana tak terlalu jauh. Aku menghela nafas pelan dan mempertemukan mataku dengan matanya.

"Aku akan berjalan kaki."

"Tidak, aku anggap itu sebagai menaik ki kuda."

Aku bersumpah,pria ini terobsesi dengan kuda, aku tak pernah sehari tak melihatnya berkuda, mungkin itu memang hoby nya sejak kecil.

"Memang nya anda ingin kemana? apa aku juga boleh ikut?" Fellencia bertanya dengan kaki kepiting dimulut nya.

"Tidak." Jawaban yang dikatakan bersama oleh aku dan Kyran.

***

Aku dan Kyran sudah berada di penginapan, sebuah layanan khusus tiba tiba muncul didepan ku, tetapi pria dingin itu tak menghiraukannya dan terus berjalan mengekori ku, sungguh pria aneh.

Kami berada didepan pintu Alina. Aku mengetuk pintu dan berteriak pelan.

"Alinaa, ini aku Helen, bisa kau bukakan pintunya?"

Pintu terbuka pelan dengan seorang anak mengintip dibalik pintu, Alina melebarkan matanya saat melihat seseorang dibelakang Helen yang sangat tinggi menatapnya dengan tajam.

"Selamat datang, kak Helen, dan siapa.."

"Ah, dia suamiku, sang putra mahkota Kyran."

Alina segera menundukkan kepalanya mendengar nama Kyran.

Tragic FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang