BAB 21 - Amersyn

18 2 0
                                    

Aku adalah seorang elf yang sudah hidup beribu ribu tahun, jika tidak salah ingat, umurku sekarang 15.897 tahun.

Saat itu, aku lupa umur berapa aku, tapi aku tak sengaja melihat seorang gadis kecil memakai jubah merah menatapku dengan ekspresi menyedihkannya.

Aku merasa kasihan padanya jadi aku mengizinkannya masuk.

"Siapa nama mu nak?"

"Serena Amersyn Odetta."

Aku terkejut mendengar nama itu, Amersyn, aku mengunjungi kota kemarin dan ya, tentu untuk menyaksikan kematian sang Grand Duchess Amersyn.

"Tolong, jangan mengusir saya! saya yakin ibu saya tak melakukan apapun."

Hati ku terlalu lembut untuk ini, aku mengelus kepala anak kecil yang polos ini.

"Bisakah kau menceritakan apa yang terjadi padamu atau ibumu, aku akan mendengarnya."

Anak itu menjelaskan kepadaku bahwa Galen sang Grand Duchess bukanlah dalang dari pembantaian sihir itu, Grand Duchess lah yang datang untuk menyelamatkan para warga yang dikendalikan dengan magis.

Tapi sayangnya ada sedikit perbincangan yang tak diketahui, Serena bilang bahwa ibunya mengaku dia bertarung dengan vampir sebelumnya, namun siapa yang akan percaya?

Vampir dikabarkan sudah punah karna kekalahan mereka beberapa abad yang lalu, manusia memenangkan peperangan.

Bertahun tahun lamanya aku merawat anak itu, hingga diumurnya yang ke delapan belas tahun dia memutuskan untuk merantau, karna aku adalah elf, Delapan tahun terasa begitu cepat untukku.

Serena sempat memberikan sebuah bola magis padaku, itu adalah bola magis berwarna ungu kebiruan. Dia sempat meninggalkan pesan sebelum ia akan merantau keluar.

"Aku ingin anda menyimpan magis ini, saya adalah orang yang ceroboh, saya khawatir magis ini akan menghilang jika saya bawa untuk merantau, saya akan mencari seseorang yang akan menjadi kekasih saya, dan disaat saya membuat keturunan, saya ingin menyerahkan magis ini pada keturunan ke empat, perempuan pertama keluarga Amersyn."

Aku hanya diam saat mendengarnya berbicara seperti itu, walau aku lebih tua, tapi tetap merekalah yang akan tiada terlebih dahulu, karna aku adalah seorang elf yang mempunyai sisa hidup yang sangat lama.

Aku hidup sendirian dirumah ini, dan terkadang aku pergi menjelajahi kota MoonWave, disana sangat dingin sehingga aku harus memakai jubah, aku selalu memakai jubah merah, dikarnakan Serena selalu memakai jubah merahnya saat musim dingin di kota MoonWave.

Setelah melewati beberapa dekade, seseorang mengetuk pintu rumahku, aku terkejut ada seseorang yang menghampiri rumahku, terlebih lagi disaat hujan deras seperti ini, aku membuka pintu tersebut dan melihat seseorang yang memiliki rambut Merah muda tua seperti Serena.

"Aku adalah anak Serena."

Satu kata yang membuatku terkejut sekaligus tak percaya, aku bertanya tanya pada diriku sendiri, dia terlihat masih muda, kemungkinan besar Serena masih hidup.

"Lalu dimana dia?"

"Dia sudah tiada, terkena kecelakaan parah."

Gadis itu tetap menahan ekspreksi tertekannya, aku memutuskan untuk menjauhi topik tersebut dan menyuruhnya masuk.

"Siapa namamu?"

"Valency Amersyn Charlotte's"

Nama yang indah, Galency lihatlah cucumu.

Tragic FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang