48Cecilia hanya bisa memandang Kaisar Khezar dengan tatapan nanar. Ekspresi Kaisar tidak menggambarkan bahwa laki-laki itu memang ingin bercinta dengan Peony menggunakan tubuh Cecilia, tetapi yang ada hanyalah gambaran sarkasme di raut wajahnya. Suaranya juga terdengar begitu merendahkan Cecilia dan Sir Daneil sebagai dua orang dengan label suci.
"Apakah kau sedang berharap? Atau membayangkan hal-hal yang kukatakan baru saja?" Kaisar Khezar mengarahkan telunjuknya ke pelipisnya sendiri. "Bayangkan saja jika kau tak punya malu. Kutekankan padamu. Aku, tak akan memberikan hati dan tubuhku kepada perempuan selain Peony."
Cecilia mengepalkan tangannya. Entah bagaimana, Kaisar Khezar mengawasinya hingga mendapatkan aibnya.
Namun, Kaisar Khezar tak akan bisa menggunakan cara ini untuk membatalkan keinginan Dewi. Firman Dewi adalah mutlak, sesuatu yang akan terjadi di masa mendatang. Saintess akan tetap menikah dengan Kaisar Kekaisaran Ephraim.
"Mengapa Sang Dewi diam saja melihat manusia terpilihnya tak bisa menjaga kepercayaan?"
Cecilia menggigit bibir. "Yang Mulia, saya tak akan mungkin berani jika Sang Dewi tak memberikanku pilihan yang sulit ini karena kutukan mana!" seru Cecilia, tak kuat dengan pandangan Kaisar Khezar yang meremehkannya.
"Jika kau punya harga diri, kau akan bersikeras seperti Peony untuk rela mati daripada menyerahkan tubuhmu kepada laki-laki. Begitu tak tahannya sampai kau menjadikan Kesatria suci sebagai pelampiasan? Menjijikkan." Kaisar Khezar menarik pegangan pedangnya dari sarung pedang. Cecilia tak pergi ke mana-mana. Dia diam saja ketika ujung pedang Kaisar yang tajam menyentuh sisi lehernya dan menggoresnya sedikit demi sedikit hingga mengeluarkan darah.
Cecilia sadar. Cintanya pada Kaisar Khezar sia-sia, tetapi entah kenapa hatinya tetap teguh menunggu sebuah keajaiban di mana Kaisar Khezar tak akan memandangnya dengan dingin lagi.
"Yang Mulia..., jika Anda membunuh saya, maka Anda tak akan tahu di mana Lady Peony berada."
Kaisar Khezar mengerutkan kening. "Apa maksudmu?"
Cecilia memejamkan mata. Sepertinya, Kaisar Khezar sengaja membuat pedangnya berada di leher Cecilia agar Cecilia tersiksa.
Tak ada yang bisa Cecilia lakukan selain jujur demi menyelamatkan dirinya sendiri.
Melihat raut wajah Kaisar Khezar dan caranya menusuk pedang ke leher Cecilia, tampaknya Kaisar Khezar tak akan segan menghilangkan nyawa Cecilia meskipun Cecilia adalah seorang Saintess.
"Yang Mulia, saya akan mengatakan di mana Lady Peony berada," kata Cecilia pelan. "Tapi dengan syarat, Anda harus bersumpah di atas kertas sihir bahwa Anda tak akan pernah mencelakai atau pun membunuh saya selamanya."
[]
Dua bulan sebelumnya.
"Kau adalah kekasih Kaisar, kan? Aku sedang kesal. Kira-kira apakah dia akan menjadi gila jika menemukan mayatmu hanya tersisa tengkorak?"
"Lakukanlah dengan cepat!" seru Peony, kesal dengan assassin di depannya yang hanya ingin mempermainkan nyawa Peony.
"Mengapa kau tidak terlihat takut?" Assassin itu menghela napas sambil menegakkan punggung. Dia menyembunyikan belatinya. Kemudian tangan kanannya naik ke puncak kepala Peony, mengacak-acak rambut perempuan itu dengan brutal. Untunglah, rambut Peony tak menjadi kusut karena Peony memuliki rambut yang lembut. "Ini menjadi tidak menarik ketika kau menjadi tak takut mati."
Peony hanya bisa melotot marah pada assassin itu yang berani sekali mengacak-acak rambut di puncak kepalanya seperti di dalam novel romansa klasik saja. Kaisar Khezar bahkan belum pernah melakukan itu!
Masih dalam kondisi terikat di tali yang mengeliling pohon besar, Peony hanya bisa mengerjap berkali-kali ketika laki-laki itu menarik anak panah dari bahunya hingga memuncratkan darah. Laki-laki itu membuka baju hitamnya. Entah kain putih dari mana, laki-laki itu melilit bahunya menggunakan kedua tangan, terkadang menarik ujung kain tersebut dengan gigi.
Ikatannya terlihat kuat. Perlahan darah mulai merembes di titik kain yang terdapat tusukan anak panah yang melukai laki-laki itu. Dia kembali mengenakan bajunya, lalu mendekat pada Peony dan memotong tali tersebut dengan belati.
Peony tersentak ketika laki-laki itu menarik pinggang Peony, memeluknya erat sebelum menggendongnya dengan satu tangan yang tak terluka.
"Aku adalah Pangeran Gamaliel. Calon kakak iparmu."
[]
.
.
a.n:
Baca lebih cepat di karyakarsa: kandthinkabout https://karyakarsa.com/kandthinkabout
saran kalau mau beli kakoin lebih baik belinya dengan login lewat website https://karyakarsa.com karena lebih murah
setiap kali cerita ini tamat di wattpad, mungkin satu bulan sejak part terakhir update di wattpad, semua part cerita ini akan di-unpublish kemudian dipublikasikan ulang dari part awal. hanya repost. tidak ada yang berubah/diubah. di wattpad akan terus update sampai tamat lagi. polanya akan terus berulang seperti ini. (jadi jangan sampai kalian nabung terlalu lama tahu-tahu cerita ini sudah tamat dan publish ulang, kalian capek nunggu dari awal lagi)
![](https://img.wattpad.com/cover/374280235-288-k273004.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PEONY - Antagonist's Sex Slave
FantasyDalam novel dewasa berjudul Aggressive, Peony adalah tokoh figuran dan 'mainan ranjang' sang antagonis gila sekaligus second male lead; Kaisar Khezar. Di awal cerita, Peony mati dibunuh Kaisar dalam keadaan mengandung buah hati mereka. Peony, yang...