BAB 24 - Mr L

1.1K 35 0
                                        

Aku meringkuk dalam selimutku sampai sampai aku tak menyadari bahwa matahari telah terbit, AmberWinds masih tetap tenang dan damai walau sebelumnya aku merasakan perasaan aneh.

Aku membangunkan dirimu pada karpet yang empuk, bersiap untuk merapikan diri dan pergi ke academi.

***

"Kau tau, aku dengar ada murid baru disini."

"Eh benar kah? masuk kelas berapa dia?"

"Kudengar dia masuk kelas yang sama dengan nona Yelen, cihh aku iri sekali."

"Ada apa denganku?"

Aku berdiri dibelakang mereka tanpa mereka sadari, aku memang tak niat mengintip pembicaraan mereka, aku disini karna mereka menutupi lokerku.

"Nona- maafkan saya." Kedua gadis itu menunduk dan segera pergi.

Murid baru ya, aku penasaran siapa dia, mungkin aku bisa berteman dengannya.

Aku memasuki kelasku seperti biasa, teman sebangku ku keluar dari academi karna dia pindah ke luar ibu kota, aku cukup sedih karna tak bisa bertemu dengannya lagi.

Bell kelas berbunyi dan guruku masuk, aku melihat guru kelasku masuk saat jam pelajaran pertama, berarti memang ada info atau memang rumor murid baru yang telah kudengar tadi memang benar adanya.

"Selamat pagi murid murid, mungkin kalian sudah tau, kali ini kita kedatangan murid baru. Kau, silahkan masuk."

"Halo teman teman, aku Fyra Cesandrio Aries! semoga kita dapat berteman dengan baik."

Aku melebarkan mataku mendengar namanya, jika tak salah ingat, namanya mirip dengan kepala pelayan yang meracuni kakakku, aku menatapnya dengan tajam.

"Baiklah Fyra silahkan duduk disamping nona Yelen."

Aku lebih terganggu lagi mendengar guru ku menyuruhnya untuk duduk disampingku, apa lagi yang direncanakan, aku tidak menurunkan kewaspadaanku.

Anak polos itu duduk disebelah Yelen dan tersenyum lembut.

"Aku tidak menyangka akan duduk dibangku yang sama dengan Nona Yelen."

Gadis itu tersenyum padaku, tapi aku menatapnya dengan acuh tak acuh, aku merasa sedikit bersalah sih tapi aku tak peduli.

Fyra hanya diam dibangku nya, dia tidak tau mengapa Yelen bersikap dingin padanya, dia awalnya ingin mengucapkan terimakasih padanya, tetapi sekarang dia mengurungkan niatnya.

Bell istriahat berbunyi, aku segera bergegas keluar kelas, sebenarnya aku biasanya makan bekalku di kelas bersama teman temanku.

Saat berada diluar kelas aku mendengar seseorang memanggil namaku, aku menoleh dan melihat kebelakang ku, Fyra. Anak itu mengejarku, aku hanya diam ditempat.

"Nona Yelen, apa saya berbuat salah pada anda? Jika ya, saya ingin meminta maaf, dan ingin berterimakasih."

Dia menundukkan kepalanya kearahku, seluruh orang kini memandang kami, betapa memalukannya. Untuk apa juga dia berterimakasih?

"Apa kau tidak tau?" Aku berbisik pelan.

Gadis itu hanya diam dan menggelengkan kepalanya, ya kupikir kata kataku memang sangat tidak dapat dimengerti. Aku menyuruh gadis itu untuk mengukutiku, kini kami berada di halaman belakang akademi, disana sepi, itulah alasanku membawanya kesini.

"Mengapa anda membawa saya kesini?"

Dia bertanya, pertanyaannya membuatku semakin kesal, aku hanya menunduk dan mengelus bunga matahari yang ada disekitar halaman belakang.

"Kau benar benar tidak tau ya. Ryan Cesandrio Aries, dia meracuni kakakku, aku tidak tau kalian memiliki hubungan atau tidak, tapi nama belakang kalian mirip, aku mencurigai kalian adalah adik dan kakak."

Fyra melebarkan matanya kearahku, dia kemudian berlutut dihadapan ku.

"Aku minta maaf, aku minta maaf, aku yakin kakak tak berniat melakukan itu, itu pasti suruhan atasannya!"

Fyra menutup mulutnya segera setelah ia mengatakan itu, aku mengerutkan keningku kesal.

"Apa maksud kau? Ayahku menyuruhnya meracuni kakakku?"

"Tidak! bukan begitu."

"Lalu apa?"

"Kakak bilang ini rahasia, namun ia hanya tersiksa jika rahasia ini terus kupegang, aku mohon padamu untuk sampaikan pesan ini pada Nona Helen karna sepertinya ia membutuhkan informasi ini."

Aku hanya diam, dan memutuskan untuk mendengarkannya.

"Aku dan kakakku terikat pada seorang vampir."

Aku terkejut mendengar apa yang dikatakannya, itu semua tak masuk akal, vampir masih hidup? Aku bahkan berpikir bahwa mereka hanyalah dongeng belaka.

"Apa kau sedang beromong kosong?"

Gadis itu menggeleng sekali lagi, tatapannya lebih serius sekarang."

"Tidak nona, dengarkan aku, Vampir itu masih hidup, mereka masih hidup! Saat itu, keluargaku telah dirampok oleh penjahat, dan hanya tersisa aku dan Kakakku yang sekarat, aku tak bisa melihat apapun kecuali darah dimataku, hingga dia datang."

Fyra mengambil sebuah kapur disana, ia menuliskan tulisan dengan kapur disebuah batu.

'Lucian'

"Lucian?"

"Iya, dia adalah vampir yang mengikat kami, jika saya mengucapkan namanya maka saya akan ketahuan dan langsung terbunuh karna kutukannya."

"Bisakah aku mempercayaimu?"

"Ya, ini karna kebaikan Nona Helen, jika bukan karna beliau saya tidak akan bisa bersekolah disini."

Aku bingung dan setelah ia menjelaskan lebih lanjut, aku mulai mengerti, tatapanku padanya melembut.

"Kami biasanya memanggilnya Mr L, Dan dia merencakan untuk menghancurkan kekaisaran ini, pertama dia bilang kalau dia benci sihir, tujuannya adalah anda berdua,nona Yelen. Dia tinggal di pesisir pantai Servasys Hezel, dan aku tidak tau dimana letaknya, yang pasti sekarang ia kebal terhadap matahari karna meminum air pantai itu."

"lalu... bagaimana cara mengalahkannya?"

"Kakakku berkata, bahwa efek kebalnya tidak selamanya, ia harus meminum air itu terus terusan agar kebal, jadi untuk mengalah kannya kita hanya perlu menggunakan rencana awal Kaisar Dersèva, menahan mereka."

Aku mematung sejenak, dia hidup sejak abad kaisar Dersèva, berarti umur berapa dia sekarang, aku tidak tau tetapi aku akan mempercayai Fyra.

"Baiklah, terimakasih."

"Aku berharap kau mengatakan ini pada Nona Helen dan bukan Kaisar, karna jika yang mulia kaisar tau, tidak menutup kemungkinan beliau akan memulai perang."

Aku mengangguk mengerti dan menyeringai, yang perlu kulakukan saat ini hanyalah menguasai sihir dan membantu kakakku memusnahkan makhluk keji itu.

Aku sepertinya berteman baik dengannya, aku benar benar merasa bersalah karna memberi nya tatapan tajam tadi, tapi sepertinya ia tak terlalu memikirkannya.

Aku berada diistana sekarang, ayahku kali ini menyambutku dengan senyuman lembut. Aku sedikit bingung dan gugup.

"Minggu selanjutnya kita akan pergi ke kota MoonWave mengunjungi kakakmu, karna ia akan segera menikah."

Entah apa, ini adalah kesempatan besar, kemenangan akan kita pegang, aku akan memberitahu kan semuanya pada kakakku. Aku juga akan memintanya mengajariku sihir jika dia  ada waktu luang, aku jadi tidak sabar!

***

Helen kembali kekamarnya, ia sudah meguasai sihirnya dengan lancar, ia menyewa sebuah penyihir untuk membantunya melancarkan sihir dan magisnya.

Demi melacak sang Mr L, tetapi bola itu tak memberikan jawaban apapun, Helen mengernyit pelan, kini dia tak punya waktu untuk menyelidiki sang Mr L, dia harus fokus pada pernikahannya dengan sang putra mahkota Kyran.

🌊🌊🌊

mohon koreksinya apabila ada typo yaa 😍🙏

Tragic FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang