Cuaca yang dingin dan salju yang kencang membuat aku terbangun, tendanya terus terusan terdorong oleh angin.
Aku menatap wajah Aria yang masih tertidur lelap, hanya berdua dengan seorang gadis membuat ku sesak, aku membuka kancing tenda dan mengintip keluar, terlihatlah hutan hutan yang sebelumnya gelap pada matahari.
Aku keluar dari tenda dan menatap laki laki yang bersandar pada pohon, Kyran tertidur lelap, Aku mengerutkan keningku bingung, bagaimana bisa ia tertidur di cuaca yang dingin dan bagaimana ia tidak membeku.
Mantel yang dibuat untuk Kyran dilapisi oleh kulit beruang kutub, itu adalah mantel yang ia siapkan dari MoonWave mengingat suhu dikota tersebut.
Aku menghampirinya dan menepuk nepuk bahunya yang tebal, hujan salju akan semakin besar dan kita tidak bisa berdiam disini terus menerus. Pria itu membuka matanya, mata merahnya yang bersinar seperti ruby menatapku dengan tatapan mengantuk, aku tak ingin membangunkannya tapi apa lagi yang bisa kulakukan?
"Maaf aku jika menganggu tidurmu."
Kyran tetap diam dan duduk dengan tegak, ia meregangkan otot otot tubuhnya itu, Kyran menatapku dan ekspreksinya melembut. Tatapan pertama dari orang lain selain Yelena yang menatapku dengan lembut, tapi aku tak goyah, aku tidak akan tauh cinta pada si brengsek ini.
"Mengapa membangunkanku?"
"Ini sudah pagi, kita tidak bisa hanya berdiam diri disini."
"Aku tau, tolong bangunkan Aria."
Kyran bangun dari tempat duduknya dan menghampiri kudanya ia membelai hidung kuda itu dan memasang kelananya.
Helen hanya menuruti apa yang dimintanya, aku memasuki tenda dan memutuskan untuk membangunkan Aria, Aria masih tertidur lelap pada tempatnya, aku mengelus ngelus pundaknya dengan lembut sampai ia membuka matanya.
"Selamat pagi, Nyonya Helen."
Helen tersedak, aku tak tau harus berkata apa dan hanya tersenyum padanya.
"Selamat pagi, kita akan melanjutkan perjalanan lagi."
Aria hanya tersenyum, ia dan Helen merangkak keluar dari tenda, disanalah kami melihat Kyran yabg sudah menyiapkan kelana untuk Helen.
Aku terkejut karna ia memasangkannya untukku, aku berdiri dengan Aria dibelakangku Aria.
Helen menaikki kudanya, aku mengelus rambut kudaku yang lembut itu.
Aria sepertinya sedikit kesulitan saat ia ingin menaiki kudanya, Kyran dengan senang hati mengulurkan tangannya dengan maksud menolong Aria untuk menaiki kuda, Aria dengan senang hati mengambil tangan sang putra mahkota.
Aku menyaksikan kejadian itu, aku berpikir sejenak, apakah itu sopan? Helen menghela nafas pelan, aku kembali memperhatikan pohon tenpat ular yang meracuninya. Sekelompok rubah mengintip dari balik batu, aku tak bisa tidak merasakan perasaan gemas melihat kalangan rubah dan juga anak anaknya yang mungil.
Tiba tiba seseorang berteriak kepadaku, membuatku tersadar dari lamunanku, aku menatap orang yang meneriaki ku itu. Kyran
"Jangan melamun bodoh, kita akan segera melanjutkan perjalanan"
Aku hanya mengangguk pelan, memerintahkan kudaku berjalan mengikuti kuda milik Kyran dan juga Aria.
Untuk terakhir kalinya, aku melihat para kawanan rubah itu menghilang dari bebatuan tersebut, walau hilang aku menbalikkan kepalaku dan tanpa disadari oleh mereka, aku mengangkat sebelah tanganku, anggap saja sebagai lambaian perpisahan walau mereka tak bertemu secara langsung.
***
Setelah perjalanan yang begitu panjang, sampai lah mereka di ibu kota kerajaan. Kota MoonWave, mataku berbinar melihat bangunan banguna bertingkat disana, tingkat bangunan yang paling tinggi disana adalah enam tingkat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tragic Fate
Fantasiseorang remaja yang saat itu sedang pulang dari pekerjaannya. pada pukul 11 malam tanpa ia sadari sebuah truk melaju kencang didepannya. badannya berhenti bergerak dan brak! ------ Kini sekarang bukannya mati dia malah bereinkarnasi menjadi putri an...