3. Pemakaman

17 7 0
                                    

"Kadang, ada kalanya warna yang kita inginkan lebih baik bersembunyi dalam kegelapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kadang, ada kalanya warna yang kita inginkan lebih baik bersembunyi dalam kegelapan. Semakin kita berusaha menariknya ke permukaan, semakin banyak perhatian dari sekitar yang mengubah pesonanya. Dalam keheningan dan ketenangan, mungkin ada keindahan yang lebih dalam ketika warna itu tetap terjaga, jauh dari sorotan."

Hidden Hues
Ayuureve

-

Besok paginya, Faye kembali ke kafe di depan kantor pusat Demitrius. Hari ini, ia datang sendiri dan sengaja tiba lebih terlambat daripada kemarin. Faye ingin menarik perhatian Evrard, yang sudah duduk di kursi dekat jendela dengan kopi dan iPad-nya.

Faye melangkah ke kasir, senyum tipis menghiasi wajahnya saat ia memesan iced Americano. Setelah membayar, ia berjalan menuju meja yang dipilihnya dengan hati-hati, berusaha menjaga kontak mata dengan Evrard. Di antara mereka hanya ada dua meja kosong, cukup dekat untuk saling mendengar namun cukup jauh agar tetap menjaga jarak aman.

Faye menarik kursinya perlahan, sengaja menekannya hingga berbunyi, menciptakan gangguan kecil namun cukup untuk menarik perhatian.

Derit kursi terdengar nyaring, memecah keheningan sejenak di kafe itu. Beberapa pengunjung menoleh dengan tatapan penuh tanya, sementara Evrard mendongakkan wajahnya dari iPad, alisnya sedikit terangkat menunjukkan ketidaksenangan. Mata kelabunya menangkap sosok Faye, yang kini tersenyum malu sambil menggigit bibirnya. Dengan cepat, ia mengangkat tangannya sedikit, memberikan isyarat minta maaf kepada Evrard dan pengunjung lain yang masih menatapnya.

Faye kemudian duduk dengan hati-hati. Tangannya meraih ponsel di meja, berpura-pura memeriksa layar seolah ada hal penting yang perlu diperhatikan. Sesekali, ia melirik Evrard dari sudut matanya, melihat pria itu kembali tenggelam dalam keseriusannya, jari-jarinya mengetuk layar iPad dengan cepat.

Lamanya tidak melakukan apapun. Tiba-tiba, suara dering ponsel yang tajam memecah konsentrasi Faye. Sumbernya berasal dari arah Evrard. Ia mengalihkan pandangannya dengan cepat, memperhatikan ponselnya sendiri agar terlihat sibuk, sementara telinganya menangkap nada suara Evrard yang terdengar berat saat ia mulai berbicara di telepon. Pandangan Faye kembali mencuri-curi, mengamati ekspresi pria itu yang kini berubah serius, garis-garis tegas di wajahnya semakin tampak jelas di bawah cahaya pagi.

"What?"

"Keep searching until you find it!"

"You can't even handle such a simple task!"

Suara Evrard semakin jelas, dan Faye mendengar setiap kata dengan penuh perhatian. Ia berpura-pura menatap ponselnya, namun pikirannya dipenuhi dengan pertanyaan. Apa yang sebenarnya sedang dicarinya? Apa yang membuat Evrard begitu marah?

Faye mengalihkan perhatiannya ke layar televisi yang menayangkan berita terkini, suara penyiar yang penuh ketegangan menggema di kafe. "Sebuah ledakan mengejutkan terjadi pagi ini di sebuah bus angkutan umum di Jalan Jefferson, tepatnya di pusat kota Los Angeles, Amerika Serikat."

Hidden HuesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang