48. Diacak-acak takdir

9 0 0
                                    



Setelah satu-persatu dari mereka datang, suasana berisik tidak bisa terhindarkan lagi. Para cewek juga memilih memisahkan diri selain karena ingin melihat foto-foto mereka bersama, juga karena beberapa cowok membakar rokok mereka hingga membuat kurang nyaman. Dan seperti biasa, mereka berada di area belakang cafe yang selalu mereka datangi.

Taeyong berdiri setelah berhasil menghindari Johnny yang berusaha mencekokinya rokok. "Temen-temen gue minta perhatiannya," ujar Taeyong saat sudah berdiri 'di tengah'. Setidaknya dua kubu itu bisa melihatnya dengan jelas.

"Mungkin setelah ini, akan susah ngumpul lagi karena masing-masing dari kita punya kesibukan dan masa depan yang berbeda." Ucapan Taeyong mendadak merubah suasana yang awalnya berisik, menjadi sangat sunyi.

Seakan tertampar kenyataan karena ucapan Taeyong benar adanya.

Jiwoo menyenggol lengan Euijin karena sepertinya gadis itu tidak menyadari jika Taeyong memberikan kode untuknya bergabung dengan pemuda itu di depan.

"Banyak hal yang sudah kita lalui, baik suka maupun duka. Termasuk gue akhirnya ketemu Euijin," ujar Taeyong lagi yang kini sambil mengulurkan satu tangannya ke arah Euijin yang kemudian disambut oleh gadis itu.

"Cieeeee."

"Gass nikah!"

Beberapa teriakan jahil didapati pasangan Taeyong dan Euijin yang hanya bisa tersenyum. Berbeda dengan Taeyong.

"Nggak usah disuruh, tunggu aja undangannya," balas Taeyong dengan ekspresi datar seperti sudah memperkirakan hal tersebut terjadi.

Tidak ingin memperlama, Taeyong memaksa Johnny untuk maju bergantian dengannya. Tentu saja dari sisi berlawanan, Somin juga maju untuk menemai Johnny.

"Rencana gue sama Somin ke depannya, Somin mau lanjut S2 di London. Dan gue mau lanjut bisnis dulu di sini, mungkin S2 tahun depan tapi di sini aja, nggak ke luar." Seperti itu kurang lebih yang Johnny ucapkan sebelum berlanjut pada Wonwoo dan Yerin.

Wonwoo merangkul Yerin, menatap gadis itu sebentar. "Untuk setahun ke depan rencana gue mau fokus kerja. Yerin juga kerja sambil lanjut S2."

Wonwoo mengusap pundak Yerin hingga gadis itu menoleh padanya. "Kita udah biasa ketemu seminggu sekali kan?" tanya Wonwoo meski semua orang sudah tau jika Wonwoo, Doyoung dan Heedo tidak bekerja di Jakarta.

Setelah Wonwoo dan Yerin kembali ke kursi masing-masing, belum ada yang mau maju lagi. Taeyong sudah memberikan kode. Namun tanpa diduga, Sejeong berdiri, namun Wooshin sempat kaget sesaat sebelum akhirnya berdiri dan mendekat pada Sejeong.

"Sebelumnya gue mau berterima kasih pada kalian, terutama Jiwoo," kata Sejeong sambil melempar tatapan pada Jiwoo. "Terima Kasih udah nerima gue bersama masa lalu gue yang buruk untuk kalian." Berbeda dengan pasangan sebelumnya, kali ini gadis itu yang memulai pembicaraan.

Wooshin hanya bisa menatap kagum gadis di sebelahnya. Seseorang yang tidak pernah ia bayangkan bersanding dengannya. Gadis itu pula yang bisa membuatnya mengalah pada Doyoung untuk Jiwoo. Setelah ini keduanya hanya akan disibukkan dengan pekerjaan masing-masing.

Sejeong dan Wooshin kembali ke kursi masing-masing. Dan sebelum itu, Yujin sudah berdiri terlebih dulu dan berjalan ke tengah. Beberapa mata menoleh ke tempat Hoshi berada. Pemuda itu justru kaget dengan apa yang dilakukan Yujin.

"Kalian semua tau gue gimana. Hoshi mungkin belum yakin sama gue karena gue belum lama putus dari Juho. Jadi, gue minta bantuan kalian buat bujuk Hoshi," kata Yujin yang kali ini benar-benar membuat semua yang ada di sana tercengang dengan apa yang gadis itu lakukan.

SKY AND EARTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang