BAB 47

1K 37 0
                                    

Aku agak bingung buat nulis BAB ini, jadi mohon maaf kalo kalo penulisannya kurang waw atau apa 🙏

-Sel, 12 NOV

Lucian perlahan mencengkram pedang Felix yang masih berada di lengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lucian perlahan mencengkram pedang Felix yang masih berada di lengannya. Pedang itu hancur, membuat Felix terbelalak dan mundur.

"Kyran.. TOLONG MUNDUR!" Suara panik Helen di hiasi oleh kekhawatiran dan ketakutan.

Kyran menghiraukan permintaan Helen, ia masih menusuk punggung Lucian lebih dalam membuat Lucian mengerang kesakitan. "Sialan kau." Ancam Lucian.

Karna tangannya bebas, kini lengannya berhasil meraih pedang yang berada tepat disayapnya, ia mencengkram pedang tersebut kuat.

Ia tak pernah menyangka bahwa ia akan seri tentang kekuatan dengan manusia. Lucian menguatkan cengkeramannya, dia menarik pedang itu agar keluar dari punggungnya.

Dengan sekuat tenaga, tangkai pedang itu terlepas dari besinya, kini ujung Padang pedang itu masih menyangkut di punggung Lucian.

Kyran mengerutkan keningnya begitu ia melihat pedangnya kini rusak dan tak bisa terpakai lagi, apa ia harus menggunakan kekuatan fisik.

Para pengawal yang berada dibelakang ingin maju, tetapi Felix menghentikan mereka. "Tolong jaga Yelen disana, jika kalian maju ke Medan perang, es ini otomatis akan hancur dan kita semua berakhir sia sia." Perinth Felix.

Helen berada jauh dari Medan perang, tubuhnya tak dapat bergerak akibat benturan es yang kuat. Es yang dingin membekukan pipi pucatnya, darah kembali mengalir di balik bajunya.

Walau dalam keadaan yang menyedihkan. Ia menempelkan magis di tangannya dan kemudian menempelkan magis itu pada es, membuat es itu kembali mengeras.

Merasakan permukaan es yang menjadi kembali keras. Kyran menatap Helen dari jauh, tatapannya tak berubah, rasa khawatir dan cemas namun ia tak bisa langsung lari karna vampire didepannya adalah masalah.

Lucian dengan cepat maju dan menendang tubuh Kyran, membuat badannya terjatuh dalam es. "Kau lengah." Jelasnya dengan seringai.

Kyran mengerutkan dahinya, tetapi ia menyadari suara dari pesisir pantai. Suara ayahnya, di samping ayahnya terdapat kaisar Frederick.

Lorenzo dan Frederick melemparkan pedang yang dengan segel yang sudah melonggar. Kyran menendang wajah Lucian dan begitu ia terlepas, ia langsung menangkap pedang yang dilempar Lorenzo. "Terimakasih, ayah."

Begitu juga dengan Felix ia mencengkram kuat kuat pedang yang diberikan ayahnya. Keduanya melepas segel itu dengan sebuah mantra, dan disanalah pedang itu menyala. Terdapat cahaya merah pada pedang Kyran dan cahaya biru pada pedang Felix.

Lucian dengan cepat menyerang Kyran, merasakan aura dari pedang itu. "Dasar brengsek, itu adalah pedang bangsa vampir." Geramnya.

"Lalu?" Jawabnya dingin, Kyran menusuk perut Lucian dengan pedang itu, dibalas cakaran di lengan Kyran.

Tragic FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang