Aku tidak tau bahwa aku akan dengan nekad keluar tengah malam seperti ini, hanya untuk mencari sebuah bunga yang hanya mekar pada malam hari, bunga yang unik.
Ditemani oleh asistenku Gerla yang setia berada disampingku, dia tidak mengeluh walau dari matanya saja dia terlihat lelah, padahal aku tak menyuruhnya untuk ikut denganku.
"Ayo sudah dapat bunganya Gerla, aku segera kembali, sudah larut juga." Senyum kecil tersungging dari bibirku dengan tanganku yang memegang bunga itu.
Aku hendak berjalan tetapi tanpa sadar saat melewati pemukiman warga, aku mendengar sebuah bisikan yang dimana suaranya sangat tak asing bagiku. Aku tak mau mengintip tapi suara ini benar benar tak asing bagiku. Aku pun memutuskan untuk berhenti sebentar, menatap kearah suara tersebit berasal, menempelkan telingaku pada tembok. Gerla hanya bisa mengangkat alisnya di belakangku.
"Jadi, kau berhasil membuat perempuan sulit it dibenci? benar benar, aku akan memberimu hadiah lebih."
"Aku merasa terhormat tuan, men dapatkan pujian darimu saja sudah cukup untuk saya."
Aku tak mengerti apa yang mereka bicarakan, tapi yang pasti dia adalah Aria. Dan siapakah pria dengan jubah misterius itu? mencurigakan tapi sepertinya dia bukan dari sini, terlebih lagi aku tak bisa melihat dengan jelas karna jarakku dengan mereka sedikit jauh, aku juga tak bisa menyimak percakapan mereka lebih lanjut.
"Nona sebaiknya kita kembali." Gerla mengerutkan keningnya dengan khawatir.
Aku hanya menghela nafas dan tersenyum pelan, menegakkan postur tubuhku dan melangkahkan kakiku, kota sudah cukup sunyi dikarnakan sepertinya jarum jam menunjuk kearah angka IX.
***
Para rombongan yang menggunakan baju besi itu kini sampai di depan istana, Kyran menatap istananya yang gelap dan suram. Karna hanya Ratulah satu satunya cahaya yang bisa menerangi gelapnya istana.
"Selamat datang yang mulia, anda bisa langsung masuk kedalam istana, kami akan menangani kudanya." Ucap seorang penjaga yang berada disana.
Kyran hanya diam dan mengangguk, ia dengan cepat turun dari kudanya dan segera memasuki istana. Walau khawatir, tapi dia berusaha untuk tetap tenang.
Suara dari pintu istana yang mewah dan besar berbunyi cukup keras Karna ruangan yang sepi. Disalah ia melihat ayahnya dengan ekspresi gelap.
"Aku senang kau langsung kembali saat mendengar ibumu diracuni oleh istrimu sendiri."
Perkataan ayahnya membuatnya menelan ludah, ia menatap kelantai, mengerutkan keningnya Karna tak tau harus kepada siapa ia berpihak.
"Istrimu juga menuduh pelayan pribadimu, apa kau yakin tetap akan menerimanya disini." Raja terdiam sejenak, mencoba membaca wajah anaknya. Ia pikir anaknya akan kesal dan putus asa, tetapi yang ia lihat sekarang adalah wajah yang tenang dan tangan yang sedikit bergetar.
"Aku akan berbicara padanya. Dimana dia sekarang?"
"Dia berada dikamarnya."
Kyran menghentakkan kakinya, melewati ayahnya. Ia butuh penjelasan dari Helen, ia harus mendengar semua nya, dari istrinya sendiri.
Hingga tibalah dia didepan pintu kamarnya, dia ingin langsung masuk seperti biasanya, tetapi betapa mengejutkannya bahwa pintunya dikunci. Dia menghela nafas pelan, hingga akhirnya mengetuk pintu tersebut. Tak ada jawaban apapun, itu membuat rasa frustasinya bertambah, tetapi ia tau bahwa dia harus menunggu, kemungkinan besar Helen sudah tidur dikamarnya.
"Anda sudah pulang? Selamat datang kembali yang mulia!"
Suara dari perempuan yang dikenalnya menarik perhatiannya, Aria dengan senyum halus berada dibelakangnya. menyambutnya dengan senang hati.
"Ya, aku sudah kembali, terimakasih sudah menyambutku." Kyran kembali memperhatikan pintu kamarnya itu.
"Anda sedang mencari Nyonya ya? biasanya jam segini Nyonya sudah ingjn tidur, terlebih lagi dia baru kembali setelah keluar tadi malam."
"Untuk apa dia keluar malam?"
"Aku tidak tau yang mulia, mungkin berselingkuh? Haha, aku hanya ber anda yang mulia."
Candaan nya menutut Kyran sama sekali tidak lucu, dia kemudian langsung meninggalkan Aria sendiri didekat kamar itu. Rasa frustasinya semakin besar karna perkataan Aria, emosinya terombang ambing. Tapi yang paling penting sekarang dia harus mengunjungi kamar ibunya.
***
Sang ratu terbaring lemas disofa, menatap langit langit yang gelap namun indah, mungkin itu sedikit menenangkannya, dia menatap kamarnya yang dilapisi emas, kini kamar itu tak bercahaya seperti awalnya. Walau banyak orang yang menuduh Helen sebagai pelakunya, tapi ratu punya firasat bahwa orang lainlah yang meracuninya dengan alasan tertentu.
Pintu yag tiba tiba terbuka sedikit mengejutkannya, terlihatlah putranya dengan ekspresi khawatir diwajahnya, Kyran menghampiri ibunya yang berbaring di tempat tidur sambil tersenyum kecil.
"Selamat datang kembali nak." Sapa sang ibu ramah.
Kyran hanya dia tak menjawab apa apa, dia kemudian duduk disamping ibunya, mengelus telapak tangan ratu.
"Maafkan aku bu." Suara Kyran terdengar seperti sedang menahan sesuatu, sang ibu tersenyum mengetahui putranya menahan isak tangisnya. "Bu, apa aku boleh meminta penjelasan?"
Sang Ratu terdiam dan menatap langit langit kamar, dia menghela nafas pelan sebelum berbicara dengan suara lembut dan tenangnya.
"Helen menjadi tersangka pertama bahwa dia meracuniku, tetapi ia tak mengaku, dan aku yakin bahwa bukan dialah pelakunya." Sang ratu berbicara dengan nada yakin, dia kembali menatap sang anak.
"Bagaimana ibu yakin bahwa bukan dia yang meracuni ibu?"
"Karna ibu mempercayainya."
Jawaban singkat yang membuat Kyran terdiam, dengan helaan nafas, dia menjawab tatapan ibunya lagi.
"Lalu kudengar Aria menjadi salah satu tersangka, mengapa?"
"Ibu tak terlalu mengetahui tentang itu, Aria datang saat ibu masih pingsan, jadi tak bisa mengetahui lebih lanjut."
Kyran mengangguk pelan, hingga pada akhirnya dia membutuhkan penjelasan dari Helen sendiri. Dia khawatir pada dua wanita yang ia cintai.
🌊🌊🌊
•
•
•
CINTAI?!👀
gimana puas gak sama bab² barunya? walau sebenernya kasian Helennya😞
aku butuh vote dan saran dari kalian nih, makasih yaa yang udah mau baca sampe sini!!🤫😋
dan maaf apabila terdapat banyak typo dalam teks, tolong koreksinya ya!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Tragic Fate
Fantasyseorang remaja yang saat itu sedang pulang dari pekerjaannya. pada pukul 11 malam tanpa ia sadari sebuah truk melaju kencang didepannya. badannya berhenti bergerak dan brak! ------ Kini sekarang bukannya mati dia malah bereinkarnasi menjadi putri an...