9. Doyoung lagi yang kena

162 13 6
                                    

~Universitar Paradise

Jiwoo, Hayoung, Euijin dan Soyoung baru saja kembali dari lapangan sepaobola kampus yang tadi menggelar pertandingan antara Fakultas Ilmu Komputer melawan Fakultas Ekonomi. Keempat cewek itu berjalan menuju kantin. Mereka akan menunggu Hoshi, Wooshin dan Heedo di sana.

Euijin yang berjalan dibelakang bersama Jiwoo, menyenggol lengan cewek itu. "Sejak gue tau siapa Wonwoo, gue jadi ngerasa sering ngeliat mereka di kampus."

Jiwoo menoleh ke arah yang dimaksud oleh Euijin. Ternyata yang dilihat Euijin adalah Wonwoo, Ten, Taeyong dan Johnny yang hampir bersamaan dengannya meninggalkan stadion. Lalu kemudian Jiwoo mengangguk setuju. "Sama, sih. Dulu bahkan gue kaya nggak pernah ketemu Wonwoo. Walau pernah sekali ketemu dia, gue ngerasa aneh banget. Ternyata...." Jiwoo tidak melanjutkan kalimatnya karena tiba-tiba ada seseorang merangkulnya dari belakang.

"Hai, sayang! Abang menang, loh."

Buru-buru Jiwoo menoleh karena suara cowok itu begitu dekat ditelinganya. Euijin sendiri sudah terkekeh bersama Wooshin dan Hoshi melihat siapa yang melakukan itu pada Jiwoo.

"Heedo! Bau lu!" sekuat tenanga Jiwoo menjauhkan tubuh besar cowok itu yang bahkan masih mengenakan seragam sepakbolanya yang basah.

"Nggak mau lepas, cium dulu!" Heedo sudah memajukan wajahnya, namun Jiwoo terus menjauh.

"Sok jual mahal lu, Jiwoo!" celeluk Hoshi meledek.

"Sumpah, Hoshi! Gue cabein mulut lu," kata Jiwoo dengan nada seperti terdengar panik. "Lepas, Do!

Tentu saja Heedo sendiri tidak merealisasikan ucapannya untuk mencium Jiwoo. Hanya kejahilan cowok itu yang kemudian melepaskan pelukannya pada Jiwoo. Tidak peduli jika dirinya sudah menjadi pusat perhatian. Termasuk Doyoung yang berjalan ditemani Rowoon, juga melihat pemandangan itu.

Diantara teman-temannya, memang hanya Doyoung yang bermain sepakbola. Tadi Rowoon dan yang lain datang untuk menonton. "Lu mau ke mana abis ini?" tanya Rowoon setelah Jiwoo dan kawan-kawan melanjutkan langkah.

Doyoung berbelok ke arah yang berlawanan dengan jalan yang dilalui Jiwoo. "Balik, lah. Gerah gue pengen mandi," kata Doyoung dengan nada datar.

Rowoon melirik dengan nada curiga. Padahal tadi fakultasnya menang dari fakultas Hoshi dan Wooshin. Namun justru tim lawan yang terlihat senang dengan hasil pertandingan-melihat Wooshin dan Hoshi yang tertawa bersama.

Doyoung menoleh dengan ekspresi bingung. "Iya ya, harusnya gue seneng?" tanyanya yang justru membuat Rowoon mengerutkan kening.

"Lu kenapa, sih?"

Doyoung hanya mengangkat bahunya merespon ucapan Rowoon.

***

Hoshi mengankat tangan pada Jiwoo yang sudah berdiri. Mereka kini duduk di kantin milik fakultas Ekonomi karena memang paling dekat dengan stasion kampus. "Jiwoo gue mau es teh, ya."

"Heedo sama Wooshin, mau apaan kalian?" tanya Euijin yang juga sudah berdiri menyusul Jiwoo.

"Jus, dong. Apa aja lah, lu udah tau selera gue," ujar Wooshin yang membuat Euijin menjentikkan jari. Cowok itu juga sudah berganti pakaian sebelum mereka ke kantin.

"Es kopi ya," ujar Heedo yang tadi belum menyebutkan pesenannya.

"Ngopi mulu sih, Do. Tadi pagi udah ngopi. Jangan keseringan," kata Hayoung memperingati.

"Eyy, tuh kan diomelin ibu negara," ledek Wooshin yang tampak senang menggoda keduanya. "Buru lu pilihin aja, Young."

"Nggak apa-apa lah, besok libur ini bisa begadang." Heedo terdengar membela diri karena tidak ada yang membelanya.

SKY AND EARTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang