28. Welcome, Sejeong!

71 7 7
                                    


Dengan mengenakan masker untuk menutupi Sebagian wajah mereka, Wooshin menggandenga tangan Sejeong memasuki sebuah Gedung. Suasana sepi menyambut mereka, namun di sana segelintir orang masih terlihat berlalu-lalang terlebih di jam yang sudah menunjukkan pukul satu pagi. Keduanya kini berada di bandara. Bukan untuk mengantar Sejeong, tapi untuk tempat mereka menunggu pagi.

"Dari pada kita ke hotel. Bahaya," canda Wooshin begitu mereka tiba.

Terlihat dari bagian mata, Sejeong tersenyum dibalik maskernya. "Gue pengen beli kopi kesukaan gue. Kita ke sana?"

Wooshin mengangguk cepat kemudian menyusul Sejeong yang sudah lebih dulu pergi dari sana. Dengan semangat cewek itu langsung berdiri di depan counter untuk memesan minuman.

"Lo mau apa?" tanya Sejeong penuh antusias tanpa mengalihkan tatapan pada deretan menu di layar.

Wooshin berdiri di belakang Sejeong, menunduk sedikit untuk menyamakan tinggi badannya. "Gue pengen nyobain kesusaan lo," ujarnya sambil menyentuh lembut puncak kepala Sejeong. Sebelum cewek itu tersadar, Wooshin sudah menegakkan kembali badannya dan berbalik menjauh. Memilih untuk menunggu Sejeong di luar.

//To : Jiwoo//

Wooshin : "Woo, gue di bandara sama Sejeong."

Jiwoo : "Lo mau ngapain di sana. Nganterin Sejeong?"

Wooshin : "Engga, gue Cuma nggak tau mau ke mana."

Wooshin : "Ya dari pada gue ngajak ke hotel?"

Jiwoo : "Gila aja lo kalo ngajak anak orang ke hotel."

Wooshin : "Nah makanya. Gue lebih nggak mungkin nyusul kalian di sana."

Jiwoo : "Bener, jangan. Sejeong nggak akur sama temen-temennya Wonwoo."

Wooshin : "Woo!"

Jiwoo : "Apaan?"

Wooshin : "Sejeong nggak kayak gitu."

Jiwoo : "Kalo udah lo yang ngomong, nggak tau kenapa 60% gue percaya."

Jiwoo : "Untuk masalah Sejeong loh ya."

Jiwoo : "Yaudah bawa ke rumah gue aja, Shin."

Wooshin : "Nanti pagi deh. Kalian juga kan masih pada di sana."

Jiwoo : "Oke. Gue juga bakal balik pagi-pagi banget."

Wooshin : "Have fun, Woo."

Jiwoo : "Kurang, soalnya nggak ada lo."

Wooshin : "Hahahaha. Iya nanti kita bikin acara lagi ya."

***

"Nanti lo sekamar berempat nggak apa-apa?" tanya Taeyong pada Euijin ketika mereka baru menyelesaikan film.

"Iya nggak apa-apa, Bang." Euijin menjawab sambil tersenyum.

Keduanya menoleh kompak ke arah Jiwoo, namun ternyata cewek itu sudah tidak di kursinya. Melainkan sudah menyingkir bersama Hayoung, Hoshi dan Heedo.

"Gue nyusul Jiwoo ya?" pamit Euijin tanpa memberi kesempatan pada Taeyong untuk sekedar mengucapkan 'selamat istirahat'. Cewek itu langsung melesat menjauh, dan ikut bergabung dengan Jiwoo dan yang lain.

"Euijin!" seru Jiwoo ketika Heedo memberitahunya jika Euijin sedang mengarah ke mereka. Cewek itu sampai menggerakkan tangan seolah meminta Euijin untuk mempercepat Langkah. "Wooshin mau bawa Sejeong ke rumah, nggak apa-apa?" tanyanya karena meski pemilik rumah, status Euijin juga penghuni rumah. Jiwoo harus menghargai keberadaan Euijin dan meminta ijin jika ada 'orang lain' yang ingin datang.

SKY AND EARTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang