"Apa maksudmu?" Pekik Galen.
"Jika vampir itu menghisap darah yang tercampur magis Yang mulia Helen, kekuatan vampir itu akan semakin menjadi jadi, seperti regenerasi di bawah matahari. Jika itu terjadi maka ia akan membuang semua bahwahannya kecuali Gadis itu, tanda yang kupunya dileherku akan menghilang jika kekuatannya sudah bertambah." Jelas Ryan yang berkata lemah disana.
Galen mengerutkan alisnya, matanya menelusuri tubuh kurus pria di depannya, hingga sampai keleher, ia tak dapat melihat apapun. "Kau berbohong ya?"
Ryan menggeleng pelan. "Untuk apa aku berbohong wahai Nyonya? tanda ini tak bisa dilihat oleh orang yang tak memiliki atau tak bisa menguasai magis, maka dari itu tak ada dari satupun prajurit Kekaisaran yang mengetahui tanda ini."
"Dia licik sekali, berarti ada kemungkinan Nyonya masih hidup?" Galen bertanya sambil mengigit ibu jarinya, dibalas anggukan pelan oleh Ryan.
"Satu satunya cara untuk menahan vampir itu adakah menggunakan cara bagaimana kaisar terdahulu berperang melawan bangsa itu."
***
Fellencia terdiam, dia menatap Aria yang sedang duduk diikat dipenjara, wajahnya cemberut karna ia tak diizinkan untuk ikut mencari Kakak ipar nya. Matanya penuh dengan kebencian karna perempuan didepannya ini adalah seseorang yang meracuni Sang ratu dan menyembunyikan Helen.
"Aku minta kau untuk membuka mulut, apa tujuanmu menangkap Helen?"
Aria terkekeh pelan, menatap Fellencia dengan wajah marahnya. "Aku tak sebodoh itu untuk menjawab."
"Pada dasarnya kau tetap bodoh." Tegas Fellencia. "Kau telah dimanipulasi oleh kakakku, dan memang seharusnya kami menolakmu dari awal, sifat manismu, sifat baik dan ramahmu semuanya palsu, pada dasarnya kau adalah ular berbisa." Lanjutnya.
"Astaga, setidaknya aku melakukan sesuatu untuk tuanku, bagaimana denganmu? apa kau melakukan sesuatu yang berguna?" Mata Aria memelototi Fellencia.
Fellencia mendesakkan lidahnya, ia berjalan kearah pintu dan keluar dari ruangan itu, tak lupa untuk mengunci pintu tersebut. Ia tak bisa melupakan ekspresi ibunya ketika mendengar bahwa Helen telah hilang, terlebih lagi kondisi ibunya semakin sekarat. Kyran memberikan seluruh kunci kerajaan padanya, membuatnya bisa dengan bebas menjelajahi istana, tapi bukan saatnya untuk menjelajahi istana sekarang.
Dia masuk kekamar Helen yang tak terkunci, bau darah masih tercium membuatnya sedikit muak, tetapi ia mendekati sebuah meja dengan beberapa buku yang tersusun rapih disana, terdapat sebuah botol dengan air berwarna biru disana, dengan sebuah catatan disamping botol tersebut. Fellencia bahkan tak menyadari bahwa botol ini berada dikamar Helen.
'Aku meracik ramuan ini untuk ratu, kemungkinan akan gagal tapi aku berusaha semaksimal mungkin, aku mencoba juga ramuan ini pada hewan yang sakit dan aku tak menyangka bahwa hewan itu dapat sembuh, tetapi manusia dan hewan adalah makhluk yang berbeda, aku mencoba ramuan ini untuk mengobati orang yang telah mengalami penyakit yang tak kunjung sembuh. Aku bisa merasakan mataku berbinar ketika tahu bahwa obat atau ramuan yang kuracik ini berhasil membuat anak itu sembuh, aku akan segera memberikan obat ini pada ratu.'
Itulah teks dari kertas disamping botol tersebut, Fellencia mengelus kertas itu pelan sebelum meletakkannya di tempat semula, dia dengan cepat mengambil botol dengan ramuan berwarna biru itu, tetapi ada yang menarik perhatiannya, yaitu botol dengan air berwarna ungu muda disana, sepertinya itu terbuat dari bunga Lily yang mahal itu. Dia memutuskan untuk mengambilnya barang kali itu berguna, ia membutuhkan seseorang untuk dijadikan eksperimen.
Fellencia sampai diruangan sang ratu, ruangan yang biasanya di penuhi canda dan tawa oleh keluarganya kini menjadi sepi, dia menahan perasaan nostalgia di pikirannya sesaat setelah ia membuka pintu ruangan ibunya. Dia bisa melihat ibunya yang terbaring lemas menatapnya dengan lembut.
Fellencia menghampiri ibunya, dia memberikan obat dengan wadah botol itu pada ratu. Sang ratu tersenyum dan menerima pemberian anaknya. "Biar kutebak, ini Helen yang membuatnya bukan begitu?"
Fellencia melebarkan matanya bingung. "Bagaimana ibunda bisa mengetahui hal itu."
"Sebelum ia menghilang, kita memiliki pembicaraan singkat, dimana ia berkata bahwa ia akan membuat sebuah obat yang dapat menyembuhkan racunku, aku tak menyangka ia akan benar benar membuat ini." Sang ratu meneguk botol itu pelan. Mungkin belum berefektif tetapi rasanya tangannya bisa bergerak lebih ringan. "Jangan khawatir, aku akan segera sembuh." Tuturnya lembut sambil menepuk kepala putrinya.
Fellencia tersenyum dan mengangguk lembut, ia dengan pelan berdiri dari tempat tidur dan keluar dari ruangan. Kini dia harus kembali keruangan tadi tempat gadis tak tahu diri itu dikurung. Dia membuka pintu itu dengan kuncinya, matanya menjelajahi ruangan dan menghela nafas lega mengetahui bahwa gadis itu tetapi diam ditempat.
Fellencia menghampiri Aria, ia kemudia melepaskan tutup botol itu di depan Aria yang masih duduk diam dan memperhatikannya. "Apa yang ingin kau lakukan?" Cemooh Aria.
"Aku hanya perlu membuat minuman dari botol ini masuk kedalam mulutmu." Fellencia menunduk, tangan Fellencia memegang dagu Aria, dia dapat menatap mata Aria yang memelototi nya, dia menyeringai pelan dan menempelkan botol itu pada mulut Aria.
Dengan sekali teguk Fellencia melepaskan botol itu, tersisa seperempat tetapi menurutnya lebih dari cukup. Dia bisa melihat Aria yang terengah engah karna tingkah lakunya yang tiba tiba. "Bagaimana rasanya? apakah enak?" Sindir Fellencia dengan senyum dingin di bibirnya.
"Dasar orang gila! beraninya kau-" Aria terdiam, dia tak sengaja berkata dengan lancang, tiba tiba kepalanya pusing dan pandangan matanya kabur. Ia menatap Fellencia yang mengangkat sebelah alisnya. "Tuan? mengapa engkau disini?"
Fellencia dengan bingung menatap kesekitar, tak ada tanda tanda seseorang berada diruangan kecuali mereka berdua, kemungkinan besar perempuan di depannya sedang berhalusinasi, tentu ia harus memanfaatkan kesempatan ini. "Kau bertingkah menyedihkan sekarang, bukalah mulutmu dan katakan semua yang sebenarnya."
Aria dengan mata kosongnya itu sedikit membuka mulutnya, alisnya terangkat keatas. "Apa maksud anda?"
"Katakan semua rencanamu, dan semua alasanmu dibalik semua kekacauan ini. Katakan semuanya kau Jalang."
🌊🌊🌊
•
•
•
santai banget ngambil barang orang😔
tapi gpp Fellen, kamu udah ngebuktiin ke si lonte kalau kamu berguna ko😋Anyways mohon maaf apabila terdapat typo pasa penulisan atau text dan mohon koreksi nya.
Aku butuh vote dan saran dari kalian Terimakasihh 💗 💗

KAMU SEDANG MEMBACA
Tragic Fate
Fantasyseorang remaja yang saat itu sedang pulang dari pekerjaannya. pada pukul 11 malam tanpa ia sadari sebuah truk melaju kencang didepannya. badannya berhenti bergerak dan brak! ------ Kini sekarang bukannya mati dia malah bereinkarnasi menjadi putri an...