44. Yang Memilih Pergi

12 0 0
                                    



//The Dreamers//

Sooyoung : "Gue on the way."

Jiwoo : "Kita mau ketemu di mana?"

Sooyoung : "Langsung ke lokasi aja."

Euijin : "Oke, ini Wonwoo juga udah sampe."

Wooshin : "Berarti gue jadi bawa mobilnya Doy, ya."

Sooyoung : "Tapi gue 50:50 ya tergantung Hayoung."

Jiwoo : "Maksudnya?"

Sooyoung : "Kalau gue nggak ke pelabuhan, berarti gue ke bandara."

Wooshin : "Oke."

Wooshin, Hoshi dan Jiwoo masih berada di depan rumah gadis itu. Mereka hanya saling melempar tatapan tentang kata-kata Sooyoung di grup chat mereka.

"Ke bandara maksudnya jemput Ten?" tanya Wooshin yang dibalas anggukan oleh Jiwoo.

"Iya, Bang Johnny kayaknya jemput ke Makassar," kata Jiwoo lagi. Tentu gadis itu sudah mendapat info dari Doyoung.

"Kenapa jadi gini, sih?"

Wooshin menepuk pundak Hoshi agar temannya itu sedikit melupakan kekhawatirannya. "Yaudah kita jemput Heedo aja. Sooyoung pasti nanti ngabarin mereka ke mana."

Sejeong dan Euijin juga memunculkan diri dan membuat Jiwoo memisahkan diri dari Wooshin dan Hoshi karena Jiwoo akan pergi dengan Wonwoo yang sudah menunggu di mobilnya.

"Yerin nggak ikut?" tanya Jiwoo saat masuk ke dalam mobil Wonwoo.

"Yerin ada acara keluarga." Wonwoo mengulurkan tangan untuk memeluk Jiwoo sesaat. "Ciyee mau jemput pacar," ledeknya.

Jiwoo hanya memutar matanya, kesal. "Biasa aja. Soalnya ada hal lain yang gue khawatirin."

"Apa?" Wonwoo tidak bisa menahan rasa penasarannya bahkan saat mereka sudah mulai meninggalkan area perumahan tempat Jiwoo tinggal. "Masih tentang Hayoung?"

Jiwoo mengangguk.

"Yaudah, serahin aja ke mereka. Biarin Heedo ngobrol sama Hayoung. Mereka juga sudah dewasa."

***

~Bandara

Johnny, Somin, Yuta dan Sejun sudah kembali lagi. Mereka memang hanya menjemput Ten dan Seunghee yang kini berjalan sedikit di belakang. Mereka juga langsung berjalan ke pintu keluar karena tidak harus menunggu bagasi.

Johnny dan Somin berhenti, diikuti Yuta dan Sejun kemudian, membuat Ten dan Seunghee hanya menatap bingung punggung teman-temannya yang tiba-tiba berhenti.

"Kenapa, sih? Ada yang jemput?" tanya Ten.

Seunghee yang sejak awal memang tidak melepaskan genggamannya pada Ten, tiba-tiba melepaskannya hingga membuat Ten menatapnya bingung. Ada seseorang yang datang mendekat. Ten ikut menoleh ke arah pandangan Seunghee. Itu Sangyeon yang hanya menatap Seunghee, dan tidak mempedulikan teman-teman gadis itu.

"Kalian duluan aja," kata Seunghee.

"Tapi..."

Yuta menahan pundak Ten yang tampaknya ingin protes karena melihat Seunghee melangkah mendekat ke Sangyeon. Dan tanpa pamit, Sangyeon menarik tangan Seunghee meninggalkan teman-teman gadis itu.

"Kunci mobilnya Taeyong udah di lu, kan?" tanya Yuta pada Ten untuk memastikan.

Ten hanya mengangguk tanpa melepaskan tatapannya pada Seunghee yang kini masuk ke dalam sebuah mobil bersama Sangyeon. Lagi, seseorang menepuk pundak Ten, kali ini giliran Johnny seperti ingin menyemangati.

SKY AND EARTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang