43. Yang Memilih Kembali

10 1 0
                                    



Wonwoo tidak melepaskan tatapannya pada Jiwoo meski sesekali juga melirik Yerin. Meski Jiwoo tidak dapat membendung air matanya, Wonwoo sudah bisa bernafas lega melihat air mata bahagia bagi Jiwoo karena sahabatnya telah kembali.

Cukup lama mereka dalam keheningan. Hingga akhirnya Sangyeon yang sudah mulai tidak sabar, mengetukkan jari pada permukaan meja. Johnny melirik dengan tatapan tajam.

"Apa gue udah bisa nagih janji kalian sekarang?" tanya Sangyeon yang membalas tatapan tajam Johnny.

Johnny tidak menjawab dan hanya menyambar ponselnya yang tergeletak di atas meja. Mencari sebuah nama yang melakukan panggilan video pada nomor tersebut.

"Ngapain video call gue? Geli banget sih."

Di Tempatnya berada, Wonwoo hanya bisa terkekeh mendengar suara protes dari seseorang yang sudah cukup ia kenal. Ten. Jiwoo tidak peduli dengan apa yang akan Johnny lakukan. Sementara Yerin hanya bisa menemani Jiwoo yang tenggelam dengan perasaannya sendiri.

Johnny hanya menunjukkan kepalan tangannya pada layar ponsel sebelum memutar benda tersebut hingga menampakkan Sangyeon di layar ponsel Ten.

"Lu kasih tau deh Seunghee di mana."

Sangyeon berdiri dengan tidak melepaskan tatapannya pada ponsel Johnny yang menampilkan wajah Ten. Pemuda itu bahkan menyambar ponsel dari tangan pemiliknya.

"Ten, lu sama Seunghee? Di mana dia?" Tanya Sangyeon yang sudah tidak sabar.

Terdengar helaan nafas Ten. "Iya bentar, Seunghee di kamar sebelah."

***

//Anak Buah Taeyong//

Johnny : "Gue udah dapetin identitas Seunghee."

Johnny : "Semuanya masih lengkap."

Johnny : "Dompet Heedo juga, tapi udah dibawa Jiwoo tadi."

Yuta : "Mumpung besok sabtu, gue deh yang anter ke sana."

Sejun : "Boleh deh gue temenin, tapi minta tolong pesan tiket sekalian ya, bang. Gue masih ada meeting."

Johnny : "Sama gue aja, Jun. Gue juga pergi."

Johnny : "Tapi ngajak Somin juga paling."

Yuta : "Yaudah gapapa ramean."

Wonwoo : "Gue paling bagian jemput bang Taeyong aja ya."

Doyoung : "Sorry, agak susah sinyal di sini."

Yuta : "Abang lu mabok laut nggak, Doy?"

Doyoung : "Nggak, cuma tantrum aja belum ketemui Euijin."

Johnny : "Taeyong menggelikan juga kalau udah bucin gitu."

Sejun : "Wkwkwkw suka bener lu, bang Yut."

Sementara itu, berkilo-kilo meter di tengah laut. Di sebuah bilik kamar kapal penumpang yang dihuni empat pemuda yang dalam perjalanan kembali ke Jakarta. Doyoung, Taeyong, Heedo dan Seoho yang ikut dengan tiga pemuda itu.

"Kita sampai kapan sih ini?" Taeyong sudah berguling-guling kesal di atas kasurnya. Mereka memang tidak memungkinkan untuk naik pesawat karena Heedo sedang tidak memegang identitas apapun miliknya yang entah berada di mana.

Keempatnya bisa pulang pun sudah bagus karena bantuan kerabat dari Seoho yang membantu mereka untuk bisa pulang menggunakan kapal laut. Taeyong sendiri bahkan memberi ide untuk mereka membeli beberapa permainan—seperti yang Taeyong mainkan saat ke Bandung—untuk mereka mainkan di atas kapal. Namun itu hanya bertahan dua hari. Di hari ketiga seperti sekarang ini, Taeyong sudah menyerah.

SKY AND EARTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang