12. Anak Buah Taeyong

177 17 14
                                    


"Nah itu depan, pager warna hitam," kata Jiwoo sambil menunjuk-nunjuk arah depan.

Wonwoo mencondongkan sedikit tubuhnya ke arah stir agar bisa lebih leluasa melihat yang dimaksud Jiwoo. Sebuah rumah dengan dua lantai. Memang tidak sebesar rumah papanya di Bangdung. Tapi rumah itu juga tidak bisa terhitung sederhana. "Padahal selama ini kita deketan, Woo."

Jiwoo menepuk pelan pundak Wonwoo. "Udahlah, Won. Gue nggak nyalahin lu, kok. Emang takdir aja yang bikin kita kepisah bertahun-tahun."

Wonwoo menghela napasnya setelah Jiwoo ke luar dari mobilnya. Cewek itu membukakan pagar lebar-lebar untuk Wonwoo memarkirkan mobilnya di dalam teras rumah. Jiwoo sendiri sudah membuka pintu rumah, namun ia menunggu Wonwoo yang baru saja turun sambil membawa ranselnya. Katanya Wonwoo ingin menginap karena kebetulan Jiwoo sedang sendiri.

"Selamat datang di rumah mama." Jiwoo membuka lebar pintu rumahnya. Wonwoo hanya terkekeh melihat tingkah Jiwoo sebelum akhirnya melangkahkan kaki. "Nggak usah canggung ya Won di sini. Kan ini rumah lu juga."

Lagi, Wonwoo hanya terkekeh melihat Jiwoo. Ini pertama kalinya ia merasakan memiliki saudara. Wonwoo memandang berkeliling rumah tersebut. Kebetulan Jiwoo juga baru saja menyalakan lampu untuk beberapa ruangan.

"Lu kalo mau istirahat di kamar gue aja, Won."

"Kamar lu di atas?" tanya Wonwoo saat melintasi dapur dan ruang makan sambil menyusul Jiwoo yang sudah mulai menaiki anak tangga yang berada di ujung dapur.

Tadi Jiwoo hanya merespon dengan anggukan. Namun Wonwoo tidak terlalu memperhatikan. Cowok itu sibuk menikmati pemandangan—foto-foto yang terpajang di tembok selama dirinya menaiki anak tangga. Kebanyakan adalah foto Jiwoo dan mama mereka. Lalu ada beberapa foto Jiwoo dan sahabatnya. Wonwoo mengukir senyum tatkala dia menemukan foto pernikahan orang tuanya beberapa minggu lalu. Di sana juga ada dirinya dan Jiwoo yang mengapit kedua orang tua mereka.

***

//Anak Buah Taeyong//

Taeyong : *Invite Doyoung, Wonwoo, Johnny, Ten, Yuta, Rowoon, Sejun*

Johnny : "Nggak ada yang bagusan Nama grupnya?"

Ten : "Khusus anak bujang ya."

Ten : "Mau ghibahin cewek ini pasti."

Yuta : "Master urusan cewek pasti mikirnya ke arah sana."

Sejun : "Ini ada apa? Kenapa Somin, Yujin sama Seunghee nggak di invite?"

Rowoon : "Ini kenapa nggak diomongin tadi pas masih pada ngumpul sih?"

Taeyong : "Nggak ada orang yang bersangkutan, Woon."

Doyoung : "Bang @Taeyong lu kenapa?"

Taeyong : "Gue butuh grup tanpa cewek-cewek."

Taeyong : "Lu yang kenapa @Doyoung?"

Johnny : "Loh Doyoung kenapa emang?"

Doyoung : "Gue kenapa emang?"

Ten : "Patah hati lu @Doyoung?"

Doyoung : "Paan sih, jir. Nembak cewek aja belom."

Yuta : "Loh, kan anda punya Tunangan? Mungkin dibatalin?"

Sejun : "Seriusan tunangan lu batal @Doyoung?"

Doyoung : "Bahagia gue kalo sampe dibatalin."

SKY AND EARTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang