Mata gadis itu menatap pemandangan keluar, ia berada di kereta kuda kedua setelah Helen dan Kyran, tatapannya kosong mengetahui Lucian telah mati tepat di depan wajahnya sendiri.
Aria, kini diantar menuju ke laut.
Servasy Hazel adalah pantai dengan banyak penggemar dan popular di kalangan orang-orang biasa maupun bangsawan, di samping Pantai yang indah itu, terdapat jalan menuju ke laut dalam, dan disanalah tempat Aria seharusnya berada.
Dia tak memberontak sama sekali, malah ia menjadi tak sabar, gadis itu tak lagi memiliki tujuan untuk hidup.
"Baiklah silahkan turun" Ucap salah seorang penjaga yang membukakan pintu kereta itu.
Aria turun tanpa berkomentar atau mengeluh, matanya bertemu dengan Helen yang sudah menunggunya.
Dua wanita itu kemudian di antar dan masing masing terdapat prajurit di antara mereka. Helen menatap Aria yang hanya menunduk menatap pasir pasir kecil disana, kakinya tak mengenakan alas apapun.
Para warga disekitar Servasy Hazel juga berkumpul, rasa penasaran mereka membuat keramaian disana.
Sampailah mereka menanjak sebuah gunung, butuh waktu sekitaran 40 menit untuk menanjak sampai atas. Para prajurit sudah menyarankan Helen untuk berjalan menggunakan kereta kuda, tetapi Helen terus menolak permintaan dan saran mereka secara halus.
Dia atas gunung tersebut, di bangun sebuah lantai dengan kayu yang sudah di buat oleh para pekerja di sekitar pantai. Para prajurit kemudian menjauh dan membuat Aria dan Helen berada diatas sana, lantai dari kayu yang menempel di bangunan itu cukup kokoh untuk menampung dua orang.
Aria berdiri disana, menatap lautan dengan ombak yang menari nari diatas air, merasakan seseorang menepuk bahunya, ia menoleh kebelakang. "Apa kamu siap?"
Pertanyaan Helen memunculkan senyum tipis di bibir Aria. "Ya, sangat, dan biarkan aku mengucapkan kata kata terakhir ku."
Aria maju sedikit dari sana, satu langkah lagi dan dia otomatis akan jatuh dan tenggelam di lautan gelap. Ia kemudian kembali menoleh pada Helen yang diam disana, tubuhnya berbalik menghadap putri mahkota itu.
"Helen Amersyn La Déviere, aku benar benar meminta maaf atas apa yang semua telah kulakukan, dan aku juga meminta maaf apabila aku terlalu dekat dengan suamimu, aku juga ingin meminta maafpada putra mahkota, dan seluruh anggota kerajaan karna telah membohongi mereka termasuk rakyat, semua orang yang tuan dan aku bunuh, dan untuk Alina, kami membuat jejak trauma pada anak malang itu, aku mewajarkan jika dia tak memaafkan kami."
"Dan anda Putri Mahkota Helen, aku tidak ingin mengotori tangan indahmu itu lagi dengan harus menyentuhku, jadi biarkan aku jatuh sendiri disini." Aria kemudian benar benar menjatuhkan tubuhnya dari atas sana. Helen berusaha menahan dirinya untuk tidak menarik tangan perempuan itu, ia maju perlahan dan menunduk disana, melihat Aria yang tersenyum padanya dan tenggelam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tragic Fate
Fantasiseorang remaja yang saat itu sedang pulang dari pekerjaannya. pada pukul 11 malam tanpa ia sadari sebuah truk melaju kencang didepannya. badannya berhenti bergerak dan brak! ------ Kini sekarang bukannya mati dia malah bereinkarnasi menjadi putri an...